HomeInfo SehatKesehatan UmumPunya Tubuh Kurus Sama Bahayanya dengan Obesitas?
Kesehatan Umum

Punya Tubuh Kurus Sama Bahayanya dengan Obesitas?

Bobby Agung Prasetyo, 19 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tubuh kurus untuk sebagian orang mungkin lebih sedap dipandang, tapi belum tentu lebih sehat.

Punya Tubuh Kurus Sama Bahayanya dengan Obesitas?

Tubuh yang kurus selalu dianggap lebih menarik, bahkan sehat. Namun sebenarnya, kurus belum tentu lebih baik. Ada istilah “skinny fat”, dimana seseorang memiliki berat badan normal yang sesuai dengan tinggi badan, tapi menyimpan jumlah lemak yang tinggi  di dalam tubuhnya.

Secara sederhana, skinny fat berarti Anda kurus sekaligus gemuk dalam waktu bersamaan. Meski lemak pada orang kurus tak kelihatan, hal ini bisa sama berbahayanya dengan lemak yang terlihat pada orang obesitas. Dua-duanya dapat memicu berbagai penyakit, termasuk tingginya kadar kolesterol.

Kenali jenis lemak dalam tubuh Anda

Ada dua jenis lemak, yakni lemak subkutan dan viseral. Lemak subkutan terdapat di bawah kulit dan dapat terlihat saat Anda mencubit kulit. Sedangkan, lemak viseral terdapat di organ dalam perut Anda sehingga tidak terlihat.

Dilansir Newsweek, kurus tapi memiliki lemak tubuh yang tidak terbakar secara benar, dikaitkan dengan penurunan memori kerja, fleksibilitas mental, dan pengendalian diri. Gejala-gejala ini dapat terlihat secara jelas pada pengidap penyakit Alzheimer.

Selain itu, orang-orang bertubuh kurus yang membawa beban lemak di sekitar perut memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung dan diabetes.

"Hal tersebut (menjadi skinny fat) bisa saja disebabkan oleh cara hidup modern kita sekarang ini: duduk di meja terlalu lama, terlalu banyak makanan padat kalori, asin dan konsumsi alkohol,” kata Eva Tseng, asisten profesor kedokteran dari Johns Hopkins University School of Medicine.

Bahaya skinny fat yang dikemukakan oleh Tseng juga menyoroti kelemahan dari metode pengukuran berat badan IMT (indeks massa tubuh). IMT memang metode yang cepat dan sangat mudah digunakan untuk mengukur ideal atau tidaknya berat badan Anda. Namun, menurut Tseng, IMT sangat terbatas karena tidak bisa mengukur kelebihan lemak tubuh.

Pentingnya pola hidup sehat

Anda khawatir dengan tubuh kurus Anda, dan tak tahu apakah Anda termasuk skinny fat atau tidak? Mulailah dengan menerapkan pola hidup yang sehat.

“Saran terbaik untuk setiap orang, baik untuk mereka yang memiliki berat badan normal atau tidak, adalah berolahraga rutin dan makan sehat untuk mencegah lemak tubuh yang berlebih,” kata Tseng. The American Heart Association menganjurkan orang dewasa untuk melakukan olahraga aerobik intensitas sedang 30 menit per hari, setidaknya lima hari per minggu.

Di samping itu, bergeraklah aktif sebanyak mungkin. Karena percuma saja jika Anda sudah berolahraga, tapi setelahnya malah nonton TV berjam-jam tanpa henti. Untuk bergerak aktif, mudah saja. Contohnya, Anda bisa berjalan kaki ketimbang naik lift untuk mencapai kantor.

Jika Anda memiliki tubuh kurus dan lemak tubuh yang terkontrol, tapi tetap ingin menaikkan berat badan, olahraga bisa menjadi solusi. Beberapa jam setelah olahraga biasanya orang akan merasa lapar sehingga meningkatkan nafsu makan.

Ingat, punya tubuh kurus bukan berarti lebih sehat, ya. Meski dari luar kelihatan tidak gemuk, orang-orang yang termasuk “skinny fat” dapat memiliki kadar lemak berlebih di sekitar organ dalam perut (lemak viseral). Keberadaan lemak viseral ini sering tak disadari sehingga bisa menjadi “pembunuh diam-diam” bagi mereka yang bertubuh kurus. Hidup sehat dan seimbang haruslah menjadi kunci utama untuk setiap orang, baik mereka yang bertubuh kurus atau gemuk.

[RS/ RVS]

kegemukanLemakKurusSkinny FatTubuh KurusObesitas

Konsultasi Dokter Terkait