HomeInfo SehatOtot dan SendiBenarkah Wanita Lebih Rentan Kena Artritis?
Otot dan Sendi

Benarkah Wanita Lebih Rentan Kena Artritis?

Ayu Maharani, 12 Okt 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada yang bilang wanita lebih rentan terkena radang sendi alias artritis ketimbang pria. Benarkah demikian?

Benarkah Wanita Lebih Rentan Kena Artritis?

Menurut Arthritis Foundation yang dilansir Healthline, ada sekitar 1,5 juta orang Amerika terkena artritis. Menurut data yang Anda, penderitanya lebih banyak wanita, yaitu tiga kali lebih banyak daripada jumlah pria. Apakah ini berarti wanita sudah pasti lebih rentan terkena artritis?

Di Indonesia sendiri, berdasarkan dari Kementerian Kesehatan RI, statistik kenaikan kasus penyakit osteoartritis (salah satu dari jenis artritis) cukup tinggi. Terhitung dari tahun 1995-2007, prevalensinya sebesar 30 persen. Bisa dibilang, 1 dari 3 orang Indonesia punya penyakit sendi. Meski demikan, tidak disebutkan siapa yang paling banyak menderita penyakit ini, apakah pria atau wanita.

Artritis merupakan penyakit autoimun yang memengaruhi persendian. Pada penyakit autoimun tersebut, sistem kekebalan tubuh menghancurkan jaringan sehat untuk alasan yang belum diketahui hingga sekarang. Sistem kekebalan tubuh lantas menyerang selaput sendi hingga menyebabkan peradangan, bengkak, dan rasa nyeri. Parahnya lagi, artritis bersifat sistemik dan mampu memengaruhi area tubuh lain di luar sendi.

Apakah benar wanita lebih berisiko mengalami artritis?

Dikutip dari dari Very Well Health, insiden dan prevalensi artritis di kalangan wanita kian meningkat. Dari tahun 2005, insiden artritis sebanyak 54 per 100.000. Sedangkan pada tahun 1995, insidennya hanya sejumlah 36 per 100.000. Di sisi lain, insiden atritis pada pria tidak mengalami perubahan, yakni 29 per 100.000.

Kembali ke pertanyaan mengapa wanita lebih sering terkena artritis, seorang ahli reumatologi Scott J. Zashin, MD, mengatakan, pada dasarnya, penyakit autoimun memang lebih sering terjadi pada wanita. Contohnya adalah lupus. Wanita yang belum menopause berisiko 15 kali lipat untuk terkena lupus daripada pria. Penyebabnya? Karena masih banyak dan aktifnya hormon estrogen, ditambah dengan penggunaan kontrasepsi oral di masa lampau.

Namun, setelah wanita menopause, risiko untuk terkena lupus pun menurun. Perubahan kadar hormon pada wanita itulah yang dianggap memengaruhi tingkat protein dalam darah sehingga memunculkan peradangan.

Dr. Michael Lockshin, seorang ahli reumatolog dan Direktur Barbara Volcker Center for Women and Rheumatic Disease mengungkapkan, sistem kekebalan tubuh wanita berbeda dari pria. Dalam banyak kasus, katakanlah saat imunisasi, wanita membuat lebih banyak antibodi daripada pria meskipun dosis imunisasinya sama. Maka dari itu, sistem imun pada wanita cenderung lebih aktif ketimbang pria sehingga meninggikan risiko terjadinya artritis.

Artritis pada wanita tergantung perubahan hormon

Tak hanya itu, dikutip dari Rheumatology Advisor, wanita mengalami fluktuasi hormon seks yang lebih alami dan artifisial selama masa hidupnya. Mulai dari masa pubertas, menstruasi, masa kehamilan, hingga masa-masa penggunaan kontrasepsi.

Nah, hormon estrogen dan prolaktin yang dimiliki wanita bersifat proinflamasi sehingga memungkinkan tingginya peradangan, termasuk peradangan sendi.

Sebenarnya ada yang unik dari artritis ini. Dilansir dari WebMD, saat wanita hamil, artritis yang dideritanya bisa membaik dengan sendirinya. Namun setelah melahirkan, artritis berpotensi kambuh kembali. Lalu saat menyusui hingga 2 tahun lamanya, radang sendi tersebut bisa menghilang dan bisa timbul kembali setelah Anda berhenti menyusui!

Jadi, artritis pada wanita sangat bergantung dari perubahan hormon. Bedanya pada pria, artritis bisa terjadi apabila memiliki pria tersebut memiliki hormon testosteron yang rendah.

Mengatasi artritis dengan lima jenis makanan sehat

Anda seorang wanita dan setelah membaca informasi di atas menjadi semakin khawatir dengan kondisi sendi? Ada baiknya Anda mengetahui daftar makanan sehat yang bisa membantu Anda mengatasi dan mencegah terjadinya artritis. Gunanya, supaya Anda mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak memperparah gejala artritis lewat makanan-makanan di bawah ini:

  • Ikan: mengandung omega-3 yang baik untuk kesehatan tubuh.
  • Kedelai: rendah lemak, tinggi protein dan tinggi serat.
  • Produk susu: kaya akan kalsium dan vitamin D.
  • Brokoli: mengandung senyawa sulfur yang dapat membantu mencegah dan memperlambat osteoartritis.
  • Teh hijau: mengandung aktioksidan epigallocatechin-3-gallate yang dapat memblokir produksi molekul penyebab kerusakan sendi.

Meskipun benar adanya bahwa wanita lebih rentan terkena artritis karena faktor imunitas dan hormon, jangan langsung patah semangat terlebih dahulu karena segala kemungkinan bisa terjadi. Meski terbilang rentan, tidak berarti semua wanita  bisa terkena, bukan? Oleh sebab itu, termasuk dalam rangka peringatan Hari Artritis Sedunia, terapkanlah pola hidup sehat mulai sekarang dan bila ada gejala nyeri sendi atau kaku pada tubuh, segera periksakan kondisi tersebut ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

[RN/ RVS]

ArtritisHari Artritis SeduniaPerandangan SendiOsteoartritisradang sendi

Konsultasi Dokter Terkait