Saraf

Kiat Sederhana Merawat Penderita Stroke di Rumah

dr. Dyah Novita Anggraini, 25 Okt 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penderita stroke yang tidak dirawat dengan benar menyebabkan tingginya angka kecacatan.

Kiat Sederhana Merawat Penderita Stroke di Rumah

Setelah penyakit jantung dan kanker, stroke menjadi penyakit mematikan nomor tiga di Indonesia. Stroke merupakan suatu kelainan neurologi yang terjadi secara mendadak dan berlangsung dalam kurun waktu 24 jam, karena adanya kelainan di pembuluh darah otak.

Penderita stroke harus mendapatkan pertolongan secepat mungkin setelah serangan muncul. Pertolongan pertama untuk penderita stroke yang mengalami serangan adalah membawa pasien ke rumah sakit terdekat.

Kemudian, setelah kondisi dinyatakan stabil oleh dokter, pasien dapat kembali pulang untuk menjalankan perawatan di rumah.

Nah, jika Anda adalah orang yang bertanggung jawab untuk merawat penderita stroke di rumah, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Anda adalah asisten pribadinya

Berperilakulah seperti asisten pribadi untuknya. Ini karena Anda dituntut untuk membantu pasien mengatasi kelumpuhannya, sehingga dapat beraktivitas sebagaimana mestinya.

Jika pasien belum mampu bergerak sendiri, bantulah ia untuk bergerak miring ke salah satu sisi, dan diberikan penyangga agar pasien merasa nyaman.

  • Ajak pasien untuk bergerak

Latih anggota gerak pasien. Caranya adalah dengan menggerakan semua sendi dua hari sekali secara rutin, guna mencegah kekakuan pada bagian yang ‘lemah’.

Gerakan anggota tubuh secara perlahan dengan arah menekuk dan lurus secara berulang. Hal ini dapat merangsang sel-sel otak untuk menggerakan bagian tubuh tersebut.

  • Bantu pasien berjalan

Jika terdapat kelemahan di anggota gerak bawah, Anda dapat melatih pasien untuk berjalan dan menjaga keseimbangannya saat berdiri.

  • Ajak bicara

Agar pasien dapat berkomunikasi dengan lancar, ajaklah ia berbicara. Saat bicara, hadapkan wajah Anda ke pasien, agar ia bisa melihat gerak bibir dan ekspresi wajah Anda. Usahakan untuk berbicara dengan tenang dan perlahan, dan dengan intonasi suara yang tidak tinggi.

  • Bantu pasien untuk menelan

Gangguan menelan sering terjadi pada pasien stroke. Bantu ia untuk melewati kondisi ini. Caranya adalah dengan memosisikan pasien duduk tegak, 60⁰ sampai 90⁰ derajat saat makan.

Saat pasien hendak menelan makanannya, beri arahan untuk memutar kepala ke sisi yang lemah, menekuk leher dan kepalanya. Ini bertujuan agar jalan napas pasien mudah menutup saat menelan makanan.

  • Bantu pasien berpikir

Anda dapat membantu pasien untuk memberi informasi hari, waktu, dan memgingat orang-orang yang ada di sekitarnya.

  • Jangan berikan pasien kasur yang empuk

Hindari memberikan pasien tempat tidur dengan kasur yang empuk. Ini karena tempat tidur yang demikian membuat otot-otot tubuh mengalami kelemahan kekuatan otot.

  • Ciptakan lingkungan yang aman

Untuk menjaga keamaan pasien, sebaiknya Anda menjauhkan barang atau sesuatu yang berbahaya darinya. Misalnya, mengatur tempat tidur agar tidak terlalu tinggi, meletakkan benda-benda yang sering digunakan pasien pada jarak jangkaunya, dan pastikan area kamar mandi menggunakan keset agar pasien tidak mudah terjatuh.

Selain memerhatikan hal di atas, sebaiknya Anda juga membawa pasien untuk berkonsultasi dengan dokter rehabilitasi medik. Ini agar pasien mendapatkan latihan fisioterapi yang sesuai dengan kondisinya.

Hidup berdampingan dengan penderita stroke memang tidak mudah. Namun peran Anda dapat membantu penderita untuk mendapatkan kembali kualitas hidupnya.

[NB/ RVS]

rumahMerawat Penderita StrokeStroke

Konsultasi Dokter Terkait