Pernapasan

Risiko Kematian di Balik Penyakit Asma

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 02 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jangan sepelekan penyakit Asma. Sebab, kondisi sesak napas yang diakibatkannya juga bisa menyebabkan kematian!

Risiko Kematian di Balik Penyakit Asma

Asma merupakan salah satu penyakit sesak napas yang kerap terjadi. Penyakit paru ini biasanya muncul dengan suara khas pada saat penderitanya bernapas. Karena asma tak mengenal usia, Anda perlu waspada terhadap gangguan kesehatan ini. Apalagi, penyakit ini juga disebut-sebut rentan menyebabkan kematian.

Kenali asma lebih jauh

Perlu diketahui, asma biasanya disebabkan oleh adanya penyempitan dan peradangan saluran napas. Sehingga, penderita akan mengalami kesulitan bernapas. Ketika mengalami batuk atau infeksi saluran napas, biasanya asma juga akan kambuh.

Selain itu, asma juga dapat dipicu oleh hal lain seperti asap, zat kimia, bulu binatang, udara dingin, emosi, hingga riwayat keluarga atas penyakit yang sama. Orang yang memiliki penyakit asma biasanya juga lebih sensitif dibandingkan orang yang nomal, sehingga kerap menderita atopi atau rhinitis alergi.

Asma sendiri biasanya memang diderita sejak kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan pada usia dewasa asma baru muncul.Uniknya, penyakit asma dapat menghilang saat remaja dan muncul lagi ketika dewasa.

Nah, karena tidak dapat disembuhkan atau dihilangkan, pengobatan asma hanya berperan dalam mencegah kekambuhan dan mengendalikan penyakit. Dengan pencegahan dan penanganan yang tepat, penderita asma dapat tetap hidup seperti orang normal.

Tak hanya sesak napas, berikut ini adalah masalah yang dapat disebabkan oleh asma ketika Anda mengalaminya:

  • Mudah lelah
  • Masalah kejiwaan seperti depresi
  • Gangguan pertumbuhan pada anak-anak
  • Gagal napas
  • Kerusakan paru-paru

Meski demikian, penderita asma dapat menjalani hidup seperti orang normal dengan tips sebagai berikut:

  • Mengenali dan menghindari pemicu asma
  • Mengenali jenis serangan asma dan pengobatannya
  • Menggunakan obat pencegah asma secara teratur
  • Memperhatikan kesehatan saluran napas

Pada dasarnya, asma serangan ringan dapat diatasi dengan obat-obatan minum atau inhalasi dan dapat ditangani dirumah. Kemudian, asma serangan sedang dan berat memerlukan pertolongan medis segera, bahkan mungkin harus dirawat secara intensif di unit perawatan intensif (ICU).

Risiko kematian akibat asma

Kini angka kematian akibat asma memang sudah sangat menurun akibat penanganan yang tepat. Namun, penyakit ini tetap saja berisiko menyebabkan kematian.

Dari keseluruhan penderita asma yang meninggal, hanya sepertiga yang meninggal di rumah sakit. Sebagian besar penderita asma meninggal diperkirakan karena tidak mencari pertolongan medis atau tidak dirawat inap akibat asmanya. Akibatnya, kematian akibat asma juga dapat terjadi pada serangan asma yang sedang.

Berikut adalah faktor risiko kematian pada penderita asma:

  • Pernah mengalami asma berat yang mengancam jiwa.
  • Mengalami asma yang tidak terkontrol dengan gejala sesak napas menjadi lebih berat dan sering terbangun pada malam hari.
  • Mengalami serangan asma berat di mana penderita diintubasi (menggunakan mesin alat bantu napas) atau dirawat di ICU.
  • Dirawat akibat asma sebanyak dua kali atau lebih dan ke unit gawat darurat (UGD) sebanyak tiga kali atau lebih akibat asma.
  • Penderita sulit untuk mengetahui apa yang menyebabkan serangan asma kambuh atau memburuk.
  • Menggunakan dua atau lebih tabung obat inhalasi kerja pendek dalam satu bulan.
  • Pengguna zat terlarang.
  • Memiliki penyakit mental.
  • Mengalami penyakit medis lain seperti serangan jantung dan penyakit paru-paru lainnya.

Jika Anda memiliki faktor risiko kematian seperti di atas, jangan pernah menyepelekan serangan asma. Hati-hati, kematian akibat asma dapat terjadi dalam hitungan menit hingga dan jam. Oleh sebab itu, jika Anda mengalami serangan asma, segeralah ke unit gawat darurat untuk mencari pertolongan medis.

[NP/ RVS]

sesak napasParu-parupernapasanPengobatan asmaAsma

Konsultasi Dokter Terkait