Kulit

Pemilik Kulit Gelap Rentan Alami 7 Masalah Kulit Ini

Ruri Nurulia, 22 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Memiliki kulit gelap kerap dinilai eksotis, namun tak banyak yang tahu bahwa pemilik kulit gelap juga rentan mengalami 7 kondisi kulit ini.

Pemilik Kulit Gelap Rentan Alami 7 Masalah Kulit Ini

Masalah kulit bisa dialami siapa saja, tak peduli jenis dan warna kulitnya. Meski begitu, ada beberapa kondisi kulit tertentu yang lebih rentan dialami atau bisa terjadi lebih parah pada pemilik kulit gelap.

Perlu diketahui, warna semua jenis kulit berasal dari sel yang disebut melanosit. Sel ini menghasilkan melanosom, paket yang mengandung melanin kimia alami. Studi menunjukkan bahwa semua orang memiliki kadar melanosit yang sama. Perbedaannya adalah distribusi melanosom. Semakin besar dan semakin luas, maka kulit akan makin gelap.

Mengingat peran melanin dalam kulit adalah menyerap dan menyebarkan energi dari sinar ultraviolet, memiliki kulit gelap menurunkan risiko kerusakan akibat sinar matahari, terutama yang berkaitan dengan penuaan dan pembentukan kanker kulit.

Di waktu yang sama, kulit gelap juga lebih mungkin mengalami masalah pigmentasi. Bahkan, cedera kulit ringan seperti gigitan serangga, dapat menyebabkan perubahan pigmen kulit, memungkinkan timbulnya bintik hitam yang disebut hiperpigmentasi. Prosedur perawatan kulit seperti laser, dermabrasi, injeksi untuk kerutan, atau botoks juga dapat menimbulkan masalah pigmentasi.

Lebih lengkapnya, untuk Anda yang memiliki kulit gelap, waspadai kondisi kulit ini:

1. Keloid

Jika pemilik kulit gelap mengalami luka di beberapa area tertentu, ada peningkatan risiko terjadinya keloid. Keloid atau daging tumbuh adalah bekas luka yang menyebar melebihi cedera asli lalu berkembang lebih besar. Penyebab umumnya adalah luka gores atau sayat, atau luka bakar. Pada beberapa orang, keloid bisa terasa gatal, menyebabkan rasa sakit dan sensasi terbakar, dan teraba lembut. Meski tak diketahui penyebab pasti keloid, tapi kemungkinan berkaitan dengan kecacatan pada produksi kolagen.

Solusi yang bisa ditempuh adalah:

  • Injeksi kortison
  • Terapi radiasi
  • Oklusi atau pressure dressing

Selanjutnya

2. Perubahan pigmentasi

Kulit gelap rentan mengalami hiperpigmentasi, yaitu kulit memproduksi terlalu banyak pigmen atau pigmen tersimpan jauh di dalam kulit, menghasilkan bintik-bintik gelap. Ketika warna hilang, ini dinamakan hipopigmentasi, yang mana akan timbul bercak warna terang. Pemilik kulit gelap rentan mengalami kedua kondisi kulit ini.

Di antara jenis-jenis tipe masalah pigmen pada kulit gelap, yang paling umum adalah hiperpigmentasi pasca inflamasi. Kondisi ini timbuh sebagai akibat cedera pada kulit, seperti luka, goresan, atau luka bakar. Kondisi ini juga dapat terjadi bersamaan dengan eksem atau jerawat.

Area kulit yang lebih gelap butuh waktu lama untuk menghilang, bisa dalam hitungan bulan hingga tahun. Perawatan yang dilakukan termasuk menghilangkan lapisan kulit dengan peeling kimia dan terapi bleaching. Namun, perawatan tersebut tak akan bekerja pada pigmen yang lebih dalam.

Solusinya:

  • Penggunaan tabir surya untuk membantu menjaga area yang berpigmen menjadi lebih gelap.
  • Jika kulit sensitif, sebaiknya hindari produk perawatan kulit yang mengandung benzoyl peroxide, salicylic acid, atau hydroquinone. Penggunaannya dapat bikin iritasi dan kulit kering, sehingga meningkatkan risiko terjadinya masalah pigmentasi. Masalah bisa muncul dalam 1-2 minggu setelah berhenti menggunakan produk terkait dan dapat bertahan hingga  beberapa bulan atau lebih.

3. Vitiligo

Vitiligo adalah bercak putih pada kulit akibat hilangnya pigmen pembentuk warna kulit dan melanosit. Vitiligo muncul pada dua persen populasi, lebih sering terjadi pada pemilik kulit gelap. Tak jelas penyebabnya, tapi kemungkinan kondisi ini terjadi ketika sel yang memproduksi melanin rusak.

Vitiligo yang sudah mencapai kulit kepala dapat membuat rambut memutih, dan kadang menyebabkan rambut beruban lebih cepat.

Solusi yang bisa diambil adalah sebagai berikut:

  • Fototerapi untuk meningkatkan jumlah sel melanosit pada  permukaan kulit.
  • Penggunaan krim topikal eksem tacrolimus. Ada studi yang menunjukkan bahwa pigmentasi normal bisa kembali meski kadang butuh waktu berbulan-bulan.
  • Penggunaan krim steroid yang kuat, bisa efektif pada area seperti wajah dan leher.

4.     Eksem

Eksem atau dermatitis adalah penyakit kulit yang biasanya amat gatal, menimbulkan bintik-bintik atau gelembung-gelembung kecil, dan ruam merah yang mengerisik (jadi kering lalu mengelupas). Kondisi ini bisa dipicu oleh stres, perubahan temperatur ekstrem, kulit kering, alergi tanaman, atau iritasi akibat kandungan tertentu dalam kosmetik. Eksem yang diturunkan disebut sebagai dermatitis atopik.

Eksem diyakini lebih sering terjadi pada anak-anak berkulit gelap. Satu studi menunjukkan angka kejadiannya lebih tinggi pada remaja Meksiko-Amerika dibanding kulit putih atau kulit hitam. Studi lainnya menemukan angka kejadian lebih tinggi pada bayi Cina dan Vietnam dibandingkan dengan bayi kulit putih.

Eksem yang terjadi pada kulit gelap menghadirkan masalah dua kali lipat. Pertama, sering terjadi salah diagnosis, sehingga bisa dilakukan pengobatan yang salah selama. Kedua, padahal, jika tidak ditangani cepat, ini bisa meningkatkan risiko gangguan pigmentasi.

Solusinya:

  • Pengobatan eksem melingkupi identifikasi dan menghindari produk yang bisa mengakibatkan iritasi kulit. Penggunaan losion bisa sangat membantu, begitu juga dengan krim steroid.
  • Terapi sinar ultraviolet juga kadang efektif.

5.     Jerawat

Jerawat memang bisa timbul pada semua jenis kulit. Namun, karena adanya risiko hiperpigmentasi, jerawat pada kulit gelap harus diwaspadai. Ini karena jerawat terjadi karena produksi minyak berlebih di kulit. Kombinasi minyak berlebih dan bakteri dapat menyumbat lubang pori. Ini bisa menyebabkan inflamasi di bawah kulit, mengakibatkan terjadinya lesi, dari mulai ukuran kecil hingga kista besar.

Penggunaan obat jerawat tertentu juga bisa bikin masalah, apalagi antibiotik oral tertentu seperti minocycline. Pada beberapa orang, obat tersebut bisa bikin kulit menjadi lebih gelap, yang bisa makan waktu berbulan-bulan untuk memudar.

Jika Anda berkulit gelap dan mengalami masalah jerawat, lebih baik berkonsultasi dengan dermatolog yang tahu cara menangani jenis kulit Anda. Lebih cepat ditangani, maka kemungkinan Anda mengalami luka pigmentasi permanen bisa diminimalkan.

6. Preudofolliculitis barbae

Kondisi ini juga dikenal sebagai razor bumps. Tandanya adalah benjolan di bawah permukaan kulit dan sering dikira jerawat. Masalahnya sebenarnya berasal dari rambut yang tumbuh ke dalam (ingrown hair). Kondisi ini lebih sering terjadi pada kulit hitam dan ras Hispanik, karena mereka diketahui memiliki bentuk folikel rambut yang berbeda.

Jika dipencet atau dimanipulasi dengan cara apa pun, benjolan bisa meradang atau terinfeksi. Bahkan, benjolan yang didiamkan bisa sulit untuk ditutupi dan tak jarang menyebabkan nyeri.

Studi menunjukkan bahwa terapi laser hair removal bisa menjadi salah satu solusi yang cukup efektif. Karena sering dikira jerawat, lebih baik periksakan diri ke dematolog untuk mendapatkan solusi yang tepat.

7. Melanoma

Meski pemilik kulit gelap punya perlindungan alami terhadap kanker kulit, tapi bukan berarti keganasan ini tak bisa muncul. Melanoma pada pemilik kulit gelap sering terjadi pada bagian kulit yang lebih tipis, seperti telapak tangan, telapak kaki, atau sekitar alas kuku. Kejadian ini lebih sering terjadi pada ras Asia, penduduk asli Amerika (Indian), dan keturunan Afrika. Pada ras Hispanik, melanoma sering ditemui di kaki.

Karena sering terjadi kesalahan diagnosis karena dikira kutil di telapak kaki (plantar warts), infeksi jamur di telapak tangan (tinea manuum), penggelapan bagian tertentu di area tumit atau telapak kaki (disebut sebagai talon noir atau black heel), tingkat kematian akibat melanoma diketahui paling tinggi pada pemilik kulit gelap.

Solusi yang bisa ditempuh adalah dengan meningkatkan kesadaran akan melanoma, serta melakukan pemeriksaan rutin sebagai langkah deteksi dini

Masalah kulit memang bisa dialami oleh semua jenis kulit. Namun, ada beberapa kondisi kulit yang lebih rentan dialami oleh pemilik kulit gelap atau cokelat. Lakukan langkah pencegahan sederhana dengan mengaplikasikan losion dan tabir surya, menjaga kulit tetap bersih, minum air putih minimal delapan gelas sehari, serta mendatangi dokter spesialis kulit jika terjadi masalah pada kulit.

[RVS]

kesehatan kulitkulitKulit GelapEksemJerawatPemilik Kulit GelapMasalah Kulit Pemilik Kulit GelapKeloidVitiligoMelanoma

Konsultasi Dokter Terkait