HomeInfo SehatPencernaanSelain Sakit Perut, Ini Tanda Pencernaan Anda Bermasalah
Pencernaan

Selain Sakit Perut, Ini Tanda Pencernaan Anda Bermasalah

dr. Alvin Nursalim, SpPD, 07 Okt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gangguan pencernaan tidak selalu ditandai dengan sakit perut. Ada beberapa gejala lain yang bisa mengindikasikan gangguan pencernaan.

Selain Sakit Perut, Ini Tanda Pencernaan Anda Bermasalah

Sakit perut identik dengan tanda pencernaan yang bermasalah. Padahal, selain sakit perut, sebetulnya ada banyak gejala gangguan pencernaan lain yang sering tak disadari atau dianggap sepele.

Organ pencernaan terdiri dari berbagai jenis organ, seperti lambung, usus, dan saluran empedu. Karena itu, gangguan yang dapat terjadi juga bervariasi tergantung dari organ yang terkena. Beberapa ciri-ciri gangguan pencernaan ini kadang tidak terpikirkan sehingga penyakit tidak terdeteksi dengan cepat.

Berikut ini adalah beberapa gejala gangguan pencernaan selain sakit perut:

1. Cegukan

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, cegukan sering dipercaya sebagai tanda seorang anak akan bertambah tinggi dan besar. Ada pula yang meyakini bahwa cegukan merupakan tanda bahwa diri Anda sedang dirindukan seseorang. Hal-hal tersebut tidak tepat.

Pada sebagian besar kasus, cegukan merupakan hal yang wajar terjadi akibat adanya rangsangan saraf di bawah paru. Namun, bila cegukan berlangsung selama lebih dari satu jam atau sangat sering berulang, maka ini saatnya Anda harus waspada karena bisa jadi pencernaan Anda bermasalah.

Artikel Lainnya: 5 Gangguan Pencernaan yang Sering Terjadi pada Lansia

Gangguan pencernaan yang sering ditandai dengan cegukan berkepanjangan adalah gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu penyakit yang ditandai oleh kelemahan otot di kerongkongan bagian bawah, sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan mulut.

Selain GERD, cegukan yang sulit berhenti juga bisa jadi pertanda kanker saluran pencernaan.

2. Sembelit

Sembelit ditandai dengan jarangnya buang air besar dan konsistensi feses yang sangat keras. Penyebab tersering dari sembelit adalah pola makan kurang serat, kurang minum air putih, atau bisa juga karena terlalu banyak duduk.

Meski demikian, sembelit juga bisa menjadi tanda adanya penyakit sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS).

IBS merupakan gangguan pencernaan yang dicetuskan oleh stres. Penderitanya sering mengalami sembelit dan sakit secara berulang. Umumnya, setelah penderitanya berhasil buang air besar, sakit perutnya perlahan akan menghilang.

Jika sembelit terjadi pada orang tua, kemungkinan kanker usus besar juga perlu dipertimbangkan. Apalagi jika sembelit disertai penurunan berat badan, dan bentuk feses kecil-kecil dan keras seperti kotoran kambing.

Jika sembelit terjadi pada bayi, kemungkinan adanya penyakit Hirschsprung, yaitu penyakit bawaan yang ditandai dengan gangguan saraf di usus.

Artikel Lainnya: Akalasia Penyakit Langka yang Serang Gangguan Pencernaan

3. Sering Kentut

Kentut merupakan proses normal di dalam saluran pencernaan sebagai mekanisme tubuh dalam mengeluarkan udara yang terlalu banyak di saluran pencernaan. Namun, jika frekuensi kentut terlalu sering, atau disertai dengan bau yang sangat tidak sedap, hal ini bisa merupakan tanda infeksi saluran pencernaan.

Infeksi saluran cerna tersebut bisa disebabkan oleh bakteri atau parasit. Selain itu, jika kentut terjadi setelah mengonsumsi makanan tertentu, kentut dapat merupakan pertanda intoleransi makanan tertentu (ada zat dalam makanan tersebut yang tidak mampu dicerna tubuh).

4. Feses Berwarna Hitam

Jangan anggap sepele jika saat Anda buang air besar, feses yang keluar berwarna hitam dengan konsistensi lembek atau encer. Kondisi ini merupakan tanda pencernaan bermasalah.

Feses hitam menunjukkan bahwa ada perdarahan pada saluran pencernaan yang membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut, dan penanganan tenaga medis di rumah sakit.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna. Misalnya, luka di lambung, pecahnya pembuluh darah di kerongkongan akibat penyakit hati, atau tumor di saluran pencernaan.

Artikel lainnya: Selain Diare, Gejala Virus Corona yang Menyerang Pencernaan

5. Mata Kuning

Mata kuning merupakan gejala gangguan pencernaan yang umum ditemui. Mata kuning menandakan terlalu banyaknya bilirubin di dalam darah.

Bilirubin merupakan zat yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, kemudian menjalani proses di hati dan saluran empedu.  Bilirubin nantinya akan dialirkan ke usus dan dibuang bersama feses.

Adanya mata kuning menunjukkan proses metabolisme bilirubin tidak berjalan baik. Penyebabnya bisa karena gangguan pada hati atau saluran empedu.

6. Perut Berisi Cairan

Perut berisi cairan juga bisa menjadi gejala gangguan pencernaan. Perut yang membesar secara cepat biasanya merupakan tanda adanya cairan di dalam perut. Penderita akan merasa perut semakin kencang dan semakin membuncit.

Cairan yang terkumpul di dalam perut dapat disebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang berbeda. Beberapa penyakit yang umum menyebabkan cairan dalam perut adalah pengerasan hati (sirosis hati), kanker, dan infeksi rongga perut.

7. Teraba Massa dalam Perut

Massa atau benjolan perut dapat disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, misalnya abses hati atau kanker dalam perut. Tumor dapat berasal dari berbagai organ di dalam perut Anda, seperti adanya kanker lambung, kanker hati atau kanker usus.

Benjolan dalam perut merupakan sesuatu yang tidak normal dan memerlukan pemeriksaan lanjutan secepatnya.

Sekarang Anda telah mengetahui bahwa selain sakit perut, ada juga berbagai gejala gangguan pencernaan yang lain. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, Anda perlu mewaspadai adanya gangguan pencernaan atau penyakit lainnya. Untuk itu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter secara langsung.

Informasi lainnya seputar kesehatan bisa Anda peroleh di aplikasi KlikDokter. Konsultasikan juga masalah kesehatan Anda kepada dokter melalui fitur Live Chat 24 jam.

[FY]

Sakit PerutGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait