HomeInfo SehatBerita KesehatanKenali Penyebab Kematian Muhammad Ali
Berita Kesehatan

Kenali Penyebab Kematian Muhammad Ali

dr. Karunia Ramadhan, 13 Jun 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sepanjang kariernya, Muhammad Ali telah meninggalkan banyak kenangan bagi masyarakat dunia, terutama pencinta tinju. Ia menutup mata pada bulan Juni ini setelah didiagnosis mengidap syok septik.

Kenali Penyebab Kematian Muhammad Ali

Siapa yang tidak mengenal Muhammad Ali? Jara dunia tinju kelas berat asal Kentucky, Amerika Serikat ini merupakan salah satu olahragawan paling fenomenal di dunia. Terlahir dengan nama Cassius Marcellus Clay, Jr pada 17 Januari 1942, Ali sukses menjadi Juara Dunia Tinju Kelas Berat dan diberi gelar “Sportsman of the Century”.

Kiprah kemanusiaannya di luar ring tinju membuat nama Ali semakin terkenal sebagai sosok yang inspiratif dan panutan bagi banyak orang. Pada tanggal 3 Juni 2016 lalu, Ali menghembuskan napas terakhirnya pada usia 74 tahun. Yang mengagetkan, Ali bukan meninggal akibat penyakit Parkinson yang telah dideritanya selama berpuluh-puluh tahun, namun dokter mendiagnosis septic shock atau syok septik sebagai penyebab kematiannya. Walaupun diakui Parkinson menjadi penyulit dari penyakit yang menyebabkan kematiannya tersebut.

Sebetulnya, apakah yang dimaksud dengan syok septik tersebut? Apakah berbahaya dan mengancam jiwa?

Pengertian Syok Septik

Syok septik merupakan sebuah keadaan di mana tekanan darah menurun sampai pada tahap yang membahayakan nyawa sebagai akibat dari sepsis. Sepsis sendiri merupakan respons sistemik terhadap infeksi di mana racun dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi proses peradangan di seluruh tubuh. Penyebab infeksi tersebut dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Memiliki faktor risiko golongan rentan terkena infeksi seperti lansia, penderita diabetes mellitus, HIV/AIDS, dsb.

Gejala Syok Septik

Beberapa gejala dari syok septik, di antaranya:

  1. Demam tinggi, atau terkadang suhu tubuh yang rendah.
  2. Napas kencang, sesak, frekuensi lebih dari 20x/menit.
  3. Detak jantung meningkat, frekuensi denyut jantung di atas 100x/menit.
  4. Gelisah, meracau, serta mengalami penurunan kesadaran.

Pada syok septik terjadi pelepasan racun yang bereaksi terhadap tubuh, sehingga membuat pembuluh-pembuluh darah melebar. Akibatnya volume darah yang dipompa oleh jantung seolah-olah berkurang, dan terjadi masalah suplai darah pada organ-oragan tubuh. Jika syok ini tidak tertangani, maka organ akan kekurangan oksigen yang dibawa oleh darah.

Keadaan tersebut merupakan bentuk kegawat daruratan karena dapat menyebabkan kegagalan fungsi organ. Kegagalan fungsi organ vital seperti jantung, paru, otak dan ginjal tentu saja berujung pada kematian.

Penanganan dan Pengobatan Syok Septik

Pengobatan syok septik yang utama ialah terpenuhinya kebutuhan cairan dalam pembuluh darah agar tekanan darah kembali normal, sambil dokter berusaha menyembuhkan penyebab infeksi.

Kronologis kepergian Muhammad Ali seperti yang dilansir beberapa media dunia ialah, pada awalnya Ali hanya mengalami infeksi paru ringan dua hari sebelum hari terakhirnya. Namun, karena faktor usia dan daya tahan tubuh yang lemah, infeksi semakin meluas dan tidak terkendali, Ali mulai merasakan sesak dan kondisi fisiknya semakin melemah. Akibat infeksi semakin berat, terjadi reaksi yang menyebabkan pembuluh darah menjadi melebar (syok septik).

Hal tersebut membuat tekanan darah menjadi terus menurun ke tingkat yang membahayakan. Setelah mengalami beberapa waktu perawatan intensif, ternyata pemberian cairan dan seluruh pengobatan tidak cukup membantu Ali untuk melawan penyakitnya, hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Syok septik merupakan keadaan yang sangat membahayakan. Untuk itu, jika kita temui keadaan di mana seseorang telah menderita demam tinggi selama beberapa hari dan tidak turun dengan pemberian obat demam biasa, sebaiknya segera periksakan keadaan tersebut kepada dokter sebelum terlambat.

KematianMuhammad Ali

Konsultasi Dokter Terkait