Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomePenyakitKelainan GenetikPenyakit Hirschsprung
Kelainan Genetik

Penyakit Hirschsprung

Tim Medis Klikdokter, 31 Jan 2022

Ditinjau Oleh

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit Hirschsprung merupakan salah satu jenis kelainan bawaan yang ditemukan pada bayi. Kelainan terdapat pada usus besar (kolon)

Pengertian

Penyakit Hirschsprung merupakan salah satu jenis kelainan bawaan yang ditemukan pada bayi. Kelainan terdapat pada usus besar (kolon), berupa tidak adanya saraf pada salah satu bagian usus besar yang menyebabkan kontraksi usus terganggu.

Bayi dengan penyakit Hirschsprung sering kali mengalami kesulitan dalam buang air besar. Hal ini disebabkan karena gangguan yang terdapat pada sel saraf yang bertugas untuk mengendalikan pergerakan usus.

Normalnya, usus akan bergerak untuk mendorong feses (kotoran) ke arah anus. Namun adanya gangguan saraf akibat penyakit Hirschsprung menyebabkan usus tidak bekerja dengan seharusnya dan membuat feses terperangkap di usus.

Penyebab

Dalam keadaan normal, saat janin berkembang di dalam kandungan, sel saraf juga akan berkembang di usus. Dengan demikian usus dapat berkontraksi dengan baik saat ada makanan yang masuk ke dalamnya. Tanpa ada kontraksi, feses akan terperangkap dalam usus dan tidak bisa keluar.

Pada penderita penyakit Hirschsprung, sel saraf tersebut berhenti berkembang sehingga ada bagian usus besar yang tidak memiliki saraf. Penyebab gangguan perkembangan sel saraf itu hingga kini belum diketahui pasti.

Pada beberapa kasus, penyakit Hirschsprung diduga terkait dengan faktor keturunan atau genetika. Selain itu, bayi laki-laki juga ditemukan lebih berisiko terhadap peyakit Hirschsprung dibandingkan bayi perempuan.

Penyakit Hirschsprung - KlikDokter.com (Santibhavank P/Shutterstock)

Diagnosis

Bila terdapat gejala yang mengarah ke penyakit Hirschsprung, maka dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur dengan memasukkan satu jari ke dalam anus penderita. Bila didapatkan feses menyemprot, dugaan adanya Hirschsprung lebih jelas.

Untuk mengonfirmasi adanya Hirschsprung, umumnya perlu dilakukan pemeriksaan barium enema. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan kontras ke dalam usus penderita, kemudian dilakukan foto radiologis untuk melihat apakah adanya bagian usus besar yang menyempit akibat tidak adanya saraf.

Gejala

Gejala utama dari penyakit Hirschsprung adalah sembelit berulang, yang muncul sejak awal anak lahir. Selain sembelit, gejala lain yang dapat terjadi adalah muntah, perut makin membesar, tinggi badan dan berat badan anak lebih rendah dari yang seharusnya.

Gejala penyakit Hirschsprung dapat diduga sejak bayi baru lahir. Tandanya berupa mekonium, yaitu feses pertama bayi yang berwarna kehijauan, yang terlambat keluar. Bayi yang normal akan mengeluarkan mekonium dalam 48 jam pertama kelahiran. Sementara pada bayi yang mengalami penyakit Hirschsprung, mekonium baru keluar setelah lebih dari 48 jam.

Pada anak yang lebih besar, gejala Hirschsprung juga bisa berupa buang air besar disertai darah, atau harus menggunakan pencahar untuk dapat buang air besar.

Pengobatan

Pengobatan utama dari penyakit Hirschsprung adalah dengan operasi. Operasi dilakukan pada usus besar, dengan memotong bagian usus yang tidak memiliki sel saraf, dan menyambungkan usus yang sehat.

Pencegahan

Belum ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Hirschsprung.