Ibu Menyusui

Nutrisi bagi Ibu yang Baru Melahirkan

Ayu Maharani, 15 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan cuma memprioritaskan nutrisi untuk bayi, ibu yang baru melahirkan juga memerlukan nutrisi penting ini.

Nutrisi bagi Ibu yang Baru Melahirkan

Prioritas ibu yang baru melahirkan adalah merawat bayi. Salah satu caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan bayi lewat ASI. Namun, jangan sampai menomorduakan nutrisi untuk diri sendiri, karena pada dasarnya pemilihan nutrisi yang tepat juga tak kalah penting bagi ibu yang baru melahirkan untuk memulihkan kondisi tubuh. Tak hanya itu, apabila ibu ternutrisi dengan baik, manfaatnya pun bisa dirasakan oleh si Kecil!

Biasanya, tak sedikit ibu yang baru melahirkan ingin buru-buru diet supaya bentuk tubuh kembali seperti semula. Masalahnya, jika tidak dibekali pengetahuan tentang diet sehat dan nutrisi seimbang, bisa-bisa Anda jatuh sakit. ASI pun malah tidak keluar atau justru tidak keluar, sehingga memengaruhi pertumbuhan si bayi.

Semua ibu ingin memberikan yang terbaik untuk bayi (sekaligus dirinya). Untuk itu, simak informasi medis mengenai diet sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu yang baru melahirkan di bawah ini.

Nutrisi apa yang dibutuhkan?

Dilansir dari WebMD, beberapa bulan setelah melahirkan sebagian besar ibu membutuhkan antara 1.800–2.200 kalori per hari. Bila Anda terbiasa berolahraga 45 menit sehari atau menyusui lebih dari satu bayi, tentu Anda membutuhkan jumlah kalori lebih dari itu. Untuk mengetahui jumlah tepat yang sesuai dengan kondisi Anda, konsultasikan hal ini ke dokter.

Meskipun tak ada lagi bayi dalam kandungan, tetapi Anda tetap membutuhkan banyak nutrisi, apalagi jika Anda menyusui. Setiap kali Anda makan, isilah setengah piring Anda dengan buah dan sayur, sedangkan setengah lainnya diisi dengan beras merah, roti gandum, atau oatmeal. Batasi konsumsi makanan olahan yang dikemas, makanan tinggi garam dan lemak jenuh, serta minuman yang mengandung gula tinggi.

Anda juga perlu mendapatkan protein dari kacang-kacangan (terutama kacang kedelai), makanan laut, daging tanpa lemak, dan telur. Sebab, mengonsumsi aneka protein akan memulihkan tubuh Anda pasca persalinan dengan lebih cepat. Kalsium pun tak boleh dilupakan karena ibu yang baru melahirkan membutuhkan 1.000 mg atau sekitar 3 gelas susu rendah lemak setiap hari.

Selain itu, konsumsi juga makanan yang kaya akan zat besi, setidaknya 15 mg, misalnya daging merah dan unggas bisa membantu tubuh Anda dalam memproduksi sel-sel darah baru pascamelahirkan.

Makanan apa yang tak boleh dikonsumsi?

Saat Anda menyusui, beberapa makanan dan minuman ini sebaiknya dihindari karena bisa terserap juga oleh bayi, seperti:

  • Minuman beralkohol
  • Kafein (bila lebih dari 3 gelas sehari, ini bisa mengacaukan waktu tidur si kecil)
  • Beberapa jenis ikan yang tinggi merkuri seperti makarel. Tuna pun ada kemungkinan juga mereka mengandung merkuri. Oleh sebab itu, sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 6 ons per minggu.

Selain mengonsumsi secara rutin protein, kalsium, dan zat besi, serta menghindari alkohol, kafein, dan beberapa jenis ikan, sebaiknya selalu sediakan kudapan sehat seperti sayuran dan buah-buahan segar. Selain itu, hindari keripik dan aneka kue dan jangan lupa juga untuk minum 6-10 gelas air per hari agar tubuh terhidrasi optimal.

Jika memasak atau menyediakan makanan bergizi dirasa sulit karena kondisi Anda yang baru saja melahirkan, mintalah bantuan untuk membantu Anda dalam mengolah makanan bernutrisi. Bila perlu, sediakan alat pemroses makanan yang bisa membantu Anda dalam menyiapkan makanan bernutrisi secara praktis. Memenuhi kebutuhan nutrisi penting bagi ibu yang baru melahirkan, karena tak hanya baik untuk diri sang ibu, tapi juga akan berdampak langsung pada sang buah hati.

[RN/ RVS]

Pola MakanMakanan SehatIbu melahirkanNutrisiASIgizimelahirkanDietIbu dan Bayi

Konsultasi Dokter Terkait