HomeInfo SehatPernapasanWaspada, Debu dalam Rumah Bisa Picu Obesitas
Pernapasan

Waspada, Debu dalam Rumah Bisa Picu Obesitas

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mungkin Anda mengernyitkan dahi saat membaca judul artikel ini. Ya, debu rumah dikatakan bisa picu obesitas. Bagaimana kaitannya?

Waspada, Debu dalam Rumah Bisa Picu Obesitas

Debu kini tak hanya dikaitkan dengan polusi, alergi, gangguan pernapasan, atau penyebaran kuman penyakit. Menurut sebuah studi terbaru, debu dalam rumah dikatakan bisa picu obesitas. Bagaimana kaitan antara keduanya?

Dilansir dari Medical News Today, studi dari Nicholas School of Environment, Universitas Duke, Amerika Serikat (AS), telah menemukan bukti bahwa debu di rumah Anda mungkin mengandung banyak bahan kimia, sehingga bisa mempercepat perkembangan sel-sel lemak, yang pada akhirnya bisa berkontribusi pada terjadinya obesitas. Ini karena terdapat kandungan kimia yang dapat mengganggu endokrin. Studi ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Endocrine Society, ENDO 2019 di AS.

Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, selama ini ini obesitas “hanya” dikaitkan dengan kurangnya aktivitas fisik, pola makan tidak sehat, kurang tidur, kondisi medis tertentu, serta gaya hidup.

Bagaimana debu bisa memicu obesitas?

Mungkin ini memang menjadi pertanyaan banyak orang—bagaimana mungkin partikel kecil seperti debu bisa menyebabkan orang kelebihan berat badan?

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti studi yang disebut di atas dan pembuat kebijakan internasional telah menyatakan keprihatinan tentang efek bahan kimia yang mengganggu endokrin, kelenjar penghasil hormon "pembawa pesan" yang akan diterima oleh organ tubuh lain.

Zat semacam itu kadang-kadang hadir dalam produk pembersih rumah tangga dan bahkan pada benda yang Anda gunakan setiap hari. Misalnya, banyak plastik yang mengandung phthalates. Senyawa tersebut memiliki kandungan bahan kimia yang dapat mengganggu endokrin.

Para peneliti telah memperingatkan bahwa bahan kimia ini merupakan ancaman bagi kesehatan masyarakat. Ini karena penelitian sebelumnya telah mengaitkan bahan kimia dengan masalah kesuburan, penyakit hati, kanker, dan obesitas pada anak-anak.

"Ini adalah beberapa penelitian pertama yang menyelidiki hubungan antara paparan campuran kimia yang ada di lingkungan dalam ruangan dan kesehatan metabolisme anak-anak yang tinggal di rumah-rumah itu," tulis Christopher Kassotis, Ph.D, pimpinan studi dalam sebuah pernyataan.

Apakah bahan kimia tertentu berkontribusi terhadap obesitas?

Christopher dan tim mengambil petunjuk dari penelitian sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara paparan bahan kimia yang mengganggu endokrin dan regulasi lemak yang terganggu pada model hewan.

Bukti ini ada hubungannya dengan penelitian lain, yang menunjukkan bahwa mekanisme tersebut dapat berkontribusi pada perkembangan obesitas pada manusia.

Untuk penelitian yang dilakukannya, Christopher dan tim mengumpulkan sampel debu dari 194 rumah di North Carolina, AS. Mereka bertujuan mempelajari pengaruh komponen kimia pada debu dan kaitannya dengan kesehatan metabolisme penduduk.

Untuk melakukan ini, para peneliti pertama-tama mengekstraksi bahan kimia dari setiap sampel debu yang didapat. Kemudian, mereka menguji efek zat in vitro, secara khusus mencoba mencari tahu apakah campuran kimia akan mendorong perkembangan sel-sel lemak.

Para peneliti kemudian melaporkan bahwa bahkan konsentrasi yang sangat rendah dari bahan kimia yang ada dalam sampel debu, ternyata memang mendorong pertumbuhan sel-sel lemak. Penemuan ini sangat memprihatinkan karena menurut perkiraan Badan Perlindungan Lingkungan AS (USEPA atau EPA), anak-anak kemungkinan besar menelan antara 60-100 miligram debu yang ada di rumah per hari.

"Kami menemukan bahwa dua pertiga dari ekstrak debu mampu mempromosikan pengembangan sel lemak dan setengahnya dapat mempromosikan proliferasi sel lemak prekursor (senyawa yang mendahului senyawa lain dalam jalur metabolisme) pada 100 mikrogram", ungkap Christopher.

Secara total, para peneliti mengidentifikasi keberadaan lebih dari 100 bahan kimia yang berbeda dalam sampel debu rumah tangga, dan sekitar 70 zat ini menunjukkan peran dalam pertumbuhan sel-sel lemak. Sekitar 40 bahan kimia berperan dalam pengembangan sel-sel lemak prekursor.

"Ini menunjukkan bahwa campuran bahan kimia yang terjadi di lingkungan dalam ruangan mungkin mendorong efek ini," kata Christopher menyimpulkan.

Para peneliti juga mengatakan, beberapa bahan kimia yang mendorong pertumbuhan sel lemak hadir pada tingkat tinggi dalam sampel debu yang dikumpulkan dari rumah yang dihuni oleh anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Saat ini, Christopher dan tim tengah berupaya melakukan penelitian lebih lanjut dan menemukan informasi yang lebih spesifik tentang potensi hubungan antara bahan-bahan pembersih rumah tangga dan perkembangan kondisi metabolisme.

Meski butuh penelitian lebih lanjut, tetapi menarik juga, ya, mengetahui bahwa terdapat faktor lain yang bisa picu obesitas, yaitu debu dalam rumah! Mari jadikan ini sebagai peringatan untuk lebih memperhatikan kebersihan rumah. Mulai dari pemilihan produk pembersih rumah yang aman, area mana saja yang dibersihkan, termasuk frekuensi membersihkannya.

(RN/ RVS)

kegemukanLemakDebuKankerObesitaspenyakit hati

Konsultasi Dokter Terkait