Darah

Pria atau Wanita yang Lebih Rentan Kolesterol Tinggi?

Rieke Saras, 26 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jenis kelamin Anda memainkan peran dalam risiko kolesterol tinggi.

Pria atau Wanita yang Lebih Rentan Kolesterol Tinggi?

Kolesterol tinggi memang bukan sesuatu yang langka. Tapi bukan berarti Anda boleh menyepelekannya. Ketahuilah bahwa kondisi ini dapat membuat Anda lebih berisiko terkena serangan jantung dan penyakit jantung.

Baik pria maupun wanita, sama-sama bisa terkena kolesterol tinggi. Pada usia muda, pria cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan wanita. Namun pada wanita, kadar kolesterol ini biasanya meroket saat menopause.

“Kadar estrogen pada wanita usia muda melindungi mereka dari kolesterol tinggi. Namun, saat wanita memasuki menopause, estrogen mengalami penurunan sehingga risiko kolesterol tinggi akan naik,” kata Pamela Warren, MS, CHN, dikutip dari Everyday Health.

Ada fakta lainnya seputar kolesterol tinggi pada pria dan wanita yang penting untuk diketahui, seperti:

Pria dan kolesterol

  • Pria berusia 45 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi. Risiko kolesterol tinggi dan penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia, terutama untuk pria di atas usia 45 tahun.
  • Pria usia muda tak boleh lengah. Untuk pria usia muda, periksakan kadar kolesterol secara rutin. Kadar kolesterol total darah terkait dengan risiko penyakit jantung pada pria yang lebih muda.

Wanita dan kolesterol

  • Wanita juga rentan terkena penyakit jantung. Ingatlah bahwa kolesterol tinggi berhubungan dengan penyakit jantung. Risiko penyakit jantung dan stroke pada wanita usia muda memang rendah, tetapi dapat meningkat setelah menopause.
  • Terapi hormon mungkin tidak efektif. Beberapa penelitian terbaru menyatakan bahwa terapi hormon tidak melindungi wanita dari risiko penyakit jantung. Namun penelitian lain menunjukkan sebaliknya: adanya penurunan risiko penyakit jantung bagi wanita yang melakukan terapi hormon pada awal masa menopause mereka. Untuk menjawab ini semua, American Heart Association tidak merekomendasikan terapi hormon untuk pencegahan penyakit jantung.

Anda dapat memperbaiki kolesterol tinggi dengan obat-obatan. Tapi menerapkan perubahan gaya hidup juga sangat penting. Apa saja yang dapat dilakukan?

● Olahraga

Menurut U.S. Surgeon General’s Report on Physical Activity and Health, orang-orang yang kurang aktif dua kali lebih berisiko terkena penyakit jantung dibandingkan mereka yang rutin berolahraga. Berolahraga diketahui dapat membantu meningkatkan kolesterol “baik”. Jadi, kurangi risiko penyakit jantung dengan berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari selama seminggu.

● Jaga berat badan

Kelebihan berat badan berkontribusi terhadap kolesterol tinggi. Oleh karena itu, jagalah berat badan Anda tetap ideal. Jika berat badan Anda berlebih, mulailah untuk menerapkan pola makan sehat dan olahraga rutin. Bahkan, menurunkan indeks massa tubuh (IBM) hanya 5 hingga 10 persen dapat menurunkan kolesterol “jahat”.

● Konsumsi makanan sehat

Pilihlah lemak yang lebih sehat ketimbang lemak tersaturasi seperti daging merah dan produk susu. Hindari lemak trans, yang sering ditemukan pada makanan yang digoreng dan produk kemasan, karena dapat menurunkan kolesterol “baik”. Jangan lupa untuk memasukkan serat larut ke dalam menu sehari-hari, contohnya oats, buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.

● Berhenti merokok

Anda masih merokok? Meski sulit, berhentilah dari kebiasaan buruk ini. Dalam 20 menit setelah berhenti, tekanan darah dan denyut jantung Anda akan menurun. Dalam satu tahun, risiko penyakit jantung juga akan melingsir. Dan dalam 15 tahun, risiko penyakit jantung Anda setara dengan orang yang tidak pernah merokok. Selain rokok, Anda juga harus membatasi asupan alkohol.

Dampak kolesterol tinggi untuk kesehatan memang tak bisa disepelekan. Tapi bukan berarti Anda tak bisa melakukan apa pun untuk mencegah atau mengatasinya. Mengecek kadar kolesterol secara rutin sangatlah penting. Periksakan kadar kolesterol Anda setiap lima tahun, dimulai dari usia 20. Jika Anda memiliki diabetes, penyakit jantung, stroke, atau tekanan darah tinggi, kontrol kadar kolesterol Anda setiap tahun.

[RS/ RVS]

WanitaJantungPriaKolesterolStrokeKolesterol Tinggi