Reproduksi

Apa Penyebab Keputihan yang Berlebihan?

dr. Anita Amalia Sari, 09 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Keputihan sering kali normal, tapi bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan bila jumlah cairan yang keluar berlebihan. Apa penyebabnya?

Apa Penyebab Keputihan yang Berlebihan?

Keputihan ialah sebutan untuk cairan yang keluar dari vagina. Sebagian besar wanita memproduksi cairan vagina normal setiap harinya. Ciri-ciri keputihan yang normal atau keputihan fisiologis ialah yang berwarna jernih atau putih, dan disertai sedikit bau atau tanpa bau sama sekali.

Keputihan merupakan suatu proses alami tubuh. Keputihan normal dapat melindungi dari kekeringan vagina, memberikan lubrikasi saat berhubungan seksual, serta membantu mencegah infeksi vagina dan infeksi saluran kemih.

Keputihan Normal dan Abnormal

Ada beragam penyebab keputihan yang berlebihan. Kondisi tersebut bisa terjadi saat keputihan normal, maupun ketika mengalami keputihan abnormal.

 

Keputihan Normal atau Fisiologis

Jumlah, konsistensi, dan warna dari keputihan bervariasi antar satu perempuan dengan perempuan lainnya. Haid, penggunaan kontrasepsi, dan menopause dapat memengaruhi cairan vagina.

Keputihan atau cairan vagina jumlahnya dapat menjadi lebih banyak saat masa subur, hamil, menyusui, termasuk saat wanita terangsang secara seksual. Sedangkan kebalikannya, saat menopause cairan vagina akan menjadi lebih sedikit sehingga dapat terjadi kekeringan di vagina.

Artikel Lainnya: Mitos Seputar Keputihan yang Berbahaya

Sebagian besar wanita mengalami keputihan berlebihan saat masa subur. Hal tersebut normal terjadi karena perubahan hormonal tubuh yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron. Berikut penjelasan mengenai cairan vagina saat siklus menstruasi:

  • Hari 1-5: saat haid sedikit sekali keputihan yang mungkin muncul.
  • Hari 6-8: jumlah hormon estrogen di dalam tubuh menurun, sehingga cairan menjadi lebih kental, berwarna putih, dan dapat pula masih disertai sedikit darah sisa haid.
  • Hari 9-12: menuju masa subur, jumlah estrogen di dalam tubuh meningkat. Tekstur cairan vagina menjadi creamy seperti losion dan jumlahnya pun bertambah banyak.
  • Hari 13-14: ovulasi atau masa subur. Cairan vagina yang keluar akan mirip dengan putih telur, yaitu jernih, licin, lengket, dan banyak. Hal ini untuk membantu memudahkan sperma bertemu dengan sel telur.
  • Hari 15-28: hormon progesteron meningkat. Cairan kembali menjadi kental dan semakin lama akan semakin sedikit hingga perlahan menghilang.

Namun, perlu diingat jika hanya disebabkan oleh masa subur, maka keputihan tidak akan disertai keluhan seperti bau yang tidak enak, perubahan warna, ataupun rasa gatal.

Keputihan Abnormal

Meski pada dasarnya keputihan adalah hal yang normal, namun pada beberapa kondisi keputihan dapat menjadi pertanda adanya gangguan atau infeksi (keputihan patologis). Keputihan yang berlebihan, berubah warna atau konsistensi, disertai bau tidak enak, gatal, nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seksual, ataupun nyeri saat buang air kecil merupakan pertanda adanya infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.

Artikel Lainnya: Benarkah Keputihan Juga Bisa Terjadi pada Anak?

Jika ini terjadi, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter spesialis kandungan agar dapat diberikan penanganan yang tepat. Di bawah ini adalah beberapa penyebab keputihan yang berlebihan saat terjadi kondisi keputihan abnormal:

Infeksi menular seksual

Keputihan yang berlebihan dapat disebabkan oleh infeksi gonore atau klamidia. Infeksi ini terjadi akibat melakukan seks tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi, terutama jika terdapat riwayat sering berganti pasangan seksual. Gejalanya ialah keputihan berlebihan yang disertai bau amis atau menyengat, serta gatal dan rasa terbakar di vagina. Infeksi ini membutuhkan pengobatan antibiotik.

Infeksi jamur

Pertumbuhan jamur di vagina dapat menyebabkan infeksi jamur dengan gejala keputihan berwarna putih susu  yang berlebihan, serta bergumpal-gumpal. Infeksi ini membutuhkan pengobatan antijamur.

Penggunaan AKDR

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) merupakan alat kontrasepsi yang langsung dimasukkan ke dalam rahim. Terkadang, penggunaan AKDR dapat menyebabkan keputihan berlebihan. Hal ini disebabkan respons tubuh terhadap benda asing. Selama keputihan tidak disertai bau, perubahan warna, nyeri panggul atau gatal, Anda tak perlu khawatir.

Alergi

Penggunaan sabun pembersih vagina, pelumas, kondom dan lain sebagainya dapat menyebabkan alergi pada sebagian wanita. Jika Anda mengalami alergi pada vagina, maka dapat muncul pula keputihan berlebihan sebagai respons dari tubuh. Oleh sebab itu, hentikan penggunaan alat-alat tersebut bila ada tanda alergi dan segera periksakan ke dokter.

Jika Anda mengalami keputihan yang berlebihan, jangan langsung panik karena pada dasarnya ini adalah hal yang normal terjadi. Namun, jika keputihan berlebihan ini disertai dengan perubahan warna dan konsistensi, bau, gatal atau rasa terbakar, dan nyeri, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai. Sebagai pencegahan, jagalah kebersihan vagina dengan menggunakan pakaian dalam berbahan katun, serta membersihkannya dari arah depan ke belakang.

[RN/ RVS]

Kesehatan WanitaVaginakeputihan berlebihanKeputihan

Konsultasi Dokter Terkait