Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatReproduksiPerhatikan Ini Saat Memilih Metode Kontrasepsi
Reproduksi

Perhatikan Ini Saat Memilih Metode Kontrasepsi

dr. Sara Elise Wijono MRes, 30 Apr 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Wanita dewasa wajib tahu bagaimana cara memilih kontrasepsi yang tepat. Kalau tidak, itu justru bisa menimbulkan permasalahan baru!

Perhatikan Ini Saat Memilih Metode Kontrasepsi

Bagi wanita yang telah menikah dan tak ingin punya anak banyak, pengetahuan soal cara memilih metode kontrasepsi harus dimiliki. Pasalnya, jika asal-asalan dalam memilih metode, itu bisa memberikan efek yang tak baik buat tubuh.

Ada cukup banyak metode kontrasepsi, sehingga setiap pasangan dapat memilih metode yang terbaik untuk keadaannya masing-masing. Misalnya saja pil KB, suntik, implan, kondom, IUD, steril, dan lain sebagainya.

Untuk pil sendiri, jenisnya pun ada dua, yaitu pil KB kombinasi progestin dan estrogen serta pil KB progestin.

Pil KB kombinasi memiliki kelebihan seperti mengurangi perdarahan saat haid, sedangkan pil KB progestin, penggunaannya tidak menimbulkan efek samping penyakit kardiovaskular maupun gangguan produksi ASI.

Intinya, apa pun jenis kontrasepsi yang dipilih, harus disesuaikan dengan keadaan pasien. Atas dasar itu, Anda tidak bisa sembarangan pilih dan memutuskan secara sepihak.

Ada pun cara memilih metode kontrasepsi yang dianjurkan dokter, antara lain sebagai berikut.

Pilih yang Hormonal atau Non-Hormonal

Dalam memilih jenis kontrasepsi, Anda harus memperhatikan apakah kontrasepsi tersebut mengandung hormon (hormonal) atau tidak (non-hormonal).

Contoh kontrasepsi hormonal, yaitu pil KB, suntik, implan, dan IUD hormonal. Sementara, contoh kontrasepsi non-hormonal ialah spiral dan kondom.

Kontrasepsi hormonal umumnya lebih berdampak bagi tubuh. Hal ini membuat Anda harus benar-benar mempertimbangkannya, terlebih jika ada riwayat penyakit metabolik, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes melitus.

Kontrasepsi hormonal memiliki efek samping berupa haid yang tidak teratur, mulai dari munculnya flek hingga pendarahan berkepanjangan.

Bahkan, sebanyak 70 persen pengguna kontrasepsi suntik tidak mengalami siklus haid yang teratur.

Tak hanya itu, kontrasepsi hormonal juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah meningkat, dan risiko osteoporosis di kemudian hari.

Artikel Lainnya: Benarkah Alat Kontrasepsi Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Kemih?

Pilih yang Jangka Panjang atau Jangka Pendek

Dalam memilih metode kontrasepsi, Anda juga perlu memerhatikan jangka waktu penggunaan.

Jika hanya ingin menunda kehamilan selama 1-2 tahun, disarankan menggunakan kontrasepsi jangka pendek, seperti kondom, pil KB, suntik, atau implan.

Bila Anda bermaksud menunda kehamilan lebih dari 2 tahun, metode kontrasepsi yang dapat dipilih adalah suntik atau spiral.

KB suntik memiliki efektivitas mencegah kehamilan yang cukup tinggi, sekitar 99.7 persen, dengan tingkat kehamilan 0,3 dari 100 wanita.

Cara kerjanya adalah dengan menghambat pelepasan sel telur oleh indung telur dan mengentalkan lendir di mulut rahim, sehingga pergerakan sperma menjadi terbatas.

Sementara itu, jika Anda benar-benar tidak ingin hamil sepanjang hidup, Anda dapat memilih metode kontrasepsi permanen, yaitu dengan vasektomi atau tubektomi.

Artikel Lainnya: Seberapa Sering Boleh Menggunakan Kontrasepsi Darurat?

Sesuaikan dengan Waktu Kontrol

Bagi Anda yang sibuk dan tidak punya banyak waktu, pilihlah metode kontrasepsi spiral (IUD), implan, atau suntik dengan jangka waktu 3 bulan.

Hindari KB yang memerlukan kontrol setiap bulan seperti suntik dengan jangka waktu 1 bulan.

Sesuaikan dengan Kedisiplinan Anda

Bagi Anda yang tidak suka repot atau sering lupa, pemilihan kontrasepsi jenis pil sebaiknya dihindari.

Ini karena, kontrasepsi pil membutuhkan kedisiplinan yang tinggi untuk dapat mencapai efektivitasnya.

Bahkan, pil sebaiknya diminum pada jam yang sama setiap hari. Tentunya metode ini kurang cocok bagi mereka yang pelupa.

Kontrasepsi suntik, baik dengan jangka waktu 1 atau 3 bulan, juga memerlukan disiplin yang baik saat kontrol. Jika anda terlambat kontrol, maka efektivitas KB dapat berkurang.

Artikel Lainnya: Plus Minus Alat Kontrasepsi Pria

Sesuaikan dengan Aktivitas Sehari-hari

Cara memilih metode kontrasepsi selanjutnya adalah sesuaikan dengan aktivitas sehari-hari. Jika Anda memiliki pekerjaan khusus yang menggunakan tangan secara aktif, pemilihan kontrasepsi jenis implan sebaiknya dihindari.

Ini karena gerakan berlebihan pada area tangan dapat membuat implan bergeser dari tempat yang semestinya, sehingga efektivitasnya bisa hilang sama sekali.

Pilih Ini Jika Fokusnya Ingin Cegah Penyakit Menular Seksual

Semua metode kontrasepsi berfungsi mencegah kehamilan, tetapi tidak semua dapat melindungi Anda dari penyakit menular seksual.

Pilihlah kondom jika Anda merasa lebih berisiko, misalnya sering berganti-ganti pasangan seksual atau berhubungan dengan lebih dari satu orang.

Jika Anda memiliki pasangan yang positif HIV, disarankan untuk menggunakan kondom untuk mengurangi risiko terinfeksi.

Demikian beberapa cara memilih kontrasepsi yang tepat. Sejatinya, kontrasepsi dapat membantu Anda dan pasangan mengetahui waktu yang tepat untuk memiliki momongan dan waktu yang tepat untuk tak lagi hamil.

Bila masih ada pertanyaan seputar kontrasepsi ataupun kondisi medis lainnya, jangan ragu untuk berdiskusi dengan kami melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(AM/AYU)

Alat KontrasepsiKBKontrasepsiMencegah Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter