Sehat dan Bugar

Benarkah Tidur Bisa Membakar Kalori?

Krisna Octavianus Dwiputra, 20 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak hanya dengan berolahraga, membakar kalori konon juga dapat dilakukan dengan tidur. Benarkah ini? Cari tahu faktanya di sini.

Benarkah Tidur Bisa Membakar Kalori?

Ketika memikirkan bagaimana cara membakar kalori, hal pertama yang mungkin terlintas di pikiran Anda adalah berolahraga. Ya, hal itu memang benar. Namun, selain olahraga, tahukah Anda bahwa membakar kalori juga bisa dilakukan dengan tidur?

Ya, tidur terbukti dapat membakar kalori meski jumlahnya tergolong sulit diketahui. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh direktur Neurodiagnostics dan Sleep Science di UNC School of Medicine, Mary Ellen Wells, Ph. D.

"Kalori tetap bisa terbakar saat tidur, karena tidur bukanlah aktivitas pasif. Namun, sangat sulit untuk mengetahui seberapa banyak jumlah kalori yang terbakar saat tidur," kata Wells.

Lebih lanjut, Wells mengatakan bahwa jumlah kalori yang terbakar saat tidur sangat bervariasi. Hal ini dipengaruhi banyak hal, termasuk faktor genetik dan kondisi tubuh saat tidur.

Menghitung kalori yang terbakar selama tidur

Jumlah kalori yang dibakar saat tubuh sedang beristirahat istirahat disebut dengan tingkat metabolisme basal (TMB). Jumlahnya bisa bervariasi, tergantung pada berat badan, tinggi, dan usia seseorang. Akan tetapi, rata-rata yang terbakar saat tidur adalah sebanyak 45 kalori per jam.

Adapun rumus untuk menghintung total kalori yang terbakar saat tidur, yaitu:

(TMB per jam) x 0,95 x jam tidur

"Jadi, 45 x 0.95 x 8 = 342 kalori terbakar selama 8 jam tidur," kata peneliti tidur dan pemilik dari Charlotesville Neurology and Sleep Medicine, Christopher Winter, MD.

Jika benar-benar ingin memaksimalkan jumlah kalori yang dibakar saat tidur, Anda bisa tidur di suhu ruangan yang dingin. Menurut American Academy of Sleep Medicine, kalori terbakar banyak jika Anda tidur di ruangan dengan suhu paling rendah 15–19 derajat celcius. Catatan lainnya adalah, Anda harus tidur dengan waktu yang cukup, tidak lebih, apalagi kurang.

"Semakin sedikit waktu tidur yang Anda dapatkan, semakin lambat tubuh Anda membakar kalori untuk mempertahankan energi yang pada akhirnya dapat menyebabkan metabolisme tubuh berlangsung lebih lambat," tegas Winter.

Tak sebatas itu, fakta juga mengungkap bahwa waktu tidur yang kurang dapat meningkatkan risiko obesitas atau berat badan berlebih di kemudian hari. Sehubungan dengan ini, studi pada tahun 2012 mendapatkan hasil bahwa pria yang tidur lima jam atau kurang memiliki kemungkinan yang empat kali lebih inggi untuk mengalami obesitas. Hal ini karena kurang tidur dapat mengacaukan peran hormon leptin dan ghrelin, yang keduanya merupakan hormon pengatur rasa lapar.

Jadi, pada intinya, jika hendak menjadikan tidur sebagai aktivitas yang mampu membakar kalori, pastikan Anda melakukan hal-hal yang sudah disampaikan di atas. Di samping itu, pastikan pula Anda tidur dengan durasi yang tepat alias hanya 7–9 jam dalam sehari. Jangan lupa untuk mengombinasikan perilaku tersebut dengan penerapan gaya hidup sehat, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta rutin berolahraga, ya!

[NB/ RVS]

KaloritidurBerat BadanOlahraga

Konsultasi Dokter Terkait