Kesehatan Bayi

10 Bahaya yang Mengintai Akibat Sering Mencium Bayi

Siti Putri Nurmayani, 26 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Theresia Yunita

Sering merasa gemas dan ingin mencium bayi? Awas, bahaya mencium bayi sembarangan bisa menimbulkan penyakit berikut.

10 Bahaya yang Mengintai Akibat Sering Mencium Bayi

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta melaporkan sebanyak 608 anak-anak dan bayi terkena tuberkulosis (TBC). Salah satu penyebabnya adalah karena sering dicium orang lain.

Pipi bayi yang menggemaskan membuat banyak orang ingin menciumnya. Namun, aktivitas ini justru berbahaya bagi si kecil, apalagi jika kondisi kesehatan orang-orang yang mencium anak Mama-Papa tidak diketahui.

Ada sejumlah penyakit yang bisa ditularkan kepada bayi. Penularan terjadi melalui kontak langsung, percikan air liur (droplet), maupun partikel berukuran lebih kecil di udara (airbone) saat seseorang mencium si kecil. Berikut sejumlah bahaya mencium bayi sembarangan yang perlu Mama-Papa waspadai:

1. Flu

Flu

Disampaikan dr. Theresia Rina Yunitapenyakit flu bisa menular pada bayi melalui droplet atau airbone. Penyakit akibat infeksi virus Influenza ini bisa menyebabkan si kecil mengalami gejala flu, seperti batuk, pilek, dan demam.

“Saat batuk atau bersin, droplet dan airbone akan bertahan di udara dan bisa terhirup oleh bayi yang dicium. Beberapa hari kemudian, bayi akan mengalami gejala serupa,” ungkapnya.

Artikel Lainnya: Orangtua Cium Anak di Bibir, Bolehkah?

2. Herpes Mulut

Bahaya sembarangan mencium bayi bisa menyebabkan penyakit herpes mulut. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Herpes simpleks tipe-1 (HSV-1).

Herpes mulut ditandai dengan adanya luka lepuh mirip sariawan di bibir, mulut, dan gusi. Herpes mulut terkadang disertai dengan demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, dan bayi jadi sering mengeluarkan air liur. Gejala ini akan muncul selama 2-12 hari setelah si kecil terpapar HSV-1.

American Academy of Pediatrics memperingatkan bahwa virus herpes simpleks sangat berbahaya bagi bayi di bawah usia 6 bulan. Pasalnya, sistem kekebalan tubuh anak belum berkembang dengan baik.

3. Cacar Air

Efek samping mencium bayi juga bisa menularkan penyakit cacar air. Infeksi yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster ini sangat menular.

Disampaikan dr. There, sekitar 90 persen orang yang sebelumnya tidak menderita cacar air dan belum memiliki kekebalan terhadap penyakit ini, bisa terinfeksi ketika terpapar virus Varicella-zoster.

Oleh karena itu, Mama perlu berhati-hati jika penderita cacar air bersin, batuk, dan mencium si kecil. Karena virus cacar air bisa dengan mudah menular pada bayi melalui droplet dan airborne.

4. Respiratory Syncytial Virus (RSV)

Respiratory syncytial virus (RSV) adalah virus musiman yang menyerang saluran pernapasan dan paru-paru. Infeksi paru ini sangat menular dan bisa menyebar cepat lewat cairan dari hidung atau mulut.

Pada orang dewasa yang sehat, RSV menimbulkan gejala mirip flu atau alergi biasa. Infeksi paru ini berbahaya bagi bayi berusia di bawah 6 bulan. Pasalnya, RSV bisa memicu komplikasi penyakit parah, seperti radang saluran udara di paru-paru (bronkiolitis) dan infeksi paru-paru (pneumonia).

RSV bahkan bisa mengancam jiwa, terutama pada bayi prematur, bayi berusia di bawah 6 bulan, ataupun anak dengan sistem kekebalan yang lemah.

5. Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (HFMD)

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Coxsackievirus dan Human enterovirus 71. Penyakit tangan, kaki, dan mulut sering menyerang anak usia lima tahun.

HFMD dapat menular ketika bayi dicium. Anak juga bisa tertular penyakit ini dari batuk dan bersin penderita. Penyakit tangan, kaki, dan mulut bisa menyebabkan si kecil mengalami gejala, berupa demam ringan, sakit tenggorokan, pilek, dan nafsu makan berkurang.

Setelah beberapa hari, gejala berkembang menjadi ruam gatal di telapak tangan, telapak kaki, lutut, siku, hingga kemaluan. Bahkan, HFMD bisa menimbulkan luka di area mulut dan pembengkakan kelenjar getah bening.

6. Cytomegalovirus

Sembarangan mencium bayi di bibir atau dekat mulut bisa menyebabkan penularan Cytomegalovirus (CMV). Pasalnya, virus ini dapat menyebar lewat air liur. Ketika bayi dicium oleh penderita CMV, kemungkinan besar si kecil tertular penyakit serupa.

Ketika bayi Mama-Papa terpapar Cytomegalovirus, maka virus itu akan menetap di tubuh anak seumur hidupnya.

Pada anak yang sehat, infeksi CMV jarang menimbulkan gejala serius. Umumnya, gejala CMV menyerupai flu. Bahkan, sering kali penyakit ini tidak menimbulkan gejala.

Namun, kondisi ini bisa berbahaya pada bayi dengan sistem kekebalan lemah.

Artikel Lainnya: Bayi Diduga Tertular TBC dari Ciuman, Ini Penjelasan Dokter

7. Reaksi Alergi

Mama-Papa harus berhati-hati apabila anak memiliki alergi. Reaksi alergi bisa muncul ketika si kecil dicium, terutama bila orang yang melakukannya menggunakan produk perawatan kulit atau riasan.

Paparan bahan kimia dari pelembap, lipstik, dan riasan lainnya bisa memicu alergi. Contohnya, gluten yang terkandung di dalam lipstik bisa berbahaya ketika mengenai anak yang menderita penyakit celiac

Saat seseorang mencium area sekitar bibir bayi, sisa-sisa makanan yang dikonsumsi orang tersebut juga bisa menimbulkan reaksi alergi pada si kecil.

Karena itu, meski bayi yang alergi sedang tertidur, tidak dianjurkan untuk menciumnya.

8. TBC

Melalui cairan batuk dan bersin, orang yang positif tuberkulosis (TBC) bisa menularkan penyakitnya kepada bayi. Di dalam cairan tersebut terkandung Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC.

Penularan bisa terjadi ketika penderita TBC melakukan kontak sangat dekat, apalagi hingga mencium bayi. Infeksi aktif bakteri di saluran napas anak memicu terjadinya TB.

Selain menyerang organ paru, Mycobacterium tuberculosis juga bisa menginfeksi organ tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, usus, maupun ginjal. Oleh karena itu, jangan biarkan si kecil sembarangan dicium orang lain, ya!

9. Pneumonia

Alveoli alias kantong kecil di dalam paru-paru orang yang sehat berisi udara. Ketika terkena pneumonia, isi alveoli berubah menjadi nanah dan cairan sehingga menyebabkan penderita merasa sakit saat bernapas.

Pneumonia atau penyakit radang paru-paru disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Bakteri penyebab pneumonia dapat menyebar melalui airbone atau droplets. Ketika pengidap radang paru-paru bersin, batuk, atau mencium bayi, maka bakteri bisa masuk ke hidung dan tenggorokannya.

Bakteri yang terhirup oleh si kecil akan menginfeksi paru-paru anak Mama-Papa dan menyebabkan pneumonia.

10. Meningitis

Bahaya mencium bayi sembarangan bisa menyebabkan anak tertular meningitis. Peradangan pada otak maupun selaput otak ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.

Pada bayi baru lahir, penyebab paling umum dari meningitis adalah E.coli dan bakteri group B strep.

Sedangkan pada anak yang lebih besar, meningitis bisa diakibatkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis. Meningitis juga bisa disebabkan oleh virus penyebab pilek, diare, sariawan, ataupun flu.

Bayi yang mengalami radang otak bisa rewel, mengalami penurunan nafsu makan, dan mengantuk. Beberapa bayi bahkan menderita penyakit kuning, demam, serta memiliki ubun-ubun yang menonjol.

Bahaya mencium bayi tidak boleh disepelekan. Tolak secara halus orang-orang sekitar yang ingin mencium si kecil, terutama mereka yang sedang sakit.

Apabila salah satu anggota keluarga sakit, minta dia agar menggunakan masker sebagai upaya untuk #JagaSehatmu dan si kecil agar terhindar dari paparan kuman penyebab penyakit.

Tips menjaga kesehatan anak juga bisa Mama-Papa tanyakan secara langsung kepada dokter anak lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(ADT/JKT)

BayiDicium

Konsultasi Dokter Terkait