HomeGaya hidupDiet dan NutrisiHobi Konsumsi Makanan Cepat Saji Perlambat Metabolisme Tubuh?
Diet dan Nutrisi

Hobi Konsumsi Makanan Cepat Saji Perlambat Metabolisme Tubuh?

Bobby Agung Prasetyo, 18 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Makanan cepat saji memang nikmat, praktis dan mudah didapat. Namun, benarkah makanan tersebut memperlambat metabolisme tubuh?

Hobi Konsumsi Makanan Cepat Saji Perlambat Metabolisme Tubuh?

Makanan cepat saji atau juga sering disebut junk food memang sulit ditolak. Selain rasanya enak, gurih dan bikin ketagihan, proses pembuatannya pun cepat dan Anda tak harus menunggu lama untuk dapat menikmatinya setelah memesan makanan. Tapi hati-hati, jenis makanan ini dikatakan dapat menghambat metabolisme tubuh Anda.

Saat seseorang kehilangan nafsu makan, junk food mampu menjadi pilihan utama karena rasa yang menggugah selera. Apakah Anda adalah satu dari sekian banyak penggemar makanan cepat saji? Jika dikonsumsi terus-menerus, faktanya junk food tidak baik untuk tubuh.

Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, makanan cepat saji tersebut mengandung kalori, lemak jenuh dan lemak trans yang amat tinggi. Jika dikonsumsi berlebihan, junk food dapat menyebabkan obesitas serta meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, kolesterol tinggi, hipertensi dan stroke.

“Tidak ada aturan baku berapa kali sebaiknya junk food dikonsumsi dalam sebulan, karena tidak termasuk makanan sehat yang wajib dikonsumsi,” ujar dr. Nadia.

Ada baiknya, hindari konsumsi makanan ini agar Anda terhindar dari berbagai dampak negatif yang mungkin terjadi pada tubuh Anda.

Dampak buruk junk food terhadap metabolisme tubuh

Dilansir Healthline, konsumsi makanan cepat saji memang tidak secara langsung memperlambat metabolisme tubuh, sehingga orang sering tidak menyadarinya. Sejumlah penelitian telah membuktikan lewat uji coba terkait junk food dan dampaknya terhadap proses metabolisme tubuh.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa makanan cepat saji membutuhkan lebih sedikit energi untuk dicerna dan dimetabolisme daripada makanan sehat. Hal ini kemudian menyebabkan lebih sedikit kalori yang terbakar sepanjang hari, sehingga penurunan berat badan jadi lebih sulit.

Namun, satu hal paling buruk dari konsumsi makanan cepat saji adalah minuman manis yang biasanya disajikan. Ketika dikonsumsi berlebihan, minuman tersebut dapat berkontribusi pada semua jenis masalah kesehatan, termasuk obesitas, penyakit jantung, sindrom metabolik dan diabetes tipe 2.

Masalah-masalah tersebut disebabkan oleh tingginya fruktosa, yakni suatu gula sederhana yang dimetabolisme oleh hati. Ketika Anda mengonsumsi banyak fruktosa, hati mungkin menjadi kelebihan fruktosa dan kemudian mengubahnya menjadi lemak.

Selain itu, pemanis berbasis gula pada junk food yang mengandung sukrosa dan sirup jagung juga memiliki kadar kandungan fruktosa yang tinggi dan tidak baik untuk tubuh.

Ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, fruktosa dapat mengganggu hormon lapar, sehingga membuat Anda ingin makan terus. Hal ini akan meningkatkan penyimpanan lemak di sekitar perut.

Kondisi di atas, tentu akan semakin buruk saat Anda mengonsumsi makanan cepat saji. Ketika metabolisme lambat akibat minum minuman manis - seperti soda – dan makanan cepat saji terus dikonsumsi, kombinasi ini akan sangat buruk bagi tubuh.

Kurangi asupan junk food sejak dini

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa asupan junk food mengandung kadar kalori yang sangat tinggi. Sebagai gambaran, dr. Alberta Jesslyn Gunardi BMedsc Hons dari KlikDokter memaparkan contohnya sebagai berikut:

  1. Hamburger mengandung 400-1000 kalori
  2. Sepotong ayam goreng mengandung 200-350 kalori
  3. Kentang goreng yang berukuran kecil hingga besar mengandung 400-500 kalori
  4. Segelas soda mengandung 200 kalori
  5. Piza berukuran besar, setiap potongnya mengandung 300-400 kalori
  6. Es krim mengandung 150-300 kalori

“Pada umumnya, kebutuhan kalori per hari adalah 2.000 kalori pada wanita dan 2.500 kalori pada pria. Jumlah kalori ini seharusnya dibagi menjadi tiga kali makan besar dan dua kali makan kecil atau selingan. Namun, dengan mengonsumsi fast food, jangan kaget apabila jumlah kalori yang Anda konsumsi per hari bisa berkali-kali lipat,” tutur dr. Jesslyn.

Setelah menyimak berbagai penjelasan di atas, kini Anda tentunya telah mengetahui mengapa kombinasi minuman yang mengandung pemanis dan kadar kalori pada junk food dapat memperlambat metabolisme tubuh Anda. Jadi, hindari makanan cepat saji dari sekarang, dan gantilah dengan asupan sehat bergizi tinggi yang baik untuk tubuh Anda.

[NP/ RVS]

Metabolisme TubuhMakanan Cepat SajiBerat BadanJunk FoodFast Food DiabetesPemanisStrokeKolesterol TinggiPenyakit Jantung

Konsultasi Dokter Terkait