Ibu Menyusui

Bagaimana Cara Menyimpan ASI yang Benar? Cek di Sini

dr. Devia Irine Putri, 26 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

ASI perah harus disimpan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga. Bagaimana cara menyimpan ASI yang tepat dan sesuai anjuran medis? Yuk, cari tahu!

Bagaimana Cara Menyimpan ASI yang Benar? Cek di Sini

Sebagai seorang ibu, Anda tentu ingin selalu memberikan ASI secara langsung kepada si kecil. Namun, terkadang, produksi ASI yang berlebih membuat Anda harus menyimpannya.

ASI bisa disimpan dan dapat diberikan pada si kecil dengan aman. Namun, Anda mesti tahu cara menyimpan ASI yang benar agar kualitasnya tetap terjaga untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.

Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait penyimpanan ASI perah, yaitu tempatnya, teknik atau caranya, dan waktunya.

Tempat Penyimpanan

Apabila tidak langsung diberikan pada bayi, Anda perlu menyimpan ASI di tempat yang bersih agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya.

Berikut ini beberapa pilihan tempat atau wadah penyimpanan ASI yang direkomendasikan:

1. Kantong Khusus ASI

Kantong khusus ASI merupakan wadah khusus yang sudah dilengkapi dengan segel. Kantong ini memiliki bahan plastik yang tebal dan tidak mudah bocor.

Penggunaan kantong penyimpanan ASI sangatlah mudah. Anda bisa langsung memasukkan ASI ke dalamnya tanpa perlu mencucinya terlebih dahulu.

Beberapa kelebihan kantong ASI, yaitu:

  • Mudah digunakan
  • Harga relatif lebih murah
  • Tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 100, 120, 200, hingga 250 mililiter
  • Ada bagian untuk menuliskan tanggal dan jam memerah, sehingga tak perlu repot menempel label
  • Tidak memakan tempat penyimpanan apabila diletakkan di dalam kulkas, cooler bag, atau freezer

Ada pula beberapa kekurangan dari kantong ASI yang mesti diketahui, yakni:

  • Meski tertutup rapat dan berbahan tebal, kantong ASI tetap berisiko bocor
  • Karena hanya sekali pakai dan tak bisa digunakan berulang, biaya yang dikeluarkan bisa bertambah
  • Menambah limbah plastik

2. Botol ASI Kaca

Botol ASI kaca memang lebih berat dibandingkan yang plastik. Namun, wadah ASI perah yang satu ini memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki benda sejenisnya.

Saat ini, botol ASI kaca bahkan dapat sekaligus digunakan untuk menyusui bayi. Caranya dengan mengganti tutup botol dengan dot yang sesuai dengan ukuran.

Terdapat beberapa kelebihan botol ASI kaca, antara lain:

  • Lebih tahan lama dan bisa digunakan berulang kali
  • Bebas dari bahan BPA (bisphenol-A) yang biasanya terdapat dalam plastik
  • Botol bisa disterilisasi dalam air panas

Terdapat pula kekurangan dari botol ASI kaca sebagai wadah penyimpanan, yaitu:

  • Harga relatif lebih mahal
  • Rentan jatuh dan pecah
  • Penyimpanan memakan tempat
  • Botol hanya tersedia dalam ukuran tertentu saja

3. Botol ASI Plastik

ASI dapat pula disimpan dalam botol plastik. Tentunya, saat memilih botol plastik untuk menyimpan ASI, Anda harus menimbang beberapa hal. Salah satunya adalah bahan dasar botol.

Upayakan untuk membeli botol ASI plastik berbahan polipropilen (PP). Anda harus menghindari botol plastik yang mengandung BPA, karena bisa berbahaya bagi kesehatan si kecil.

Seperti wadah ASI lainnya, botol plastik juga memiliki kelebihan, yaitu:

  • Harga lebih murah dibandingkan botol kaca
  • Tidak mudah pecah
  • Ringan
  • Ukuran yang tersedia lebih bervariasi dibandingkan botol kaca

Di balik kelebihan selalu ada kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan botol ASI plastik:

  • Tidak bisa dipakai dalam waktu lama
  • Warna botol bisa berubah
  • Memakan tempat di ruang penyimpanan

Artikel Lainnya: Berapa Lama Waktu yang Aman Menyimpan ASI Perah?

Cara Menyimpan ASI

Selain memperhatikan wadah, penting juga untuk mengetahui cara menyimpan ASI dengan benar.

Berikut ini cara menyimpan ASI yang harus Anda perhatikan:

  • Pastikan tangan Anda bersih saat akan memerah maupun memindahkan ASI ke dalam wadah penyimpanan
  • Siapkan wadah penyimpanan ASI yang bersih dan steril. Anda bisa memilih kantong ASI, botol plastik, maupun kaca.
  • Sebaiknya hindari menyimpan ASI terlalu penuh dalam wadah. Lebih baik berikan sisa ruang, agar mempermudah penutupan wadah. Ingat, ASI bisa memuai ketika dibekukan.
  • Jangan lupa menutup rapat wadah ASI agar tidak terjadi kontaminasi.
  • Setelah memindahkan ASI ke dalam wadah penyimpanan, tuliskan tanggal dan jam waktu memerah. Pastikan Anda menggunakan pulpen atau spidol yang tahan air sehingga tak mudah luntur.
  • Simpan ASI perah di dalam kulkas maupun freezer. Hindari menyimpan ASI di pintu kulkas, karena bagian tersebut mudah terpapar udara dari luar.
  • Jika Anda memompa ASI saat di luar rumah, pastikan untuk memperhatikan suhu ASI perah agar tetap terjaga. Gunakan cooler bag untuk membantu menyimpan ASI saat berada di luar rumah.
  • Perhatikan kebersihan wadah dan alat pompa. Jika tak memungkinkan untuk dicuci, Anda sebaiknya menyimpan botol bekas pompa ke dalam wadah bersih, kemudian dimasukkan ke dalam cooler bag. Anda bisa menggunakannya kembali pada jam memerah ASI selanjutnya.
  • Hindari mencampur ASI yang sudah dibekukan dengan yang masih baru pada wadah penyimpanan.
  • Hindari menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi. Hindari pula membekukannya kembali.

Artikel Lainnya: Memahami Proses Keluarnya ASI pada Ibu Menyusui

Waktu Penyimpanan ASI

Lama waktu penyimpanan ASI juga penting untuk diperhatikan. Berikut ini penjelasannya:

1. Waktu Penyimpanan ASI di Suhu Ruangan

Apabila Anda meletakan ASI di suhu ruangan yang berkisar 25 derajat Celsius, maka ASI yang baru saja diperah akan bertahan selama 4–6 jam.

2. Waktu Penyimpanan ASI di Kulkas

Suhu penyimpanan ASI dalam kulkas idealnya 0–4 derajat Celsius. ASI perah yang disimpan di kulkas dapat bertahan 5–7 hari.

Untuk menjaga ASI agar tidak rusak akibat perubahan suhu, pastikan Anda menyimpannya di bagian dalam alias tidak di dekat pintu.

Selain itu, hindari pula mencampur area penyimpanan ASI dengan bahan makanan lain guna menghindari risiko kontaminasi.

Apabila ingin mencairkan ASI beku (dari freezer), Anda bisa meletakkannya terlebih dahulu di dalam kulkas selama kurang lebih 24 jam.

3. Waktu Penyimpanan ASI di Freezer

ASI yang disimpan dalam freezer umumnya bertahan lebih lama dibandingkan yang disimpan dalam kulkas.

Suhu penyimpanan ASI di dalam freezer biasanya berkisar -10 sampai -18 derajat Celsius, bergantung pada jenis freezernya.

Beberapa hal yang perlu Anda perhatikan terkait waktu simpan ASI di dalam freezer, yaitu:

  • Jika menyimpan ASI pada freezer dengan kulkas 1 pintu, lama waktu penyimpanan berkisar 2 minggu.
  • Jika menyimpan ASI pada freezer dengan kulkas 2 pintu, lama waktu penyimpanan berkisar 3–6 bulan
  • Apabila menyimpan ASI pada freezer khusus dengan pintu dibuka ke atas, lama waktu penyimpanan bisa sampai 6–12 bulan

4. Penyimpanan ASI di Cooler Bag

Cooler bag menjadi sarana penyimpanan ASI perah apabila sedang berada di luar rumah. Agar kualitas ASI tetap terjaga, pastikan suhu di dalam cooler bag berada dalam rentang -15 sampai 4 derajat Celsius. Dalam kondisi suhu tersebut, ASI dapat bertahan selama 24 jam.

Pastikan untuk memasukkan ice pack lebih banyak ke dalam cooler bag untuk menjaga suhu tetap stabil. Anda pun mesti mengupayakan agar wadah ASI menyentuh ice pack secara langsung.

Perlu diingat juga, hindari membuka tutup cooler bag terlalu sering. Tujuannya agar suhu cooler bag agar tidak cepat meningkat dan merusak kualitas ASI yang disimpan di dalamnya.

Penting untuk mengetahui tips menyimpan ASI, agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik. Ingat, tidak ada yang benar dan salah dalam memilih wadah atau tempat penyimpanan ASI. Yang terpenting, Anda memperhatikan kebersihan dan lama waktu penyimpanan ASI.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar cara menyimpan ASI yang benar, jangan sungkan bertanya kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

Referensi:

IDAI. Diakses 2022. Penyimpanan ASI Perah

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses 2022. Proper Storage and Preparation of Breast Milk.

ASI

Konsultasi Dokter Terkait