HomeInfo SehatKesehatan UmumDeteksi Penyakit Lewat Bau Badan
Kesehatan Umum

Deteksi Penyakit Lewat Bau Badan

dr. Ellen Theodora, 27 Jul 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak banyak yang tahu bahwa bau badan Anda juga dapat digunakan untuk deteksi penyakit.

Deteksi Penyakit Lewat Bau Badan

Bau badan memang bisa menurunkan rasa percaya diri. Berbagai produk pun dipakai untuk menyamarkan bau tersebut. Namun sebenarnya jika ditelaah lebih dalam, bau badan juga dapat digunakan sebagai cara untuk deteksi penyakit tertentu.

Berikut beberapa cara untuk mendeteksinya:

  1. Bau Mulut

    Bau mulut tidak enak sering terjadi di pagi hari. Ini sebenarnya wajar karena saat tidur produksi air liur berkurang, sehingga bakteri dalam mulut berkembang biak. Namun, jika baunya seperti buah-buahan, waspadalah dengan gejala penyakit kronis diabetes.

    Secara medis, jika proses penghasilan energi tidak berjalan dengan baik, gula darah akan meningkat dan sel mulai membakar asam lemak sebagai bahan bakar energi. Hasil ini disebut keton dalam darah, di mana nantinya akan meninggalkan bau buah-buahan pada napas Anda.

    Asosiasi Diabetes Amerika menyarankan Anda untuk segera ke unit gawat darurat bila keluhan napas bau buah-buahan ini disertai gejala mencurigakan lainnya. Seperti gangguan penglihatan, penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas, lelah, mulut kering, sulit bernapas, serta sakit perut.

  2. Bau Kotoran BAB

    Ternyata, kotoran berbau busuk bisa jadi tanda adanya intoleransi laktosa. dr. Ryan Ungaro, seorang Asisten Profesor Gastroenterologi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, mengatakan, “Ketika usus kecil tidak menghasilkan cukup enzim yang disebut laktase, Anda tidak dapat mencerna laktosa yang ditemukan dalam produk susu.”

    Laktosa adalah gula yang terdapat pada susu dan produk susu lainnya. Makanan-makanan yang mengandung laktosa, antara lain susu, es krim, keju, dan yoghurt. Ketika orang mengalami intoleransi laktosa, beberapa gejala yang dapat muncul meliputi mual, kembung, diare, dan BAB yang berbau busuk.

  3. Bau Urine

    Selain perubahan warna urine, bau dari urine itu sendiri juga harus Anda perhatikan. Apalagi bau urine dapat menjadi indikasi adanya diabetes dan penyakit lainnya.

    Bau urine dibedakan menjadi dua, yakni normal secara fisiologis dan tidak normal secara patologis. Dikatakan normal jika terdapat riwayat mengonsumsi makanan, vitamin, dan obat-obatan tertentu yang dapat menimbulkan bau urine, tetapi baunya menghilang setelah proses pencernaan selesai.

    Sementara itu, bau urine yang tidak normal kadang berbau menyerupai alkohol. Jika mencium bau seperti alkohol, ada kemungkinan Anda memiliki diabetes. Perhatikan juga apakah ada gejala lainnya, seperti sering buang air kecil, lapar terus-menerus, dan sebagainya.

    Bau urine yang tidak normal juga biasanya berbau tajam. Ini kemungkinan terjadi akibat adanya infeksi saluran kemih. Selain itu, cermati apakah ada gejala mencurigakan lainnya, seperti kencing terasa panas, anyang-anyangan, nyeri, dan warna urine yang berubah (misalnya tampak keruh).

Tubuh manusia memang luar biasa. Siapa sangka, bau badan Anda dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit. Tentunya, jenis-jenis bau badan tersebut dapat Anda hindari dengan menerapkan pola hidup sehat. Bila ditemukan keluhan yang mengganggu seputar bau badan, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada dokter.

Baca artikel serupa di sini 

[RS/ RH]

Bau BadanPenyakitdeteksi penyakit

Konsultasi Dokter Terkait