Kesehatan Umum

Gemar Makan Mi Ramen Instan? Waspadai Ini!

dr. Bobtriyan Tanamas, 11 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bikin mi ramen instan memang jadi solusi praktis dan cepat kala lapar melanda. Sayangnya, kalau makan mi instan setiap hari, tubuh Anda akan alami ini!

Gemar Makan Mi Ramen Instan? Waspadai Ini!

Sebelum masuk ke masa karantina seperti sekarang, Anda dengan mudahnya bisa pergi ke restoran Jepang untuk pesan mi ramen dengan teman-teman. Karena sekarang tak bisa, untuk mengobati rasa craving tersebut, Anda jadi terus-menerus membuat mi ramen instan di rumah.s

Ya, jadi kuliner Jepang yang digemari di Indonesia memang membuat sebagian orang ngidam dengan makanan berkuah kaldu atau shoyu ini.

Kendati demikian, sebaiknya Anda tidak menjadikan hal tersebut sebagai alasan untuk makan mi ramen instan setiap hari.

Pasalnya, terlalu sering mengonsumsi mi ramen instan, apalagi tanpa variasi makanan lain, dapat berefek buruk pada kesehatan Anda.

Sebenarnya, tidak ada zat-zat yang terlalu bahaya di dalam kandungan mi ramen instan. Mi itu sendiri merupakan karbohidrat yang bisa dijadikan sumber tenaga bagi tubuh. Namun, kandungan serat dalam mi ramen instan sangat minim!

Alhasil, jika Anda kebanyakan makan makananan yang minim serat, itu akan diserap dan dijadikan lemak oleh tubuh sehingga memudahkan seseorang mengalami obesitas.

Nah, kalau sudah seperti itu, risiko untuk terkena penyumbatan pembuluh darah pada jantung dan diabetes melitus akan semakin tinggi.

Mi Ramen Instan Minim Protein dan Serat

Sebagian besar porsi mi instan mengandung lebih dari 1.100 mg sodium. Jumlah ini melebihi takaran yang dapat Anda makan per hari.

Ketika Anda mencerna banyak natrium dalam satu kali makan, tubuh akan mempertahankan lebih banyak air yang lantas menimbulkan sensasi kembung serta badan lemas.

Saat perut kembung, kemungkinan besar Anda tidak akan merasa kenyang. Kalau pun terasa kenyang, itu seperti “kenyang palsu”.

Mi instan yang notabenenya adalah karbohidrat olahan serta minim protein dan serat bisa menyebabkan kenaikan gula darah. Adapun nilai gizi yang terkandung dalam salah satu mi ramen instan, yaitu:

  • Energi (kalori): 188 kalori.
  • Karbohidrat: 27 gram (gr).
  • Protein: 5 gr.
  • Lemak: 7 gr.
  • Serat: 1 gr

Terlihat sekali bahwa kandungan serat dan proteinnya jauh lebih kecil dibanding karbohidratnya, bukan?

Akibatnya, jika selalu makan mi ramen instan, Anda akan cepat lapar kembali. Nafsu makan jadi tak terkontrol, lalu mengarah pada kenaikan berat badan.

Braden Kuo, seorang dokter dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat, pernah melakukan penelitian dengan menggunakan kamera seukuran pil untuk merekam saluran pencernaan para sukarelawan yang makan mi ramen instan dan mi ramen yang dibuat alami.

Apa yang terjadi? Ketika dimakan setelah dua jam, mi yang dibuat secara alami akan hilang karena usus berhasil mencernanya dengan baik. Sebaliknya, mi ramen instan masih utuh di dalam usus, meski sudah dua jam.

Artikel Lainnya: Dampak Mi Instan pada Pertumbuhan Anak

Bahaya Makan Ramen Instan Setiap Hari

Supaya niatan Anda untuk mengurangi frekuensi makan mi instan semakin bulat, berikut di bawah ini akan dijelaskan mengenai bahaya makan mi ramen instan setiap hari.

  • Ramen Tinggi Sodium

Satu porsi makanan praktis tersebut mengandung setidaknya 861 mg sodium. Ada bukti yang menunjukkan bahwa asupan natrium tinggi memiliki efek negatif pada orang-orang yang sensitif terhadap garam.

Orang-orang ini mungkin lebih rentan terhadap efek natrium dan peningkatan asupan natrium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah (memicu hipertensi).

Penelitian juga menunjukkan, mengurangi asupan natrium bisa bermanfaat bagi mereka yang sensitif terhadap garam. Ini bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 30 persen!

  • Mengandung MSG

Akibat selalu makan ramen instan, tubuh akan selalu “berinteraksi” dengan monosodium glutamate (MSG) alias micin.

MSG memang menjadi bahan tambahan yang umum digunakan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan.

Meskipun FDA mengakui MSG aman untuk dikonsumsi, dampak potensial terhadap kesehatan tetap kontroversial.

Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan pertambahan berat badan dan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, hingga mual.

MSG pun disebut-sebut berdampak negatif bagi kesehatan otak. Satu studi tabung menemukan, MSG yang berlebih memicu pembengkakan serta kematian sel-sel otak dewasa.

Meskipun MSG aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang sedikit atau cukup, beberapa orang yang sensitif terhadap penyedap ini tetap harus membatasi asupannya.

Ini bila tak ingin mengalami gejala MSG komplek, seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa, dan kesemutan.

Artikel Lainnya: Gemar Makan Mi Ramen Instan? Waspadai Ini

Cara Membuat Mi Ramen Instan yang Sehat

Sebetulnya tak mengapa jika Anda mengonsumsi mi instan sesekali saja. Yang jadi masalah adalah kalau Anda mengonsumsinya setiap hari. Buat Anda ingin membuat mi dengan versi yang lebih sehat, berikut di bawah ini ada tipsnya:

  • Masak Ramen dengan Sayuran

Campurkan sayuran, seperti sawi, tauge, jamur, wortel, daun bawang, dan lain-lain untuk menambah nutrisi serta rasa pada mi ramen instan. Ini bisa membantu meminimalkan efek negatif (menambah asupan serat dan vitamin).

  • Tambahkan Kimchi dan Tahu yang Kaya akan Probiotik

Probiotik dipercaya dapat membantu memperbaiki aktivitas usus dan mukosa usus. Bakteri baik ini dapat membantu menyehatkan organ pencernaan Anda.

  • Rebus Telur dengan Brokoli

Vitamin B kompleks dan vitamin C yang terdapat pada telur dan brokoli dapat membantu memberikan rasa tenang dan relaks. Kandungan tersebut dipercaya mampu memberikan efek anti-cemas.

  • Selalu Cek Komposisinya

Melakukan pengecekan pada bungkus mi ramen instan tidak ada salahnya. Tujuannya, agar kita dapat lebih mengenal kandungannya.

Kalau Anda alergi seafood, tetapi ada ekstrak udang atau kepiting di dalamnya, itu bisa berbahaya, bukan?

  • Tetap Kurangi Konsumsi Mi Instan

Meski ada cara sehat di atas, tetapi tetap saja konsumsi mi instan atau pun jenis makanan instan lainnya harus dikurangi.

Studi yang dilakukan Harvard School of Public Health, AS, menemukan wanita yang sering makan makanan instan setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih besar untuk kena gangguan sindrom metabolisme dibandingkan dengan mereka yang jarang.

Jadi, prinsip utamanya adalah jangan konsumsi makanan instan, termasuk mi ramen instan terlalu sering dan berlebihan. Imbangi menu harian Anda dengan variasi makanan sehat lain, seperti protein nabati dan hewani serta serat dari sayur dan buah.

Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar makanan instan ataupun hal-hal kesehatan lainnya, langsung saja konsultasi pada kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(AM/AYU)

Mi InstanKarbohidratproteinRamenMakanan Instan

Konsultasi Dokter Terkait