Pernapasan

Tindakan Bronkoskopi: Tujuan, Proses, Hingga Efek Samping

Nimas Mita, 07 Jul 2023

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bronkoskopi adalah prosedur medis untuk pasien dengan gangguan paru dan pernapasan. Pahami apa itu, proses, hingga efek sampingnya di sini.

Tindakan Bronkoskopi: Tujuan, Proses, Hingga Efek Samping

Bronkoskopi adalah prosedur medis yang digunakan untuk mendiagnosis dan melakukan tindakan terapeutik pada penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Umumnya, prosedur ini direkomendasikan dokter bagi pasien dengan masalah pernapasan dan gangguan organ paru.

Bila kamu atau kerabat terdekatmu ada yang direkomendasikan untuk melakukan tindakan medis ini, cari tahu dulu apa itu hingga efek dari tindakan bronkoskopi di sini.

Apa itu Bronkoskopi?

Bronkoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk memeriksa saluran napas dan paru-paru. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan alat bernama bronkoskop, yang dimasukkan melalui mulut atau hidung dan kemudian menuju saluran napas dan paru-paru.

Bronkoskop merupakan tabung fleksibel yang dilengkapi dengan kamera pada ujungnya, sehingga dokter bisa melihat gambar saluran pernapasan di monitor. Dari gambar di monitor, dokter dapat memeriksa kondisi saluran napas dan paru pasien.

Umumnya, bronkoskopi akan direkomendasikan oleh dokter spesialis paru (pulmonologist) atau dokter penyakit dalam. Tindakan ini bisa dilakukan di fasilitas kesehatan terdekat dari rumahmu. Supaya mudah, kamu bisa booking di KlikDokter melalui fitur Layanan Medis dan Lab.

Untuk biaya dan harga bronkoskopi sendiri, tergantung dengan masing-masing fasilitas kesehatan dan dokter spesialis.

Ada beberapa jenis bronkoskopi yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Bronkoskopi fleksibel: jenis bronkoskopi yang paling umum dilakukan, menggunakan bronkoskop yang fleksibel dan dapat dimasukkan melalui mulut atau hidung.
  • Bronkoskopi rigida: jenis bronkoskopi yang menggunakan bronkoskop yang lebih kaku dan dimasukkan melalui mulut.
  • Bronkoskopi elektromagnetik: jenis bronkoskopi yang menggunakan teknologi elektromagnetik untuk memandu bronkoskop ke saluran napas yang tepat.

Artikel Lainnya: Ragam Jenis Penyakit Paru-Paru yang Perlu Kamu Tahu

Tujuan Pemeriksaan Bronkoskopi

Tujuan utama dari pemeriksaan bronkoskopi adalah untuk mendiagnosis dan mengobati masalah pernapasan. Prosedur ini dapat membantu dokter untuk melihat kondisi saluran napas dan paru-paru secara langsung, serta mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.

Beberapa penyakit yang dapat didiagnosis melalui tindakan bronkoskopi, yaitu:

1. Kanker Paru-paru

Bronkoskopi dapat membantu dalam mendiagnosis kanker paru-paru. Dokter dapat mengambil sampel jaringan dari area yang mencurigakan (biopsi) untuk dianalisis di laboratorium. Hasil biopsi ini dapat menentukan jenis dan tingkat keparahan kanker paru-paru serta membantu merencanakan pengobatan yang tepat.

2. Infeksi Saluran Pernapasan

Bronkoskopi dapat membantu dalam mendiagnosis infeksi saluran pernapasan, seperti pneumonia atau tuberkulosis. Dokter dapat mengambil sampel dahak atau sekresi dari saluran pernapasan untuk dianalisis guna menentukan agen penyebab infeksi dan memilih antibiotik yang sesuai.

3. Penyakit Obstruktif Saluran Napas

Bronkoskopi dapat membantu dalam evaluasi penyakit obstruktif saluran napas, seperti asma, bronkiektasis, atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dalam beberapa kasus, bronkoskopi dapat membantu mengidentifikasi area saluran pernapasan yang menyempit atau terblokir, yang dapat membantu dokter merencanakan tindakan perbaikan.

4. Tumor atau Polip Saluran Pernapasan

Prosedur ini dapat membantu dalam mendeteksi adanya tumor atau polip di saluran pernapasan. Dokter dapat melakukan biopsi atau mengangkat tumor atau polip tersebut selama prosedur bronkoskopi.

Artikel Lainnya: 9 Jenis dan Fungsi Alat Bantu Pernapasan yang Sering Digunakan Medis

5. Hemoptisis

Bronkoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis penyebab hemoptisis, yaitu kondisi ketika terjadi batuk darah. Dalam beberapa kasus, bronkoskopi dapat membantu mengidentifikasi sumber perdarahan dan menentukan langkah selanjutnya.

6. Penyakit Interstisial

Bronkoskopi dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit paru-paru interstisial, seperti fibrosis paru idiopatik. Dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) dari paru-paru untuk dianalisis guna menentukan penyebab dan tingkat keparahan penyakit.

7. Penyakit Autoimun

Bronkoskopi juga dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit autoimun yang melibatkan saluran pernapasan, seperti granulomatosis dengan poliangiitis atau sarkoidosis. Dokter dapat mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk mengevaluasi peradangan dan perubahan yang terjadi.

Selain itu membantu diagnosis, fungsi dan manfaat bronkoskopi lainnya yaitu untuk menghilangkan benda asing yang ada di saluran napas. Prosedur ini juga dapat digunakan untuk menyemprotkan obat-obatan ke dalam saluran pernapasan untuk mengobati infeksi atau mengurangi pembengkakan.

Pemeriksaan bronkoskopi juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti infeksi, tumor, dan paru-paru yang rusak. Dokter biasanya akan menggunakan anestesi lokal atau obat bius umum ketika melakukan prosedur bronkoskopi.

Persiapan Bronkoskopi

Sebelum menjalani bronkoskopi, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa tips persiapan untuk bronkoskopi:

1. Konsultasi dengan Dokter

Sebelum menjalani bronkoskopi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apakah kamu memenuhi syarat untuk menjalani prosedur ini. Dokter juga akan memberikan informasi tentang persiapan yang perlu dilakukan sebelum menjalani bronkoskopi.

2. Menjaga Kondisi Kesehatan

Pastikan untuk menjaga kondisi kesehatan kamu sebaik mungkin sebelum menjalani bronkoskopi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menghindari makanan yang dapat memicu alergi atau iritasi.

Artikel Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Masalah Paru-Paru Ini

3. Menjaga Kondisi Fisik

Sebelum menjalani bronkoskopi, pastikan untuk menjaga kondisi fisik kamu dengan melakukan olahraga ringan dan istirahat yang cukup. Hal ini dapat membantu mempercepat proses pemulihan setelah menjalani bronkoskopi.

4. Menjaga Kondisi Mental

Persiapkan diri secara mental sebelum menjalani bronkoskopi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi stres dan kecemasan, serta berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental jika diperlukan.

Proses Prosedur Tindakan Bronkoskopi

Bronkoskopi termasuk dalam operasi kecil hingga sedang. Proses bronkoskopi terdiri dari beberapa tahap, antara lain:

Tahap Persiapan

Sebelum menjalani bronkoskopi, kamu akan diminta untuk berpuasa selama beberapa jam. Selain itu, dokter juga akan memberikan obat untuk membuat kamu lebih rileks dan nyaman selama prosedur.

Dokter akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan menanyakan riwayat medis kamu. Informasikan kepada dokter jika kamu memiliki alergi, sedang mengonsumsi obat tertentu, atau memiliki masalah kesehatan lain yang perlu diperhatikan.

Dalam beberapa kasus, bronkoskopi dapat dilakukan dengan anestesi lokal. Namun, dalam situasi tertentu, dokter mungkin akan menggunakan sedasi ringan atau anestesi umum untuk membuat kamu lebih nyaman selama prosedur.

Tahap Pelaksanaan

Kamu akan diberikan pakaian khusus dan diposisikan dengan nyaman di meja pemeriksaan. Jika perlu, kamu juga akan diberikan monitor untuk pemantauan tanda vital selama prosedur. Lalu, dokter akan memasukkan bronkoskop melalui mulut atau hidung kamu. Meskipun mungkin terasa sedikit tidak nyaman, usahakan untuk tetap rileks, ya!

Menurut American Lung Association, tindakan bronkoskopi paru ini umumnya berlangsung selama 30-45 menit. Sambil memandu bronkoskop, dokter akan memeriksa saluran pernapasan dalam secara teliti. Gambar saluran pernapasan akan ditampilkan pada monitor, memungkinkan dokter untuk mendeteksi kelainan atau area yang mencurigakan.

Selama bronkoskopi, dokter akan memasukkan bronkoskop melalui mulut atau hidung dan menuju saluran napas dan paru-paru. Jika dicurigai adanya sel kanker, dokter juga akan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium. 

Dokter menggunakan bronkoskop untuk menghilangkan jaringan parut yang menyumbat saluran napas. Lalu, jika diperlukan, dokter juga menggunakan alat bronkoskop untuk menyuntikkan obat-obatan di saluran napas.

Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Penyebab Suara Napas Tambahan

Tahap Pemulihan

Setelah menjalani bronkoskopi, kamu akan diminta untuk beristirahat dan menghindari makanan atau minuman selama beberapa jam. Dokter juga akan memberikan instruksi tentang perawatan pasca-prosedur, serta obat untuk mengurangi rasa sakit.

Pasca-prosedur, kamu juga sebaiknya memantau kondisi kesehatanmu dan segera ke dokter jika mengalami efek samping.

Setelah bronkoskopi, dokter juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan kondisi dan gangguan kesehatan yang terjadi pada masing-masing pasien.

Komplikasi dan Risiko Bronkoskopi

Meskipun bronkoskopi adalah prosedur medis yang relatif aman, tapi masih ada beberapa risiko dan komplikasi yang dapat terjadi. Efek samping dari prosedur bronkoskopi yang umum terjadi seperti:

  • Batuk atau sakit tenggorokan setelah prosedur
  • Mual atau muntah
  • Mati rasa di sekitar mulut atau hidung
  • Perdarahan ringan

Sementara itu, ada beberapa komplikasi dan risiko bronkoskopi yang jarang terjadi seperti:

  • Infeksi saluran napas atau paru-paru
  • Kerusakan pada saluran napas atau paru-paru
  • Reaksi alergi terhadap obat bius atau bahan lain yang digunakan selama prosedur

Untuk tahu apakah kamu perlu melakukan prosedur bronkoskopi, kamu bisa diskusi dan konsultasi ke dokter spesialis paru di aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu dan paru-paru, ya!

  • Mayo Clinic. Diakses 2023. Bronchoscopy
  • John Hopskin Medicine. Diakses 2023. Bronchoscopy