Reproduksi

Suami Tidak Subur, Apa Program Hamil yang Tepat?

dr. Resthie Rachmanta Putri. M.Epid, 05 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Program hamil untuk pria dan wanita cukup berbeda. Jika pihak suami tidak subur, berikut ini alternatif program hamil yang bisa dilakukan.

Suami Tidak Subur, Apa Program Hamil yang Tepat?

Gangguan kesuburan atau infertilitas semakin meningkat jumlahnya. Studi menyebutkan bahwa satu dari enam pasangan suami istri mengalami keadaan yang menyebabkan sulitnya punya keturunan itu. Suami tidak subur juga bisa menyebabkan istri sulit hamil. Untuk itu perlu program hamil yang disesuaikan dengan kondisi setiap pasangan.

Di budaya Timur, kasus pasangan suami istri yang tak kunjung punya anak umumnya menimpalkan kesalahan pada pihak istri. Persepsi ini tak sepenuhnya benar. Karena berbagai studi yang sudah dilakukan di Asia, Eropa, dan Amerika menunjukkan bahwa 30% kasus gangguan kesuburan disebabkan oleh pihak suami.

Gangguan Kesuburan pada Pria

Gangguan kesuburan pada pria tak dapat ditentukan dengan melihat kekentalan air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi, melainkan harus dipastikan melalui pemeriksaan analisis sperma di laboratorium.

Menurut World Health Organization, sperma yang baik memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Jumlah sperma setidaknya 15 juta sperma per milliliter cairan mani
  • Jumlah sperma bergerak setidaknya 40%
  • Sperma yang berbentuk normal berjumlah setidaknya 4%.

Sementara itu, seorang pria dikatakan mengalami gangguan kesuburan bila:

  • Memiliki jumlah sperma yang lebih sedikit
  • Memiliki bentuk sperma abnormal yang terlalu banyak
  • Sperma yang mampu bergerak normal hanya sedikit jumlahnya

Adapun penyebab dari kelainan sperma pada pria, di antaranya:

  • Peradangan pada testis
  • Adanya varises di buah zakar (disebut sebagai varikokel)
  • Kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol
  • Kebiasaan menggunakan pakaian dalam yang ketat
  • Paparan zat kimia tertentu
  • Gangguan hormonal

Pada sekitar 20% kasus, kelainan sperma tersebut tidak diketahui penyebabnya.

Solusi Punya Anak Ketika Suami Tidak Subur

Untuk mengatasi gangguan kesuburan pada pria, dokter akan melakukan pengobatan sesuai dengan penyebab utamanya. Jika kelainan sperma disebabkan oleh infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik. Jika karena gangguan hormonal, maka dokter akan memberikan obat hormonal. Jika disebabkan karena sering menggunakan pakaian dalam yang ketat, maka dokter akan menyarankan penggunaan celana jenis boxer.

Jika setelah dilakukan usaha pengobatan analisis sperma belum juga menunjukkan hasil yang normal, seorang pria dapat melakukan program hamil yang sesuai agar bisa punya momongan. Beberapa program hamil yang dimaksud, antara lain:

  1. Inseminasi buatan

Inseminasi buatan merupakan program hamil yang umumnya dilakukan bila tidak ada masalah kesuburan pada istri, sementara jumlah sperma pada suami lebih sedikit dari yang seharusnya atau pergerakan spermanya lebih lambat dari normal.

Pada inseminasi buatan, suami akan diminta melakukan ejakulasi beberapa kali agar sperma dapat terkumpul dalam jumlah yang cukup. Lalu, melalui pemeriksaan di bawah mikroskop, sperma dewasa yang bentuknya normal dan pergerakannya baik dipilih dan dihantarkan langsung menggunakan alat khusus masuk ke dalam rahim pada saat istri berada dalam masa subur.

Tindakan inseminasi buatan ini akan mempercepat dan mempermudah sperma untuk bertemu dengan sel telur. Secara umum, keberhasilan dari tindakan inseminasi buatan adalah sekitar 40%.

  1. Bayi tabung

Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu program hamil yang dipilih bila terjadi gangguan kesuburan pada pihak suami, pihak istri, atau keduanya.

Pada program ini, istri akan diberikan obat-obatan agar indung telurnya bisa menghasilkan lebih dari satu sel telur. Kemudian, sel telur tersebut akan diambil keluar dari rahim. Sementara itu, suami juga akan diminta untuk melakukan ejakulasi. Cairan mani dari beberapa kali ejakulasi dikumpulkan untuk bisa mendapatkan sperma yang cukup baik kualitasnya.

Setelahnya, sperma dan sel telur akan dibawa ke laboratorium. Di dalam sebuah cawan, sperma dan sel telur akan dipertemukan. Sperma selanjutnya akan membuahi sel telur dan akan tercipta embrio (bakal janin).

Setelah terbentuk embrio, dokter akan melakukan tindakan transfer embrio untuk memindahkannya dari laboratorium ke dalam rahim. Setelah embrio dimasukkan ke dalam rahim, dokter akan menyuntikkan obat hormonal agar embrio melekat (implantasi) dan bertumbuh di dalam rahim. Jika embrio berhasil melekat, maka kehamilan akan terjadi.

Keberhasilan program bayi tabung sangat bervariasi, tergantung pada gangguan kesuburan apa saja yang dialami oleh pasangan suami istri.

Pemeriksaan kesuburan dan perencanaan program hamil yang tepat perlu dipertimbangkan oleh pasangan suami istri yang sudah melakukan berbagai usaha selama satu tahun namun hasilnya nihil. Apabila suami tidak subur, ada beberapa program hamil yang bisa dipilih seperti dijelaskan di atas. Jika Anda tertarik, berdiskusilah lebih lanjut pada dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

[NB/ RVS]

Bayi Tabunggangguan kesuburanProgram HamilInseminasi Buatan

Konsultasi Dokter Terkait