Kehamilan

Cegah Risiko Bayi Lahir Prematur dengan Cara Ini

Gerardus Septian Kalis, 15 Nov 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan ternyata dapat menyebabkan bayi lahir prematur. Bagaimana solusinya?

Cegah Risiko Bayi Lahir Prematur dengan Cara Ini

World Health Organization (WHO) menyatakan Indonesia menempati urutan kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Seorang bayi dikategorikan sebagai bayi prematur atau neonatus kurang bulan (NKB) merupakan bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

Selain itu, bayi lahir prematur lebih rentan berisiko pada kematian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2016, angka kematian bayi mencapai  25 dari 1.000 bayi yang lahir.

Menanggapi hal tersebut, Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo SpA (K) dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo mengatakan sebagian besar bayi terlahir prematur disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan.

“Kami mendapatkan data dari dokter kandungan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, data diambil secara random, 60 persen ibu-ibu muda kekurangan vitamin D, padahal kita negara tropis,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Menurutnya, di Indonesia untuk mendapatkan vitamin D tak perlu mengonsumsi berbagai suplemen, cukup berjemur di bawah sinar matahari pagi.

“Karena sekarang wanita-wanita muda itu menganggap (kulit) yang putih itu cantik, yang hitam jelek, (sehingga) dia akan menghindar dari sinar matahari, akhirnya apa yang terjadi? Kurang vitamin D nya. Kalau di tempat yang musim dingin mereka harus konsumsi vitamin D sama kalsium,” ungkapnya.

Kerentanan bayi yang terlahir prematur

Jika memiliki bayi prematur, hal yang patut diperhatikan adalah merawatnya dengan lebih saksama. Pasalnya, bayi yang terlahir prematur dapat terserang berbagai penyakit di kemudian hari serta rentan kondisi mental yang buruk.

Karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk memiliki pengetahuan yang luas, kesabaran dan keterampilan khusus untuk menangani bayi prematur. Selain itu, menjaga asupan nutrisi selama masa kehamilan sangat penting dilakukan ibu muda untuk mencegah kematian bayi lahir prematur.

[DA/ RVS]

PrematurliputanBayi Lahir Prematur

Konsultasi Dokter Terkait