HomeInfo SehatPernapasanKenali Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Erupsi Gunung Berapi
Pernapasan

Kenali Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Erupsi Gunung Berapi

Bobby Agung Prasetyo, 04 Jul 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Debu vulkanik dan gas akibat erupsi Gunung Agung bisa menyebabkan berbagai penyakit, termasuk infeksi saluran pernapasan.

Kenali Infeksi Saluran Pernapasan Akibat Erupsi Gunung Berapi

Tinggal di kawasan dan dekat dengan gunung berapi bisa jadi menimbulkan risiko kesehatan tertentu. Apalagi ketika gunung berapi erupsi dan mengeluarkan lava hingga gas panas.

Salah satu penyakit yang bisa berjangkit dalam situasi seperti itu adalah infeksi saluran pernapasan akibat debu vulkanik.

Kondisi ini pastinya harus membuat warga sekitar meningkatkan kewaspadaan. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, berikut ini adalah gangguan atau infeksi saluran pernapasan yang harus kamu waspadai.

1.Trauma inhalasi

Debu vulkanik, terutama sesaat setelah terjadi letusan, umumnya masih dalam suhu yang panas. Saat terhirup, debu panas tersebut dapat menyebabkan saluran pernapasan membengkak (edema) hingga tersumbat. Kondisi ini disebut dengan trauma inhalasi. Bila trauma inhalasi terjadi dan tidak segera diatasi, penderita akan mengalami sesak napas, batuk, terdengar mengi, hingga gagal napas.

2.Peradangan saluran pernapasan bagian atas

Debu vulkanik yang mencemari udara bisa mengakibatkan iritasi pada saluran pernapasan bagian atas, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga trakea. Gejala yang terjadi bervariasi, mulai dari iritasi hidung, batuk, nyeri tenggorokan, hingga suara serak. Peradangan ini dapat menyerang segala usia, tetapi bayi, anak, dan lansia lebih rentan mengalaminya.

3.Kambuhnya alergi dan asma

Pengidap asma atau alergi tertentu bisa kambuh ketika menghirup udara bercampur debu vulkanik. Saat kambuh, kondisi yang biasanya terjadi adalah rasa sesak napas, dada terasa berat, suara napas terdengar mengi dan batuk.

4.Gangguan paru-paru kronis

Secara jangka panjang, komponen mineral dalam debu vulkanik yang telah terhirup bisa tetap tinggal di jaringan paru-paru dan merusak sel paru (pneumosit). Kondisi ini disebut dengan silikosis.

Silikosis termasuk dalam kelompok penyakit pneumonitis yang disebabkan oleh partikel dalam paru. Partikel ini akan menyebabkan jaringan paru rusak dan terbentuk jaringan parut. Akibatnya, kemampuan paru untuk mengembang menjadi terganggu, sehingga penderita akan sulit bernapas.

Tips mencegah infeksi saluran pernapasan akibat erupsi gunung berapi

Untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akibat letusan gunung berapi, dr. Sara Elise Wijono, M.Res, dari KlikDokter merekomendasikan kamu untuk melakukan hal-hal di bawah ini:

  1. Hindari abu masuk ke dalam ruangan. Tutup semua pintu dan jendela. Selain itu, celah pada pintu atau jendela sebaiknya ditutup dengan kain basah.
  2. Hindari keluar ruangan. Kamu dan keluarga tidak disarankan pergi ke luar ruangan saat abu sedang menyebar. Dalam situasi seperti itu, kamu dan keluarga sebaiknya tinggal di dalam ruangan yang sudah ditutup.
  3. Hindari berkendara. Berkendara juga dapat membahayakan nyawa saat sedang hujan abu. Sebab, hujan abu dapat mengganggu pandangan dan membuat jalanan menjadi licin.
  4. Perlindungan pribadi. Langkah lain untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akibat hujan abu, gunakan masker khusus. Apabila sulit menemukan masker atau tidak tersedia, buatlah masker sendiri dengan menggunakan kain. Kain akan berguna sebagai filter untuk partikel debu yang kecil. Agar lebih efektif, kamu dapat mencoba membasahi kain tersebut.
  5. Perhatian khusus bagi anak. Jagalah anak dan usahakan agar tidak bermain atau bergerak aktif karena dapat meningkatkan usaha napas. Akibatnya partikel abu jadi lebih mudah terhirup hingga ke paru-paru.

Demikian beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi saluran pernapasan akibat abu gunung berapi.

Segera hubungi nomor darurat jika area tempat tinggalmu semakin memburuk.

Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dan keluargamu di manapun, ya!


[RN/ RVS]

ErupsiInfeksi Saluran Pernapasan

Konsultasi Dokter Terkait