Kesehatan Umum

Nyeri Leher Belakang: Penyebab, Gejala, Hingga Penanganan

dr. Dyah Novita, 24 Sep 2025

Ditinjau oleh Aprinda

Sering merasa pegal atau nyeri di leher belakang? Jangan dianggap sepele, bisa jadi ada penyebab lain yang perlu diperhatikan. Yuk, pahami lebih lanjut!

Nyeri Leher Belakang: Penyebab, Gejala, Hingga Penanganan

Nyeri leher belakang jadi keluhan umum, utamanya para pekerja atau lansia. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh ketegangan otot. Meski begitu, bisa juga menjadi masalah kesehatan yang butuh perawatan lebih lanjut. Supaya Kamu tidak lagi menyepelekan kondisinya, yuk cari tahu lebih lanjut!

Mengenal Nyeri Leher Belakang

Nyeri leher belakang adalah keluhan muskuloskeletal (sistem tubuh yang terdiri dari otot, sendi, ligamen, tendon, dan tulang) yang dapat mengganggu kualitas hidup. 

Sekitar 70% orang dewasa mengalami nyeri leher setidaknya sekali dalam hidupnya. Sebagian besar kasus bersifat mekanis dan dapat membaik dengan penanganan yang tepat. 

Leher sendiri terdiri dari 7 ruas tulang belakang (vertebra servikal) yang menyangga kepala, didukung oleh ligamen, otot, dan saraf. Struktur ini memungkinkan rentang gerak yang luas, namun juga rentan terhadap cedera dan gangguan.


Artikel Lainnya: Otot Kaku Saat Bangun Tidur? Ini Solusinya

Penyebab Nyeri Leher Belakang

Secara garis besar, penyebab sakit leher bagian belakang dibagi menjadi dua, yakni:

1. Penyebab Muskuloskeletal Paling Umum

Kebanyakan orang mungkin mengalami sakit leher belakang karena penyebab berikut.

  • Postur yang salah. Menunduk terlalu lama saat menggunakan ponsel atau laptop, dapat menyebabkan ketegangan berlebih pada otot dan tulang leher. Bila berlangsung lama dapat memicu nyeri kronis dan kelainan bentuk tulang leher.
  • Ketegangan otot. Aktivitas berulang atau mempertahankan posisi tubuh tertentu dalam waktu lama, misalnya duduk membungkuk saat bekerja, dapat menyebabkan otot leher menjadi tegang dan kaku. Ketegangan otot ini sering memicu nyeri yang menjalar ke bahu atau punggung atas.
  • Cedera whiplash.Cedera ini terjadi akibat gerakan leher yang tiba-tiba dan cepat, seperti saat terjadi tabrakan kendaraan dari belakang. Gerakan ini bisa merusak otot, ligamen, atau struktur tulang di leher, menyebabkan nyeri, kaku, dan kadang disertai pusing atau gangguan saraf.
  • Penyakit Degeneratif. Spondilosis servikal (penuaan pada tulang leher) dan herniasi nukleus pulposus (saraf terjepit akibat bantalan tulang menonjol) sering terjadi seiring bertambahnya usia. Kondisi ini menyebabkan nyeri leher, keterbatasan gerak, dan terkadang kesemutan atau kelemahan pada lengan.

2. Penyebab Non-Muskuloskeletal

Rasa nyeri pada leher belakang juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain seperti berikut.

  • Psikogenik. Kecemasan, depresi, stres dapat menyebabkan ketegangan otot leher secara tidak sadar, yang memicu nyeri atau kaku leher. Kondisi ini sering memburuk tanpa penyebab fisik yang jelas.
  • Sistemik. Penyakit seperti fibromyalgia atau artritis reumatoid menyerang jaringan tubuh secara menyeluruh dan dapat menyebabkan nyeri kronis di leher akibat peradangan atau sensitivitas nyeri yang meningkat.
  • Infeksi. Infeksi serius seperti meningitis (radang selaput otak) atau osteomielitis (infeksi tulang) dapat menyebabkan nyeri leher hebat, biasanya disertai demam, kaku, dan gejala sistemik lainnya.
  • Neoplastik. Nyeri leher bisa menjadi tanda dari tumor yang menyebar (metastasis) ke tulang belakang atau jaringan leher, seringkali disertai gejala neurologis seperti kelemahan atau mati rasa.

Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Nyeri Leher dan Bahu

Gejala Nyeri Leher Belakang

Setiap orang dapat mengeluhkan beragam gejala. Namun, yang paling umum dikeluhkan, di antaranya:

  • Nyeri tumpul atau tajam di daerah leher
  • Kekakuan otot dan keterbatasan gerak leher
  • Nyeri yang menjalar ke bahu atau punggung atas

Gejala di atas dapat muncul dan menghilang seiring waktu. Jika dirasa gejalanya berlangsung intens dan mengganggu aktivitas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Artikel Lainnya: Nyeri Leher Bisa Jadi Pertanda Komplikasi Virus Corona

Diagnosis Nyeri Leher Belakang

Untuk mengobati sakit pada leher bagian belakang, dokter perlu tahu penyebab yang mendasarinya. Nah, pemeriksaan secara langsung maupun melalui bantuan alat medis mungkin perlu dilakukan.

Berikut penjelasan mengenai proses dalam mendiagnosis penyebab sakit leher belakang.

Pemeriksaan fisik yang mungkin dokter lakukan:

  • Pemeriksaan neurologis (kekuatan otot, refleks, sensasi)

  • Rentang gerak leher

  • Titik nyeri (palpasi)


  • Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pasien  jika diperlukan:

    • Radiografi (foto Rontgen)

  • MRI untuk evaluasi jaringan lunak dan saraf

  • CT scan untuk evaluasi tulang lebih detail

  • Pengobatan Nyeri Leher Belakang

    Cara meringankan sakit leher belakang dapat dilakukan dengan banyak cara sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Bisa jadi nyerinya hilang dengan perubahan gaya hidup, minum obat-obatan, atau menjalani perawatan medis.

    1. Perubahan Gaya Hidup 

    Supaya nyerinya berkurang dan membaik, Kamu bisa mencoba beberapa cara berikut.

    • Hindari gerakan yang memicu nyeri, misalnya melakukan gerakan berulang, melakukan gerakan mendadak (mengangkat kepala terlalu cepat dari bantal), posisi tubuh yang sama dalam durasi lama (duduk membungkuk), mengangkat beban berat di bahu.
    • Hindari olahraga berisiko tinggi, seperti olahraga kontak (sepak bola, bela diri), angkat beban berat (terutama shoulder press), sit-up yang salah (menarik leher). Sebagai gantinya, Kamu bisa mencoba gerakan yoga khusus untuk meredakan nyeri leher.
    • Terapi panas/dingin menggunakan kompres hangat untuk relaksasi otot dan kompres dingin untuk nyeri akut.
    • Latihan dan rehabilitasi yang meliputi peregangan leher lembut atau penguatan otot postural.

    2. Obat-obatan

    Jika perubahan kebiasaan tidak cukup membantu, cara mengobati nyeri leher belakang mungkin membutuhkan obat-obatan, seperti:

    • Analgesik seperti parasetamol untuk nyeri ringan-sedang
    • Obat NSAID seperti ibuprofen atau natrium diklofenak untuk nyeri dan inflamasi
    • Obat relaksan otot untuk spasme otot berat
    • Antidepresan untuk nyeri kronis yang berhubungan dengan masalah mentall, obat diberikan di bawah pengawasan dokter.

    3. Perawatan Medis Lebih Lanjut

    Bila kondisinya sudah sangat parah, mungkin dokter akan merekomendasikan pengobatan berikut.

    • Suntikan steroid epidural untuk mengurangi peradangan dan nyeri akibat saraf leher terjepit (radikulopati servikal). 
    • Terapi invasif seperti radiofrekuensi ablasi atau blok saraf, dilakukan jika nyeri menetap meski sudah diobati. 
    • Pembedahan dilakukan hanya jika ada kerusakan saraf yang makin parah atau ketidakstabilan pada tulang leher.

    Artikel Lainnya: Sering Sakit Leher Sudah Pasti Gejala Kolesterol Tinggi?

    Pencegahan Nyeri Leher Belakang

    Selain bisa diobati, sakit leher bagian belakang juga bisa dicegah dengan penerapan langkah-langkah berikut.

    • Pastikan layar komputer setinggi mata.
    • Istirahat berkala setiap 30 menit ketika bekerja di depan komputer.
    • Gunakan kursi dengan penyangga lumbar yang baik.
    • Lakukan peregangan di sekitar leher di sela-sela rutinitas.
    • Rutin olahraga intensitas rendah, seperti jalan kaki atau berenang dan selingi dengan latihan fleksibilitas seperti yoga atau pilates.
    • Pastikan cukup tidur di malam hari, sekitar 7-8 jam per hari.
    • Lakukan teknik relaksasi seperti latihan pernapasan atau meditasi untuk membantu mengurangi stres.

    Artikel Lainnya:  Bahaya Memutar Leher hingga Berbunyi

    Kapan Harus ke Dokter?

    Jika Kamu mengalami gejala berikut segera periksakan diri ke dokter.

    • Nyeri hebat setelah trauma.
    • Kelemahan atau mati rasa di lengan/tungkai.
    • Gangguan berjalan atau keseimbangan.
    • Gangguan buang air kecil/kontrol BAB.
    • Demam tinggi dengan kaku leher.
    • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas

    Ingin tahu lebih banyak informasi seputar #JagaSehatmu dan keluarga di rumah? Yuk, download aplikasi media kesehatan KlikDokter sekarang juga! Jika Kamu membutuhkan informasi seputar obat maupun informasi seputar penyakit, tersedia kolom pencarian yang memudahkan Kamu untuk mengakses informasi lebih dalam.


    Referensi :

    • American Academy of Orthopaedic Surgeons (AAOS): OrthoInfo - Neck Pain https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/neck-pain/
    • National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS): Neck Pain Information Page https://www.ninds.nih.gov/Disorders/All-Disorders/Neck-Pain-Information-Page
    • World Health Organization (WHO): Guidelines for the management of chronic non-malignant pain in adults