Kesehatan Umum

Tubuh Jarang Berkeringat, Bisakah Mengalami Dehidrasi?

dr. Melyarna Putri, 01 Sep 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dehidrasi bisa terjadi akibat produksi keringat berlebih. Lantas, jika jarang berkeringat, apakah tetap bisa dehidrasi?

Tubuh Jarang Berkeringat, Bisakah Mengalami Dehidrasi?

Dehidrasi atau kekurangan cairan dapat terjadi akibat berbagai kondisi, salah satunya produksi keringat berlebih. Di sisi lain, tubuh yang jarang berkeringat ternyata juga bisa berakhir pada kondisi dehidrasi. Tahukah Anda akan hal ini?

Perlu diketahui, berkeringat adalah mekanisme tubuh untuk mengembalikan suhu ke rentang normal. Tubuh memiliki set point temperatur, yang apabila terjadi peningkatan suhu lingkungan atau di dalam tubuh, maka set point tersebut akan mencetuskan serangkaian aktivitas untuk menyesuaikan suhu tubuh.

Cara tubuh menurunkan suhu adalah dengan mekanisme penguapan keringat melalui kulit dan melebarkan pembuluh darah. Di sisi lain, bila suhu lingkungan dingin, maka tubuh akan menghasilkan panas untuk mempertahankan suhu tetap normal dengan melakukan kontraksi otot berulang (mengigil) dan memperkecil ukuran diameter pembuluh darah.

Dehidrasi meski jarang berkeringat

Dehidrasi terjadi bila jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih banyak daripada yang masuk. Penelitian menyebutkan, kehilangan cairan tubuh lebih dari 2 persen juga akan menyebabkan kerusakan fungsi pengaturan set point temperatur di dalam tubuh.

Kehilangan cairan tubuh bisa terjadi, salah satunya pada saat berolahraga. Mekanisme timbulnya rasa haus itu sendiri dapat distimulasi oleh berbagai faktor, dan sayangnya, ketika berolahraga tubuh justru kurang sensitif merasakan haus.

Parahnya, rasa haus tersebut bisa semakin tidak terasa saat seseorang berolahraga di pusat kebugaran yang memiliki ruangan ber-AC. Hal-hal seperti itulah yang kemudian membuat seseorang benar-benar lupa bahwa tubuhnya sedang 'berteriak' meminta pasokan cairan tambahan. Jika tidak dituruti, dehidrasi pasti akan terjadi.

Apakah ada cara untuk mencegah peristiwa seperti itu? Ada! Berikut tipsnya:

  • Minum air putih kira-kira 400–600 ml dua hingga tiga jam sebelum mulai berolahraga.
  • Selama berolahraga, minum 150-350 air setiap 15-20 menit. Sesuaikan ini dengan jenis olahraga, kondisi lingkungan, dan kondisi tubuh Anda.
  • Setelah berolahraga, minum 450-675 ml air untuk setiap kehilangan 0,5 kg berat badan selama olahraga.

Bahaya di balik dehidrasi

Jika dehidrasi sudah terlanjur terjadi, Anda harus berupaya sekuat tenaga untuk segera terbebas dari kondisi ini. Bila tidak, berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul sebagai akibatnya:

  • Kerja organ mengalami gangguan

Cairan tubuh yang keluar dan tidak segera digantikan bisa membuat volume darah menurun drastis. Keadaan ini bisa menyebabkan pasokan oksigen ke seluruh sel tubuh mengalami gangguan, sehingga kinerja organ vital pun ikut mengalami masalah.

  • Koma

Organ-organ yang mengalami gangguan akan terus menyebabkan penurunan fungsi tubuh secara perlahan. Pasokan darah terus berkurang, dan otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk bekerja. Hal ini akan menyebabkan terjadinya koma.

  • Gagal ginjal

Ginjal membutuhkan cairan dalam jumlah cukup untuk dapat mencerna urine. Jika jumlah cairan kurang, fungsi ginjal akan mengalami gangguan. Ujung-ujungnya, fungsi ginjal bisa berhenti sama sekali.

  • Kematian

Organ-organ vital yang kekurangan cairan akan terus mengalami perburukan kondisi. Jika kondisi ini terus berlanjut hingga berlarut-larut, kematian tak bisa lagi dihindari.

Selalu ingat bahwa dehidrasi bisa saja terjadi saat tubuh mengeluarkan banyak keringat ataupun tidak. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk terus mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum sekiranya delapan gelas air putih dalam sehari. Jangan abai, dehidrasi mengintai!

[NB/ RVS]

keringatkurang cairanCairanDehidrasi

Konsultasi Dokter Terkait