HomeInfo SehatKesehatan UmumGenerasi Milenial Lebih Cepat Botak, Ini Alasannya
Kesehatan Umum

Generasi Milenial Lebih Cepat Botak, Ini Alasannya

Ayu Maharani, 10 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ternyata, ada alasan di balik banyaknya pria muda generasi milenial yang lebih cepat botak. Baca selengkapnya di sini.

Generasi Milenial Lebih Cepat Botak, Ini Alasannya

Kalau dulunya kebotakan sering terjadi pada pria yang memasuki usia 50-an, tapi kini jika Anda perhatikan, makin banyak pria muda yang lebih cepat alami kebotakan. Dalam arti, semakin ke sini semakin banyak pria dari generasi milenial yang mengalami kerontokan rambut, dan kerap berakhir dengan kebotakan dini. Apa penyebabnya?

Dilansir dari laman Healthline, bahkan di Cina ada penelitian yang menemukan bahwa pria-pria muda berusia 20 tahunan di sana akan mengalami kebotakan yang jauh lebih cepat ketimbang generasi lainnya.

Data dari penelitian ini merupakan survei dari 4.000 siswa di Universitas Tsinghua, Beijing. Sebanyak 60 persen peserta melaporkan bahwa mereka kehilangan jumlah rambut yang signifikan, sedangkan 40 persennya menyadari bahwa mereka akan mengalami kebotakan karena garis keturunan.

Sementara itu, para peneliti juga melaporkan bahwa para siswa di sana cenderung melaporkan kerontokan rambut saat belajar sains, matematika, dan teknik otomotif. Bisa jadi karena ketiga mata kuliah tersebut dianggap paling sulit. Dengan kata lain, kerontokan rambut terjadi karena faktor stres belajar.

Selain di Cina, makin banyak pula warga Amerika Serikat (AS) yang melaporkan bahwa mereka mengalami kerontokan rambut, bahkan mereka yang berusia di bawah 20 tahun. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin asal San Fransisco, AS, dr. Andrea Hui, mengaku bahwa dirinya kerap menangani kerontokan dan penipisan rambut pada pria dan wanita berusia 18 tahun.

Penyebab Generasi Milenial Lebih Cepat Botak

Bukan cuma karena stres belajar atau stres bekerja, kondisi memprihatinkan yang menimpa generasi milenial juga disebabkan oleh perubahan hormonal, penyakit autoimun, gangguan tiroid, dan diet yang tidak sesuai. Bahkan ironisnya, ada yang mengatakan bahwa tren diet vegan juga berkontribusi pada maraknya kerontokan rambut tersebut.

Penelitian yang dilakukan tahun lalu oleh Dr. Emily L. Guo, seorang dokter dari Baylor College of Medicine, AS, menunjukkan bahwa pengurangan konsumsi protein, zat besi, dan vitamin D yang terlalu signifikan dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan rambut.

Selain alasan-alasan yang disebutkan di atas, generasi milenial juga dianggap sebagai generasi yang terlalu sering melakukan perubahan terhadap rambutnya. Misalnya perwarnaan atau mengubah tekstur rambut (seperti pelurusan atau pengeritingan). Bukan karena untuk menutupi uban atau kekurangan lainnya, tapi memang karena tuntutan mode. Sehingga, risiko rambut rusak, rapuh, dan rontok pun makin tinggi.

Perlu diketahui bahwa jika Anda mengalami kerontokan rambut 50-100 helai per hari, itu adalah kerontokan yang normal. Namun, jika lebih dari 100 helai per hari, Anda perlu waspada. Selain itu, dari berbagai penyebab rambut rontok, faktor stres diketahui paling berkontribusi.

Stres dapat mengganggu proses pertumbuhan rambut dengan cara memaksa rambut keluar dari fase pertumbuhan sebelum waktunya. Lebih dari itu, American Psychological Association melaporkan bahwa baik generasi milenial maupun generasi X memiliki kadar stres yang lebih tinggi dan kesulitan dalam mengatasi dan mengelolanya ketimbang generasi sebelumnya.

Tips Mencegah Rambut Rontok

Juga perlu diingat bahwa rambut rontok yang disebabkan oleh faktor keturunan memang tak bisa disembuhkan—hanya bisa dilakukan pencegahan rambut rontok lebih cepat. Jika rambut rontok karena hal lainnya, seperti kondisi medis, pola makan, stres, atau akibat perawatan rambut, ini bisa disembuhkan. Dikatakan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter, ada beberapa tips untuk mencegah kerontokan rambut, seperti:

  • Konsumsi makanan yang mengandung protein dan zat besi
  • Hindari stres
  • Hindari obat-obatan yang dapat mengganggu pertumbuhan rambut
  • Rajin berolahraga untuk memperlancar peredaran darah
  • Istirahat cukup
  • Tidak merokok
  • Hindari pemakaian pengering rambut dan keramas dengan air panas
  • Hindari pemakaian bahan-bahan kimia untuk rambut.

Dengan adanya bukti penelitian bahwa generasi milenial lebih cepat mengalami kebotakan, penting bagi Anda yang termasuk dalam generasi ini - khususnya yang tidak memiliki garis keturunan botak dari keluarga - untuk waspada. Pintar-pintarlah dalam mengelola stres dan menerapkan diet seimbang.

Dengan begitu, kerontokan rambut bisa diminimalkan dan tidak mengganggu penampilan. Tak lupa juga untuk terus memantau rambut rontok Anda. Jika lebih dari 100 helai per hari dan mulai bikin frustasi, jalan terbaiknya adalah dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin agar bisa ditangani sesuai penyebabnya.

[RN/ RVS]

StresRambutPenyebab Rambut Rontokgenerasi milenialRambut RontokCepat BotakGenerasi Milenial Lebih Cepat BotakKebotakan

Konsultasi Dokter Terkait