HomeInfo SehatBerita KesehatanKita kerja berat dari pada berat uang yang kita terima pada saat ini; untuk pada suatu hari, kita kerja tidak terlalu berat untuk hasil yang lebih banyak
Berita Kesehatan

Kita kerja berat dari pada berat uang yang kita terima pada saat ini; untuk pada suatu hari, kita kerja tidak terlalu berat untuk hasil yang lebih banyak

Klikdokter, 10 Nov 2016

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kita kerja berat dari pada berat uang yang kita terima pada saat ini; untuk pada suatu hari, kita kerja tidak terlalu berat untuk hasil yang lebih banyak

Kita kerja berat dari pada berat uang yang kita terima pada saat ini; untuk pada suatu hari, kita kerja tidak terlalu berat untuk hasil yang lebih banyak

Agak sulit untuk meyakini diri ketika berhadapan dengan sosok yang tokoh kesehatan yang satu ini bahwasanya pernah mengemban pendidikan bahkan berkiprah karir di dunia militer Indonesia.

Sejujurnya, karakter beliau yang ramah, supel, serta sumringah ini jauh sekali dari kesan militer yang tegas, angker, serta merta penuh ketegangan.

Penyandang  tanda jasa Satya Lancana Penegak ini pernah 16 tahun berkiprah di dunia militer. Kini kesibukan hariannya menjadi seorang klinikus Obstetri-Ginekologi sejati.

Begitu lulus dari fakultas kedokteran pada tahun 1972 dari Universitas Padjajaran, Bandung, Direktur Eksekutif PT. Diagram Healthcare Indonesia ini memutuskan untuk bergabung ke Sekolah Perwira Wajib Militer Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di Panasan, Solo, Jawa Tengah pada tahun yang sama.

Kemudian beliau memutuskan untuk menekuni bidang spesialisasi obstetri-ginekolog di fakultas kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Selesai pendidikan spesialis pada tahun 1979, beliau terus mengikuti beraneka sesi pendidikan dari dalam maupun luar negeri.

Sebagai praktisi kesehatan, beliau memiliki beberapa prinsip yang dipegangnya hingga saat ini.

“Pekerjaan Dokter mesti punya ‘START’ kerja yang betul. Kita kerja berat dari pada berat uang yang kita terima pada saat ini; untuk pada suatu hari, kita kerja tidak terlalu berat untuk hasil yang lebih banyak. Tapi, jadi dokter tuh banyak tuntutannya, mesti kerja yang baik, mesti tepat waktu, mesti dipercaya,...itu barang yang langka semua di zaman kayak gini. Dan pekerjaan itu harus menunjukkan konsistensi. ”

Meninjau kompetensi beliau sebagai penjabat Ketua Badan Penasihat Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia cabang Depok saat ini, sulit untuk menahan hasrat untuk mengajak beliau untuk berdiskusi membicarakan perkembangan persaingan rumah sakit yang kian mengglobal.

Pria berperawakan santai ini menyambut berbagai pertanyaan seputar topik perkembangan persaingan rumah sakit yang kian mengglobal tersebut dengan antusias.

Simaklah pembicaraan singkat nan luwes dengan beliau menanggapi topik tersebut;

Klikdokter :
“Sebagai salah satu pendiri RS Cinere sejak 16 tahun yang lalu, bagaimana Anda menyikapi tantangan persaingan rumah sakit yang kian mengglobal?”

Dr. Winahyo Hardjoprakoso:
“Kita harus berfikir secara pragmatis, janganlah bermuluk-muluk, hitunglah, berapa persen sih pasien yang lari keluar negeri dari total jumlah penduduk Indonesia? Palingan cuman 10%, karena kebanyakan yang kesana orang yang mampu aja. Nah jangan muluk-muluk deh, lha yang ketinggalan 90% di Indonesia ini aja dulu kita tangani baik-baik.

Jangan ngomong ngobatin dulu deh, jangan ngomong bikin diagnosis dulu,apa kita sudah punya kemampuan komunikasi dengan pasien yang bagus?

Saya melihat itu sebagai suatu faktor yang sangat berperan.

Kita mau bersaing dengan negeri tetangga, kita bisa bikin rumah sakit bagaikan istana, alat lengkap, tapi SDM (sumber daya manusia)-nya gimana? Banyak kok spesialis kita yang bahasa inggrisnya masih ngaco. Yang begini mau bersaing dengan negeri tetangga?”

Kini rumah sakit Cinere telah mendirikan sebuah divisi klinik khusus kardiovaskuler, dimana Klinik Kardiovaskuler RS Cinere ini menjalin kerjasama dengan sebuah instansi kesehatan dari Belanda.

Namun dibalik ketekunan prestasi yang beliau bina puluhan tahun selama ini, beliau menyimpan harapan besar kepada generasi muda yang mendatang.

“Kita jadi orang jangan pernah berhenti deh untuk belajar. Kita harus buka pintu pikiran kita selebar-lebarnya.”

Sungguh, segala bentuk pembelajaran yang menghasilkan ilmu yang bermanfaat dapat kita temui darimana saja, selama kita mau membuka pikiran kita untuk belajar, apalagi dari seorang sosok praktisi kesehatan macam dr. Winahyo Hardjoprakoso.[] (DA)

RIWAYAT ORGANISASI PROFESI

  • Anggota Ikatan Dokter Indonesia - IDI 1972-sekarang
  • Anggota Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia - POGI 1979-sekarang
  • Ketua Proyek Bantuan Pajak dan Hukum POGI Jaya 1981-1985
  • Sekretaris POGI Jaya 1982-1986
  • Anggota Perkumpulan Perinatologi Indonesia-PERINASIA 1981-sekarang
  • Sekretaris Jenderal PERINASIA 1982-1987
  • Chairman Asia Oceania Congress of Perinatology, Bali 1988
  • Ketua PERNASIA 1987-1989
  • Anggota Perkumpulan Ultrasonografi Kedokteran Indonesia PUSKI 1986-sekarang
  • Sekretaris Jenderal Kongres PUSKI I, Jakarta 1986
  • Member of International Society of Ultrasound on Obstetric-Gynecology 2000-sekarang
  • Ketua Badan Penasihat Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia cabang Depok 2003-sekarang

KEGIATAN ILMIAH

  • Sejak 1979 mengikuti Kongres/Seminar/ Kursus sebanyak +/- 60 kegiatan
  • Sejak 1976 menerbitkan +/- 50 karya ilmiah dan kontributor di 4 buah buku.

KEGIATAN OLAHRAGA

  • Perkumpulan Bola Basket SMAR Bandung 1959-1972
  • Perkumpulan Terjun Payung AVES 1970-1974
  • Perkumpulan Bowling Kirana Jaya & TNI-AU Dirgantara 1981-1989
  • Chairman “President Cup” World Bowling Tournament Jakarta 1984

Dr. Winahyo Hardjoprakoso, Sp.OG

Dr.  WINAHYO  HARDJOPRAKOSO
Tempat, Tanggal Lahir:
Jakarta, 11 Januari 1945
Status:
Menikah. 2 Anak

RIWAYAT PENDIDIKAN

Lulus fakultas kedokteran:
1972
Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
Sekolah Perwira Wajib Militer ABRI:
1972
Panasan, Solo, Jawa Tengah.
Pendidikan Spesialis Obstetri-Ginekologi:
 1978
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Penataran P4 (Pancasila) Tingkat Markas Besar TNI-AU:
 1979
Diagnostic Ultrasound Training Course Ultrasound Institute:
 1983
Sydney, Australia.
Director Professor Audrey Kossof
Clinical Management & Lactation Specialist Training Course;
 1983
Mercy Hospital, San Diego, USA
Advance Ultrasound Course;
 1984
Fakultas Kdokteran Universitas Padjajaran, Bandung. Jawa Barat.
Post Graduate Ultrasound Studies
Ultrasound Institute;
 1986
University of Zagreb, Zagreb, Yugoslavia.
Director Professor Asim Kurjak.
Course of Fetal Echocardiography,
1986
Dijkzigt Hospital, Erasmus University,
Rotterdam, The Netherlands.
Director Professor JW. Wladimirof.

RIWAYAT PEKERJAAN

Dokter di Jawatan Kesehatan Jakarta, KODAU
1972-1974
Dokter Asisten Ahli Obstetri Ginekologi FKUI/RSCM
1974-1979
Staff Pengajar di Bagian ObstetriGinekologi FKUI/RSCM
1979-1988
Dokter Ahli Obstetri Ginekologi
RS. Halim Perdanakusuma &
RB. Seruni TNI AU
1979-1988
Dokter Perwira Ahli Lembaga Kesehatan Ruang Angkasa TNI-AU
Lakespra Saryanto
1986-1988
Berhenti dengan Hormat dari TNI AU dengan status:
Purnawirawan TNI-AU
1988
Dokter Swasta Ahli Obstetri Ginekologi,
Direktur Operasional
PT. Anadi Sarana Tatahusada,
Pimpinan Proyek Pembangunan
RS. Puri Cinere
1989-1992
Direktur RS Puri Cinere & Dokter Spesialis Obstetri Ginekologi
RS Puri Cinere
1999-2006
Direktur Utama PT. Anadi Sarana Tatahusada & Direktur RS Puri Cinere.
1999-2006
Komisaris PT. Diagram Healthcare Indonesia
2004-2006
Direktur Eksekutif PT. Diagram Healthcare Indonesia
2006-sekarang
Aktif sebagai Klinikus Obstetri-Ginekologi
1979-sekarang

RIWAYAT KEPANGKATAN

Letnan Satu Kesehatan
SKEP/6/MILWA-KS/1/72
1 Oktober 1972
Kapten Kesehatan
SKEP/1229/T-19/III/1979
1 Oktober 1979
Mayor Kesehatan
SKEP/602-T-III/IV/1987
1 April 1987

TANDA JASA

Satya Lencana Penegak

Kita Kerja Tidak Terlalu Berat Untuk Hasil Yang Lebih BanyakKita Kerja Berat Dari Pada Berat Uang Yang Kita Terima Pada Saat IniUntuk Pada Suatu Hari

Konsultasi Dokter Terkait