Diet dan Nutrisi

Frozen Food, Benarkah Tak Ada Gizinya?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 04 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Frozen food banyak diminati karena praktis dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Namun, bagaimana dengan kandungan gizi di dalamnya?

Frozen Food, Benarkah Tak Ada Gizinya?

Tren konsumsi makanan beku atau frozen food kini semakin meluas, ditambah dengan jenis makanan yang semakin variatif. Makanan beku menjadi solusi praktis bagi mereka yang tidak punya banyak waktu untuk mengolah bahan makanan segar. Berbagai jenis bahan makanan kini bisa Anda peroleh dalam bentuk beku, mulai dari sayur, buah, daging, ikan, kentang, hingga olahan daging seperti nugget dan sosis. Namun, bagaimana dengan kandungan gizinya?

Sebenarnya, proses pembuatan frozen food serupa dengan makanan segar. Sebagai contoh, untuk sayur dan buah tentu harus dipanen, dibersihkan, kemudian dikemas. Bila dijadikan makanan beku, maka akan dibekukan pada suhu -180 sampai -200C. Bila tidak, maka dapat diolah untuk dikonsumsi langsung.

Dari segi tekstur, makanan yang dibekukan tentu akan berbeda dengan makanan segar. Namun, dari segi kandungan gizi sebenarnya tidak mengalami banyak perubahan. Berbagai studi menunjukkan bahwa zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan yang dibekukan tidak akan rusak atau hilang ketika dibekukan.

Beberapa vitamin seperti vitamin B2 (riboflavin), C, dan E yang terdapat dalam sayur dan buah beku tidak rusak ataupun berkurang jauh dibandingkan dengan sayur dan buah segar. Demikian pula dengan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium, zink, tembaga, zat besi, serta serat. Kalaupun ada penurunan kadar, biasanya hanya sedikit dan tidak mengurangi nilai gizi secara keseluruhan.

Tidak hanya sayur dan buah, frozen food berupa daging dan ikan pun umumnya tidak banyak berbeda zat gizi nya dengan daging dan ikan segar. Hanya saja teksturnya akan sedikit berbeda.

Dari penjelasan di atas, bisa diibaratkan bahwa proses pembekuan frozen food layaknya menekan tombol “pause”, yang mana makanan tetap awet tanpa mengurangi manfaatnya.

Hanya dari segi tekstur saja yang mungkin sedikit berbeda, selebihnya masih serupa. Fakta di atas menunjukkan bahwa proses pembekuan sifatnya seperti menekan tombol “pause”, dimana makanan tetap awet tanpa mengurangi manfaatnya.

Seberapa sering Anda boleh mengonsumsi frozen food?

Lantas, kalau kandungan gizinya tak banyak berubah, bolehkah konsumsi frozen food setiap hari? Ini tak sepenuhnya benar. Kebanyakan frozen food yang dijual bukanlah makanan segar yang dibekukan, melainkan makanan olahan seperti nugget, sosis, bakso, dan kentang. Makanan tersebut biasanya mengandung penguat rasa dan garam yang sangat tinggi untuk menjaganya tetap awet.

Cara memasaknya pun biasanya dengan digoreng dalam minyak yang banyak. Ini semua dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, gangguan ginjal, dan masalah metabolik lainnya.

Selain itu, makanan beku yang tidak disimpan dan dicairkan dengan tepat dapat menjadi media tumbuhnya banyak bakteri, salah satunya adalah Listeria. Bakteri ini sebenarnya banyak terdapat dalam makanan mentah, tetapi bisa berkembang biak pada makanan beku yang sudah dicairkan. Bila terinfeksi, penderitanya akan mengalami sakit kepala, leher kaku, penurunan kesadaran, demam, nyeri otot, dan kejang.

Cara aman konsumsi frozen food

Namun, Anda tak perlu khawatir. Dengan beberapa cara berikut, Anda tetap dapat mengonsumsi frozen food dengan aman:

  • Perhatikan label makanan

Sebelum membeli, baca dahulu label makanan dan berbagai kandungan zat gizi dalam frozen food. Sedapat mungkin, pilihlah yang tidak terlalu tinggi kadar garamnya. Jangan lupa perhatikan juga bentuk fisiknya dan cara penyimpanannya saat di swalayan.

  • Simpan sesuai aturan

Pada kemasan frozen food tertera cara penyimpanan yang tepat. Simpanlah sesuai aturan tersebut. Lebih baik lagi bila Anda menyimpannya dalam wadah tertutup dan terpisah sebelum dimasukkan dalam freezer agar suhu yang dipertahankan sama dan tidak bercampur dengan makanan lain.

Selain itu, jangan cairkan frozen food di lemari pendingin (refrigerator) karena akan mempermudah bakteri untuk tumbuh. Sebaiknya letakkan wadah frozen food dalam mangkuk berisi air suhu biasa lalu tunggu hingga mencair. Ingat, makanan yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali karena justru akan merusak kandungan gizinya.

Mengonsumsi frozen food sama sekali tidak dilarang karena kandungan gizinya tetap sama dengan makanan segar. Namun, Anda tetap harus bijak dalam memilih jenis makanan beku serta mengetahui cara penyimpanan yang tepat dan tidak malah menimbulkan berbagai jenis penyakit.

[RN/ RVS]

Makanan bekuPola MakanNutrisigiziFrozen Food

Konsultasi Dokter Terkait