Impotensi atau dikenal dengan istilah disfungsi ereksi sangat bisa menurunkan kualitas hidup seorang pria. Menurut kabar, impotensi lebih sering ditemukan pada pria dengan tekanan darah tinggi. Apakah benar hipertensi menyebabkan impotensi?
Sebelum lebih lanjut mengenai hal tersebut, Anda perlu tahu bahwa impotensi adalah ketidakmampuan pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Kondisi ini bisa memengaruhi ‘kejantanan’, khususnya jika dialami oleh pria masih dalam rentang usia produktif.
Faktanya, penis memiliki struktur anatomis yang menunjang timbulnya ereksi. Bagian ini dinamakan corpora cavernosa, yang merupakan jaringan berpori berisi arteri dan vena kecil, otot polos, dan ruang kosong.
Timbulnya ereksi diawali dengan pengiriman sinyal dari otak ke serabut saraf pada penis. Hal ini menyebabkan otot polos pada corpora cavernosa berelaksasi. Selain itu. juga terjadi dilatasi atau pelebaran pembuluh darah arteri pada penis. Kedua hal ini memungkinkan aliran darah ke dalam penis dan mengisi ruang kosong dalam corpora cavernosa.
Artikel Lainnya: Benarkah Obat Hipertensi Picu Disfungsi Ereksi?
Selanjutnya, aliran darah yang masuk ke dalam penis akan menekan pembuluh darah vena yang bertugas mengalirkan darah keluar dari penis. Akibatnya, darah menjadi “terjebak” dalam penis dan membuat penis kaku maupun membesar. Kondisi inilah yang disebut sebagai ereksi.
Nah, ereksi akan berakhir jika terjadi kontraksi otot polos penis. Hal ini membuat darah mengalir keluar dari pembuluh darah vena, karena tidak ada tekanan pada vena tersebut.
Benarkah Hipertensi Picu Impotensi?
Impotensi adalah suatu kondisi medis yang bisa terjadi akibat berbagai faktor, misalnya faktor vaskuler (pembuluh darah), urologi (saluran kemih), neurologi (saraf), psikologis, endokrin (hormonal), dan iatrogenik.
Dari sekian faktor tersebut, terdapat salah satu yang berkaitan dengan pembuluh darah. Kondisi ini sangat identik dengan penderita hipertensi alias penyakit tekanan darah tinggi.
Jadi, memang benar bahwa impotensi lebih sering terjadi pada penderita hipertensi. Bahkan, risiko impotensi pada penderita hipertensi lebih besar dua kali lipat, lho! Risiko ini bisa semakin tinggi seiring bertambahnya usia, keparahan penyakit, dan faktor penyerta.
Artikel Lainnya: Waspada, 8 Masalah Kesehatan Ini Berawal dari Hipertensi
Beberapa faktor penyerta yang membuat penderita hipertensi lebih rentan mengalami impotensi, antara lain:
- Penyakit diabetes
- Obesitas atau berat badan di atas normal
- Sindrom metabolik
- Kadar kolesterol terlalu tinggi atau rendah (dislipidemia)
- Riwayat gagal jantung atau penyakit jantung
Apa penyebab impotensi karena hipertensi? Kondisi ini berkaitan dengan adanya plak yang menyumbat pembuluh darah, yang disebut sebagai aterosklerosis. Adanya plak atau sumbatan ini membuat aliran darah menjadi kurang lancar.
Fakta menyebutkan bahwa penyumbatan akibat aterosklerosis akan lebih dulu memicu terjadinya masalah pada arteri kecil, seperti pada penis. Pada kondisi lebih lanjut, barulah aterosklerosis menyebabkan masalah pada arteri berukuran besar, seperti pada jantung.
Oleh karena itu, keluhan impotensi sering kali menjadi awal dari terjadinya penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi yang tidak terkendali. Diperkirakan bahwa impotensi dapat muncul 3–5 tahun sebelum penyakit jantung koroner. Itu berarti bahwa adanya impotensi dapat menjadi penanda dini diagnosis penyakit jantung koroner pada penderita hipertensi.
Artikel Lainnya: Kenali Efek Berbahaya Kopi Campur Obat Impotensi
Obat Hipertensi Bisa Menjadi Penyebab Impotensi?
Selain akibat hipertensi secara langsung, obat-obatan yang digunakan untuk penyakit tersebut ternyata juga memainkan peran pada terjadinya impotensi alias gangguan ereksi.
Berikut ini adalah beberapa obat hipertensi yang menyebabkan impotensi:
-
Diuretik
Obat golongan ini dapat menurunkan tekanan darah ke penis, sehingga sulit mencapai ereksi. Obat ini juga dapat mengurangi kadar zinc yang sangat bermanfaat untuk membuat testosteron (hormon seks pria).
-
Beta Blocker
Beta blocker juga tergolong sebagai obat hipertensi yang menyebabkan impotensi. Efek samping ini utamanya ditemukan pada obat golongan beta blocker jenis lama.
Bagi penderita hipertensi, Anda perlu konsultasi pada dokter untuk meminimalkan efek samping tersebut. Selain dengan penyesuaian dosis, Anda juga mungkin akan diminta untuk memperbaiki gaya hidup sehari-hari.
Data menunjukkan bahwa penanganan tekanan darah tinggi —baik dengan perubahan gaya hidup ataupun konsumsi obat antihipertensi yang tepat— dapat menjaga kualitas hidup pasien dan menurunkan risiko terjadinya komplikasi.
Artikel Lainnya: Tekanan Darah Normal Dewasa
Antisipasi Impotensi Akibat Hipertensi
Jika mengalami hipertensi, Anda wajib mengontrol penyakit dengan sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan untuk menurunkan risiko impotensi, gangguan jantung, dan komplikasi lainnya.
Dalam mengontrol penyakit, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi secara jujur pada dokter. Anda harus mengatakan semuanya mengenai penyakit dan keluhan yang dialami, termasuk soal obat-obatan yang selama ini dikonsumsi.
Tidak cukup hanya dengan itu, Anda juga perlu menerapkan gaya hidup sehat. Contoh gaya hidup sehat yang dapat dilakukan adalah:
- Menjauhi rokok
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang setiap hari
- Membatasi minuman beralkohol
- Mengurangi jumlah garam dalam makanan harian
- Olahraga secara rutin dan teratur
Baca Juga
Adalah fakta bahwa hipertensi menyebabkan impotensi. Mulai saat ini, Anda sebaiknya lebih waspada, apalagi jika sebelumnya sudah mengalami penyakit tekanan darah tinggi.
Jika Anda ingin tahu lebih lanjut mengenai hubungan hipertensi dengan impotensi, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter melalui Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(NB)
1 Komentar
dok, minta solusinya dong..