Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKehamilanKenali Perubahan Emosi yang Terjadi Saat Hamil
Kehamilan

Kenali Perubahan Emosi yang Terjadi Saat Hamil

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 23 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Wanita akan mengalami perubahan emosi saat hamil, seperti mood swing, rasa takut berlebih, hingga menjadi pelupa.

Kenali Perubahan Emosi yang Terjadi Saat Hamil

Ada banyak perubahan yang dialami oleh ibu saat hamil. Salah satunya adalah perubahan emosi. Inilah beberapa gejala perubahan emosi saat hamil.

Bagi sebagian besar ibu, kehamilan adalah pengalaman yang menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Menyenangkan karena Anda menantikan kelahiran sang buah hati, penuh tantangan karena banyak perubahan yang ibu alami. Perubahan tersebut mencakup perubahan fisik dan perubahan emosi. 

Perubahan emosi saat hamil adalah hal yang wajar terjadi. Pasalnya selama kehamilan ibu menjalani transisi yang besar. 

Selain itu, sepanjang masa kehamilan, sejumlah hormon mengalami peningkatan, seperti hormon estrogen dan progesteron. Kedua hormon tersebut penting untuk menunjang proses kehamilan tetap lancar. Akan tetapi, hormon-hormon tersebut pun berpengaruh pada kondisi emosi ibu hamil.

Perubahan Emosi Selama Kehamilan

Apa saja perubahan emosi yang dapat dialami seorang wanita hamil? Berikut adalah lima di antaranya:

Perubahan Suasana Hati 

Kehamilan dapat membuat suasana hati seorang wanita naik turun, bak roller coaster. Secara umum, perubahan emosi saat hamil ini dapat terjadi di tahap awal dan akhir kehamilan. 

Tidak ada alasan yang jelas bagaimana mekanisme seorang ibu hamil mengalami fluktuasi suasana hati. Kemungkinan, perubahan yang terjadi dalam tubuh ibu hamil berpengaruh terhadap psikologi. 

Takut 

Rasa takut adalah salah satu emosi yang paling sering dialami ibu hamil. Di trimester pertama, ibu merasa takut akan mengalami keguguran, perdarahan, atau khawatir melakukan sesuatu yang menghambat perkembangan janin. 

Di trimester kedua dan ketiga, khususnya saat menjelang kelahiran, ibu akan merasa takut akan rasa sakit saat proses persalinan. Ibu juga mungkin merasa takut tidak dapat mengasihi dan merawat bayi sebagaimana mestinya. 

Rasa takut ini sebenarnya wajar dan merupakan bagian dari psikologi ibu hamil, tetapi penting untuk menyampaikannya kepada pasangan atau dokter yang merawat. Dengan begitu, Anda dapat mencegah masalah kesehatan mental lebih lanjut karena rasa takut ini. 

Artikel Lainnya: 8 Penyebab Anda Mengalami Mood Swing

Kecemasan

Rasa cemas dan takut kerap berjalan beriringan. Takut akan berbagai hal yang tidak pasti selama kehamilan dapat menyebabkan kecemasan. Emosi saat hamil ini memang normal. Akan tetapi, jangan biarkan perasaan itu muncul terus-menerus dan mengganggu aktivitas Anda sehari-hari.

Penelitian menunjukkan, bayi yang lahir dari ibu dengan tingkat kecemasan tinggi selama hamil dapat memiliki kekebalan tubuh yang relatif lemah. 

Mudah Lupa

Beberapa penelitian tentang memori dan perubahan kognitif pada kehamilan dan setelah persalinan menunjukkan hasil yang beragam. Fungsi kognitif dan memori ibu yang melemah mungkin pengaruh dari fluktuasi hormonal. 

Selain itu, faktor fisik seperti kurang istirahat juga dapat menyebabkan seorang ibu mudah lupa. 

Mudah Menangis 

Wanita hamil mungkin mendapati diri mereka menangis saat menyaksikan tayangan di televisi, menangis setelah muntah di trimester pertama, dan sebagainya. 

Hal ini bisa jadi pelepasan dari perubahan emosi selama kehamilan itu sendiri. Akan tetapi, bisa juga merupakan manifestasi dari rasa takut, cemas, dan emosi negatif lainnya. 

Artikel Lainnya: 7 Kebiasaan Ibu Hamil yang Bikin Bayi Cerdas

Ini Tips Mengatasinya

Ibu hamil mungkin mengalami beberapa perubahan emosi di atas. Akan tetapi, Anda tetap dapat menjalani kehamilan dengan nyaman dan hati tenang bila selalu berkomunikasi dengan pasangan mengenai perubahan emosi yang Anda alami tersebut. 

Selain itu, carilah informasi yang akurat dan selalu berdiskusi dengan dokter mengenai kehamilan Anda. Pemantauan dan pemeriksaan kehamilan rutin akan membuat Anda selalu mengetahui kondisi janin dan kehamilan Anda sendiri. Dengan demikian, rasa cemas akan terjadi sesuatu yang buruk pada janin akan berkurang. 

Jika Anda merasa gangguan emosi mulai mengganggu dan bahkan menghambat aktivitas sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli kejiwaan untuk menangani perubahan emosi selama kehamilan tersebut. 

Agar Anda bisa menjalani masa kehamilan dengan nyaman, atasilah perubahan emosi dengan tetap tenang dan berpikir positif. 

Untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut, Anda juga dapat membicarakannya dengan pasangan. Atau, berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda untuk mendapat solusi yang tepat dalam menangani perubahan emosi saat hamil. 

[FY/RS]

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait