HomeInfo SehatSarafEfektifkah Terapi Musik untuk Penderita Demensia?
Saraf

Efektifkah Terapi Musik untuk Penderita Demensia?

Bobby Agung Prasetyo, 22 Agu 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Terapi musik disebut efektif memberikan manfaat positif bagi penderita demensia. Apa kata medis?

Efektifkah Terapi Musik untuk Penderita Demensia?

Musik, selain sebagai hiburan, disebut turut bermanfaat untuk kesehatan. Sebuah penelitian terbaru tahun ini menunjukkan bahwa terapi musik dapat menurunkan tingkat depresi dan kecemasan pada pasien demensia. Namun, seberapa efektif hasil yang didapatkan?

Dijelaskan oleh dr. Suci Dwi Putri, istilah demensia digunakan untuk menggambarkan suatu sindrom atau kumpulan gejala akibat penyakit otak yang mengganggu daya ingat, daya pikir, daya orientasi, dan kemampuan lainnya.

“Kesadaran tidak berkabut, dan biasanya disertai rendahnya fungsi kognitif. Ada kalanya diawali oleh kemerosotan dalam pengendalian emosi, perilaku sosial atau motivasi,” ujar dr. Suci menjelaskan ciri demensia lainnya.

Berdasarkan keadaan tersebut, sekelompok peneliti dari Leiden University Medical telah melakukan studi terkait manfaat dari terapi musik pada pasien demensia. Bagaimana hasilnya?

Efektivitas terapi musik untuk demensia

Ketua dari penelitian, Jenny van der Steen, mengungkapkan bahwa tujuan dari studi yang dilakukannya adalah untuk menelusuri seberapa efektif terapi musik dapat meningkatkan kesehatan emosional dan kualitas hidup pengidap demensia.

Steen bersama rekan-rekannya melakukan terapi musik pada 1.097 pasien pengidap demensia dengan tingkat keparahan beragam. Terapi dilakukan setidaknya sebanyak lima kali selama penelitian berlangsung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi musik cukup membantu untuk menurunkan gejala depresi dan masalah perilaku secara keseluruhan, walau angka persentasenya tidak besar. Terapi ini juga hanya memiliki sedikit sekali pengaruh pada masalah kognitif.

Mengetahui hasil tersebut, tim peneliti kemudian mencoba melakukan hal serupa pada orang yang tidak mengidap demensia. Hasilnya, musik bersifat sama seperti kokain yang mampu mengaktifkan nucleus accumbens pada bagian otak dan menghasilkan perasaan senang.

Menurut salah satu peneliti, Alexander Pantelyat, bagian otak yang memproses musik berhubungan dengan area emosional dan bahasa.

“Jika sebuah lagu dari masa lalu dimainkan, hal itu seharusnya dapat membawa kembali kenangan yang berkaitan dengan lagu. Ini berarti, terapi musik haruslah bersifat individu dan tidak bisa disamakan untuk setiap pasien,” katanya.

Meski manfaat terapi musik tidak besar, penurunan sindrom sekecil apa pun pada pasien demensia akan sangat berharga. Setidaknya, dengan adanya terapi musik, pasien demensia memiliki alternatif lain untuk obat-obatan kimia yang biasanya memiliki efek samping tertentu.

Penanganan lain untuk demensia

Demensia adalah gangguan fungsi kognitif menyeluruh pada otak. Keadaan ini ditandai dengan adanya gangguan fungsi memori atau daya ingat. Awalnya, memori jangka pendek yang terganggu, dan akan disusul jangka menengah dan panjang.

“Demi menangani hal ini agar tidak semakin progresif, seseorang dapat terus distimulasi untuk memiliki berbagai aktivitas otak, seperti membaca, bercerita, menjahit, merajut, dan lainnya,” kata dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter.

Efektivitas terapi musik untuk membantu mengelola gejala demensia memang tak terlalu signifikan. Namun, terapi ini tetap dapat memberikan sedikit bantuan selama dilakukan dengan baik dan benar. Meski demikian, pengidap penyakit ini tetap dianjurkan untuk berkonsultasi secara rutin pada dokter, agar kondisi kesehatan dapat terus terpantau.

[NB/ RVS]

Terapi MusikterapiPikunMusikOtakDemensia

Konsultasi Dokter Terkait