Kesehatan Umum

Berapa Kali Normalnya Buang Air Kecil dalam Sehari?

dr. Atika, 10 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Frekuensi buang air kecil bisa jadi penanda kesehatan. Sebenarnya, buang air kecil yang normal berapa jam sekali? Simak jawabannya di sini.

Berapa Kali Normalnya Buang Air Kecil dalam Sehari?

Organ ginjal dalam tubuh berperan penting dalam produksi urine. Ginjal akan menyaring darah, serta membuang zat-zat yang tidak diperlukan tubuh melalui buang air kecil.

Ini adalah proses yang krusial, karena penumpukan zat berbahaya di darah dapat berujung pada berbagai kondisi yang berat.

Oleh sebab itu, proses buang air kecil tentunya menjadi salah satu indikator proses penting penyaringan darah dalam tubuh.

Banyak atau tidaknya buang air kecil dapat menunjukkan kadar kesehatan ginjal kamu. Nah, tahukah kamu buang air kecil yang normal berapa jam sekali? Ketahui lewat ulasan berikut ini.

 

Buang Air Kecil, Normalnya Berapa Jam Sekali?

Pernahkan kamu bertanya-tanya apakah produksi urine sudah normal? Produksi urine normal tidak ditentukan hanya lewat perkiraan, namun mengikuti kaidah tertentu.

Setiap jamnya, orang sehat akan memproduksi urine sebanyak 0.5-1.5 cc per Kg berat badan.

Artikel Lainnya: Kenali Penyebab Anda Sering Beser

Artinya, jika kamu memiliki berat 50 kg, dalam satu jam tubuh kamu akan menghasilkan urine sebanyak 25-75 cc. Biasanya urine ini akan dikeluarkan minimal setiap 6 jam sekali.

Pada umumnya, seseorang akan buang air kecil sebanyak 6-7 kali dalam 24 jam. Frekuensi 4-10 kali masih dianggap normal apabila orang tersebut tidak merasa terganggu dengan jumlah tersebut.

Faktor yang Memengaruhi Jumlah Urine

Urine yang terbentuk tidak selalu sama jumlahnya pada setiap orang. Terdapat sejumlah faktor yang dapat memengaruhi jumlah urine seseorang. Beberapa di antaranya, termasuk:

Usia

Sering kali, frekuensi buang air kecil seseorang akan bertambah seiring pertambahan usia. Bagi orang berusia di atas 60 tahun, misalnya, terbangun hingga dua kali di malam hari untuk buang air kecil masih tergolong normal.

Kebiasaan ini akan berbeda jika dibandingkan mereka yang berusia di bawah 60 tahun, dimana rata-rata hanya terbangun sekali pada malam hari untuk buang air kecil.

Ukuran kandung kemih

Jika ukuran kandung kemih kamu lebih kecil, kemampuannya untuk menampung urine akan menjadi lebih sedikit. Kamu pun akan sering buang air kecil untuk mengosongkan kandung kemih.

Pemasukan cairan

Semakin sering kamu minum, maka produksi urinemu akan semakin banyak. Akibatnya, kamu akan sering buang air kecil.

Jenis cairan yang dikonsumsi

Jenis minuman tertentu dapat menyebabkan kamu lebih sering berkemih. Misalnya, minuman yang mengandung alkohol dan kafein.

Perhatikan, kopi bukanlah satu-satunya minuman yang mengandung kafein. Teh, minuman energi, soft drink, atau minuman coklat juga bisa mengandung kafein.

Artikel Lainnya: Ingin Buang Air Kecil Saat Berhubungan Seks, Kebelet atau Tanda Orgasme?

Adanya kondisi kesehatan tertentu

Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Perubahan normal pada tubuh, misalnya kehamilan, bisa menjadi pemicu.

Di sisi lain, beberapa penyakit juga dapat membuat kamu sering buang air kecil. Contohnya infeksi saluran kemih, diabetes, anemia bulan sabit, masalah prostat, kelemahan pada otot dasar panggul, dan sebagainya.

Konsumsi obat-obatan

Obat jenis diuretik akan menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil. Sering kali obat ini diresepkan untuk mereka yang memiliki masalah hipertensi, serta masalah pada jantung atau ginjal.

Contoh obat diuretik adalah furosemide, spinorolaktone, dan lain-lain. Demikian ulasan mengenai frekuensi buang air kecil dan jumlah urine bersama beberapa kondisi yang memengaruhinya.

Segera periksa ke dokter jika muncul keluhan nyeri punggung, darah dalam urine, urine yang berwarna pekat dan berbuih, urine yang berbau menyengat, nyeri saat buang air kecil, dan mengompol.

Kamu dapat menggunakan layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter untuk berkonsultasi seputar masalah kesehatan.

(PUT/AYU)

urineAlat Kelamin Pria

Konsultasi Dokter Terkait