Anda Sudah Menopause? Hati-hati Osteoporosis!

Osteoporosis merupakan kondisi dimana kepadatan tulang menurun atau biasa dikenal sebagai tulang keropos. Umumnya, osteoporosis tidak menimbulkan gejala ataupun rasa nyeri, sehingga terkadang kita tidak menyadari kehadiran penyakit ini. Biasanya, seseorang baru mulai peduli pada tulang saat mengalami patah tulang akibat terjatuh. Pada wanita, osteoporosis akan terjadi ketika usia menopause sudah menginjak usia antara 5-8 tahun. Saat hal itu terjadi, massa tulang sudah berkurang sekitar 10-20%.

Artikel Lainnya: Tips Pola Hidup Sehat untuk Pencegahan Osteoporosis

Tulang sendiri merupakan penyangga tubuh kita. Bagian terluar tulang yang disebut sebagai tulang korteks atau tulang kompak adalah tulang yang sangat kuat dan padat. Sedangkan, bagian dalam terdiri atas tulang trabekular yang berongga seperti sarang madu (honey comb). Tulang trabekular ini lebih elastis dibandingkan tulang korteks. Pada osteoporosis, tulang-tulang ini akan berkurang kepadatannya, sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah patah.

Puncak kepadatan tulang terjadi pada usia 25 hingga 30 tahun ketika tulang berhenti tumbuh. Pada usia ini, tulang mencapai titik terkuat dan terpadat. Jika sebelum menopause seorang wanita memiliki kepadatan tulang yang kurang dari angka ideal, maka risiko untuk mengalami osteoporosis akan semakin meningkat. Hormon estrogen yang memainkan peran penting dalam menjaga kekuatan tulang juga akan menurun saat menopause. Sehingga, kemungkinan akan kerusakan tulang menjadi semakin besar.

Jadi, untuk menghindari osteoporosis saat menopause, konsumsilah kalsium 1200 mg per hari (setara dengan 3-4 porsi produk olahan susu). Selain itu, olahraga seperti lari dan naik tangga sebaiknya dilakukan secara rutin. Pastikan juga kadar vitamin D dalam tubuh Anda cukup dengan berjemur di bawah sinar matahari. Terakhir, hindari konsumsi alkohol, rokok, dan kafein yang berlebihan.