HomeInfo SehatOtot dan SendiManfaat Labu Siam untuk Penderita Asam Urat
Otot dan Sendi

Manfaat Labu Siam untuk Penderita Asam Urat

dr. Dyah Novita Anggraini, 27 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Labu siam dapat diolah menjadi masakan yang lezat. Lebih dari itu, ternyata labu siam juga bermanfaat untuk penderita asam urat, lo!

Manfaat Labu Siam untuk Penderita Asam Urat

Labu siam merupakan buah dari tanaman merambat Sechium edule yang buah muda dan pucuk mudanya jug bisa dikonsumsi. Buah sayuran ini juga dikenal dengan nama jipang atau bahasa Inggrisnya adalah chayote. Di Indonesia, labu siam kerap hadir di meja makan sebagai hidangan tumis atau gulai. Selain sedap dan bergizi, konsumsi labu siam juga ternyata memberikan manfaat bagi penderita asam urat.

Labu siam mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin B, C, E, dan K, serta kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium, asam folat, zat besi dan zink.

Bukti bahwa labu siam baik untuk penderita asam urat

Ada penelitian yang dilakukan oleh Davao Medical School Foundation dengan uji coba pada kelinci. Penelitian tersebut menemukan adanya penurunan kadar asam urat pada kelinci yang mengonsumsi labu siam sebanyak 25 persen.

Manfaat labu siam untuk penderita asam urat diketahui berasal dari kandungan vitamin dan mineral yang kaya akan serat. Serat di dalam tubuh dapat membantu memperlancar proses metabolisme. Tak hanya itu, labu siam juga memiliki kandungan purin (unsur yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah) yang rendah, sehingga bisa dimasukkan ke dalam menu diet rendah purin.

Perlu diingat, diet rendah purin pada penderita asam urat sangat penting. Pasalnya, jumlah purin yang banyak di dalam tubuh bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kadar asam urat di dalam darah. Jika tidak segera ditangani dan organ ginjal tidak mampu menyaring asam urat dengan baik, maka semakin lama kondisi ini akan menyebabkan terjadinya penyakit asam urat.

Asam urat merupakan hasil akhir (limbah) dari metabolisme purin. Kadar asam urat dipengaruhi oleh dua hal, yakni:

  1. Laju pembuatan asam urat di dalam hati. Karena asam urat terbentuk dari pemecahan purin, kadarnya di dalam tubuh dipengaruhi oleh jumlah purin yang dibuat di dalam tubuh serta jumlah purin yang diserap dari makanan.
  2. Laju pembuangan asam urat melalui ginjal. Normalnya, asam urat di dalam pembuluh darah akan bergerak ke ginjal dan dibuang melalui urine.

Tanda dan gejala penyakit asam urat

Berikut tanda dan gejala penyakit asam urat yang perlu Anda ketahui: 

  • Nyeri sendi berkepanjangan, yang sering dirasakan pada ibu jari kaki, kaki, lutut, mata kaki, jari tangan, dan pergelangan tangan.
  • Peradangan sendi. Sendi yang terkena penyakit asam urat dapat mengalami bengkak, keras, panas, dan kemerahan.
  • Hambatan ruang gerak. Akan muncul gejala kekauan sendi sehingga sulit untuk bergerak.

Selain makanan, ada juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yaitu:

  1. Pemilihan makanan. Ketahui dan hindari makanan yang tinggi purin seperti daging merah, makanan laut, makanan dan minuman yang mengandung fruktosa, serta konsumsi minuman beralkohol.
  2. Obesitas. Kelebihan berat badan menjadikan tubuh akan memproduksi lebih banyak asam urat. Ginjal pun akan mengalami kesulitan untuk membuang asam urat.
  3. Kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, penyakit kronis seperti diabetes, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan ginjal.
  4. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretic tiazid, aspirin dosis rendah, atau obat-obatan untuk mencegah penolakan pada orang yang mengalami transplantasi organ.
  5. Riwayat keluarga mengalami gout. Adanya anggota keluarga yang menderita penyakit ini.
  6. Usia dan jenis kelamin. Penderita asam urat lebih sering terjadi pada pria. Namun, setelah wanita mengalami menopause, kemungkinannya menjadi sama dengan pria.

Jika Anda merupakan penderita asam urat, Anda bisa rutin memasukkan labu siam ke dalam menu diet rendah purin harian Anda. Hindarilah makanan tinggi purin seperti daging merah, jeroan, serta makanan laut. Tingkatkan juga upaya menjaga kadar asam urat dengan rutin berolahraga. Jika itu semua sudah rutin dilakukan tetapi kadar asam urat masih juga tinggi, lebih baik konsultasi lebih lanjut dengan dokter agar mendapatkan terapi yang lebih optimal.

(RN/ RVS)

Konsultasi Dokter Terkait