Saraf

Bisakah Penyakit Stroke Sembuh

dr. Sara Elise Wijono MRes, 08 Apr 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Stroke sering kali dikaitkan dengan disabilitas bagi penderitanya. Sebenarnya, bisakah seseorang sembuh dari stroke?

Bisakah Penyakit Stroke Sembuh

Stroke adalah suatu keadaan dimana terdapat gangguan suplai darah dalam otak. Suplai darah tersebut dibawa oleh pembuluh darah arteri, dan berisi darah yang kaya dengan oksigen yang penting untuk sel saraf dalam otak.

Sel saraf yang kekurangan oksigen dalam jangka waku tertentu dapat mati dan tidak berfungsi lagi. Terdapat dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik yang berkaitan dengan sumbatan pembuluh darah arteri yang menyebabkan kurangnya suplai darah dan stroke hemoragik yang berkaitan dengan pecahnya pembuluh darah arteri.

Stroke dapat terjadi di beberapa bagian tubuh dan semuanya bergantung pada masalah pada pebuluh darah dalam otak yang terkena sumbatan atau bahkan pecah. Gejala yang timbul dari stroke juga bergantung pada area otak yang terkena stroke.

Keparahan stroke (banyaknya jaringan otak yang rusak secara permanen), waktu mendapatkan penanganan, dan rehabilitasi menjadi beberapa faktor yang memengaruhi kesembuhan dari stroke.

Otak dan bagian-bagiannya

Otak dibagi menjadi beberapa bagian yang dinamakan lobus, dan memiliki peran masing-masing. Misalnya saja, lobus frontalis mengatur kontrol motorik, kepribadian, konsentrasi, memecahkan masalah, perencanaan.

Lobus parietalis mengatur sensori (khususnya sentuhan, nyeri, dan suhu), orientasi spasial dan pemrosesan informasi, pemahaman bahasa, ekspresi diri melalui bahasa. Lobus oksipitalis mengatur penglihatan. Lobus temporalis mengatur pendengaran dan penyimpanan memori berkaitan dengan pendengaran dan penglihatan.

Stroke yang terjadi pada bagian otak yang berbeda dapat menimbulkan gejala yang berbeda pula bagi tiap-tiap penderitanya.

Sayangnya, belum ada terapi yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan kerusakan otak akibat stroke. Oleh karena itu, seorang dengan banyak jaringan otak yang mati dapat menunjukkan disabilitas yang serius dan sulit untuk beraktivitas, berbeda dari sebelumnya.

Penelitian saat ini menemukan otak memiliki kemampuan untuk berubah, yang dinamakan neuroplasticity. Diperkirakan otak dapat memanfaatkan jaringannya yang tidak rusak untuk mengambil alih tugas jaringan otak yang rusak akibat stroke. Melalui proses ini, diharapkan seseorang dapat sembuh dari stroke.

Penanganan stroke

Jika seseorang dengan stroke mendapatkan penanganan segera, diharapkan aliran darah ke bagian otak yang terkena stroke dapat dikembalikan. Dengan demikian, kematian lebih banyak jaringan otak dapat dihindari.

Begitu juga dengan rehabilitasi, umumnya disarankan untuk dimulai secepat mungkin. Pada beberapa kasus, dalam 24 hingga 48 jam pertama sudah dapat dimulai rehabilitasi.

Komitmen dan semangat dalam melakukan rehabilitasi juga salah satu kunci bagi penderita stroke untuk mengembalikan kemampuan dirinya yang hilang pasca stroke. Berbagai permasalahan yang mungkin diderita oleh penderita stroke membutuhkan perhatian dan rehabilitasi.

Hal ini bisa mencakup permasalahan psikologis (seperti depresi, kecemasan, frustrasi), masalah kognitif (seperti komunikasi, memori, konsentrasi), masalah pergerakan terutama apabila ada kelemahan atau kelumpuhan tubuh, masalah komunikasi (seperti aphasia, disarthria), masalah menelan atau difagia, masalah dengan penglihatan, masalah berkemih dan defekasi (misalnya inkontinensia urin).

Jika terdapat masalah dalam berbagai bidang di atas, maka perlu dilakukan rehabilitasi khusus untuk membantu penderita stroke. Misalnya melakukan terapi bicara untuk kesulitan komunikasi, fisioterapi untuk kesulitan berjalan,dan sebagainya.

Jika Anda atau keluarga pernah menderita stroke, jangan ragu untuk melakukan rehabilitasi dan mencari bantuan yang dibutuhkan. Tetaplah semangat dalam melakukan berbagai latihan untuk mengembalikan fungsi otak, saraf, atau tubuh yang mungkin hilang.

[NP/ RVS]

SarafOtakjaringan otakpenanganan strokeStroke

Konsultasi Dokter Terkait