HomeIbu Dan anakKesehatan Anak5 Langkah Optimalkan Tinggi Badan Anak
Kesehatan Anak

5 Langkah Optimalkan Tinggi Badan Anak

dr. Fitri Juniarta, 14 Mar 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak ada yang lebih membahagiakan ketimbang melihat anak tumbuh sehat dan optimal. Bahkan untuk beberapa orangtua, patokan bahwa gizi sudah terpenuhi dengan baik adalah jika anak tinggi.

5 Langkah Optimalkan Tinggi Badan Anak

Setiap orangtua pasti menginginkan agar anak-anaknya bertumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. Kebanyakan orangtua akan merasa khawatir apabila anak mereka tidak bertumbuh secepat teman-teman sebayanya.

Perawakan pendek (short stature) adalah istilah umum untuk orang yang tingginya di bawah rata-rata, bila dibandingkan dengan tinggi orang-orang pada kelompok umur yang sama. Berdasarkan pedoman dari American Association of Clinical Endocrinologists, anak disebut berperawakan pendek jika tinggi badannya di bawah persentil 2 pada kurva pertumbuhan yang berlaku untuk kelompok usia tersebut.

Belum ada cara yang terbukti dapat memprediksi tinggi seorang anak saat ia dewasa nanti. Akan tetapi, beberapa rumus dapat digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan anak. Salah satu rumus yang populer adalah:

  • Jumlahkan tinggi ibu dan tinggi ayah dalam sentimeter.
  • Lalu pada anak laki-laki tambahkan 13 sentimeter, atau pada anak perempuan kurangi 13 sentimeter.
  • Angka yang diperoleh ini kemudian dibagi 2.

Sebagian besar anak akan mencapai tinggi dewasanya dengan rentang tinggi = hasil angka di atas ditambah atau dikurangi 8,5 cm.

Faktor Penghambat Pertumbuhan Anak

Anda tentu tidak menginginkan pertumbuhan alamiah anak Anda terganggu atau melambat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan yaitu:

 

  • Karbohidrat. Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat memicu lonjakan insulin dalam tubuh, sehingga menurunkan produksi hormon pertumbuhan. Untuk mencegah hal ini, batasi konsumsi gula dan karbohidrat.
  • Rokok. Merokok, termasuk perokok pasif, menyebabkan naiknya kadar karbon monoksida di dalam darah, yang selanjutnya menurunkan kadar oksigen yang penting untuk pertumbuhan.
  • Genetik. Kondisi tertentu pada tiroid dan beberapa kelainan genetik lain dapat mempengaruhi pertumbuhan.
  • Kurang tidur. Tubuh menghasilkan hormon pertumbuhan pada saat tidur, oleh karena itu kurang tidur menghambat produksi hormon ini. Anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) membutuhkan tidur malam sebanyak 10-12 jam.
  • Malnutrisi. Nutrisi yang seimbang adalah hal paling dasar untuk tumbuh sehat.
  • Olahraga. Olahraga memang penting, akan tetapi olahraga tertentu dapat menghambat pertumbuhan pada anak, misalnya bergulat, lari jarak jauh, dan senam yang berat. Jenis-jenis olahraga tersebut dapat memberikan ketegangan pada tubuh dan mempengaruhi pengolahan nutrisi.

Pola Hidup Sehat untuk Anak

Untuk memastikan anak Anda meraih tinggi-berat badan yang sehat serta optimal, Anda harus membiasakan anak untuk menjalankan pola hidup sehat seperti berikut ini:

Langkah 1

Tidurkan anak lebih awal di malam hari. Anak membutuhkan 10-12 jam tidur malam setiap harinya agar dapat bertumbuh dengan baik. Menambah jam tidur anak walau hanya 1 jam lebih awal setiap malam berarti menambah waktu istirahat anak, yang berguna bagi siklus pertumbuhannya.

Langkah 2

Berikan anak makanan tinggi protein seperti ikan dan daging tanpa lemak. Berdasarkan studi yang diterbitkan oleh The Journal of Nutrition, anak-anak yang selalu mendapatkan makanan tinggi protein dalam menu sehari-hari mereka menunjukkan peningkatan tinggi badan yang signifikan, dibandingkan dengan anak-anak yang hanya sedikit memakan protein.

Langkah 3

Berikan kesempatan bagi anak untuk melakukan aktivitas olahraga seperti bersepeda, berjalan, atau olahraga outdoor agar anak tetap bertumbuh dengan kecepatan yang konsisten dan terhindar dari bahaya obesitas. Olahraga-olahraga semacam ini akan mendorong anak untuk terus bergerak ketimbang hanya duduk di depan televisi atau bermain video game.

Langkah 4

Pastikan anak mendapat asupan kalsium, besi, dan vitamin A dalam nutrisi harian mereka. Menurut The Journal of Nutrition, walaupun hasil penelitian terhadap bahan-bahan ini bila diberikan secara tersendiri masih belum konsisten, akan tetapi bila dikombinasikan dengan protein dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak.

Langkah 5

Bawalah anak ke dokter secara teratur untuk memeriksa berat dan tinggi badannya. Deteksi dini adanya gangguan pertumbuhan akan menolong dokter menemukan penyakit penyebab yang mungkin memerlukan penanganan segera.

Tinggi badan anak

Konsultasi Dokter Terkait