Pencernaan

Kenapa Perut Mual saat Puasa?

Aditya Prasanda, 23 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penyebab mual saat puasa bisa dikarenakan asam lambung naik hingga pertanda kondisi medis lainnya. Ketahui alasannya lewat ulasan di bawah ini.

Kenapa Perut Mual saat Puasa?

Anda terlambat bangun sahur dan menyadari bahwa waktu imsak hanya tersisa 2 menit lagi. Tidak sempat mempersiapkan makanan, Anda kemudian hanya minum air putih untuk bekal puasa seharian. 

Namun, pada siang harinya Anda merasa mual yang membuat puasa pun terganggu. Kenapa kondisi tersebut bisa terjadi?

Penyebab mual saat puasa bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Faktor yang dimaksud di antaranya adalah naiknya asam lambung, perubahan kadar hormon, kadar gula darah rendah, hingga kondisi medis tertentu. Simak penjelasannya berikut ini.  

Artikel Lainnya: Mengapa Asam Lambung Naik Saat Puasa? 

1 dari 4

1. Asam Lambung Naik

Disampaikan dr. Adeline Jaclyn, mual saat puasa bisa terjadi akibat adanya peningkatan asam lambung. Ahli gastroenterologi dari Cleveland Clinic, dr. Christina Lee, juga menyampaikan bahwa peningkatan tersebut disebabkan oleh lambung yang menghasilkan asam klorida (HCL) dalam jumlah besar.

Asam klorida merupakan enzim yang berperan memecah protein di dalam makanan, serta melawan serangan patogen yang masuk bersama makanan.

“Asam klorida dapat menumpuk di lambung ketika Anda tidak makan dalam waktu lama. Hal ini menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, mencetuskan heartburn (sensasi terbakar di dada), maupun mual,” jelas dr. Christina.

Naiknya asam lambung saat puasa bisa disebabkan konsumsi makanan atau minuman yang tidak tepat saat sahur. Jenis asupan yang dimaksud, misalnya makanan pedas, asam, berlemak (seperti santan dan gorengan), ataupun minuman seperti soda, kopi, dan cokelat.

Asam lambung naik juga bisa disebabkan oleh minum air putih terlalu banyak dan langsung tidur setelah sahur. Pasalnya, asupan air putih berlebih saat sahur membuat perut kembung, sehingga makanan menjadi sulit dicerna. 

Sementara, tidur setelah sahur memicu refluks (naiknya) asam lambung ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mual.  

Guna mencegah mual saat puasa akibat naiknya asam lambung, hindarilah makanan yang dapat memicu refluks. Selain itu, penuhi kebutuhan cairan dalam jumlah cukup, misalnya dengan minum 3 gelas air saat sahur. 

Disarankan pula untuk tidak langsung tidur setelah sahur. Beri jeda sekitar 1-2 jam setelah makan jika Anda ingin tidur kembali.

2 dari 4

2. Perubahan Kadar Hormon

Terdapat dua hormon yang berperan dalam mekanisme rasa lapar dan kenyang pada manusia, yaitu ghrelin dan leptin. Ghrelin merupakan hormon rasa lapar, sementara leptin adalah hormon yang bertanggung jawab atas rasa kenyang. 

Dalam keadaan normal, peningkatan kadar ghrelin bertujuan memberikan sinyal kepada tubuh agar segera memenuhi asupan makanan. 

Artikel Lainnya: https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/sehat-bugar/tips-sahur-yang-sehat-agar-kuat-puasa-seharian 

Nah, kebiasaan sering mengabaikan rasa lapar dan tidak makan secara teratur, dapat mengganggu kinerja ghrelin dalam tubuh. Akibatnya, beberapa orang mengalami mual ketika lapar,” papar dr. Christina Lee.

Rasa mual ini juga bisa muncul saat berpuasa. Utamanya, jika punya kebiasaan tidak sahur. Karenanya, pastikan untuk selalu sahur dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta memenuhi asupan cairan.

3 dari 4

3. Kadar Gula Darah Rendah

Selain mual, seseorang juga bisa merasa pusing ketika puasa. Kenapa saat puasa kepala pusing dan perut mual?

Hal ini terjadi karena kebutuhan gula (glukosa) tubuh tidak terpenuhi. Glukosa dalam makanan seperti diketahui merupakan sumber bahan bakar untuk menghasilkan energi yang bermanfaat bagi fungsi sel-sel otak, otot, maupun saluran pencernaan. 

Ketika asupan gula tidak terpenuhi, hal ini menyebabkan hipoglikemia alias kadar glukosa di dalam darah terlalu rendah. Biasanya, ini dialami orang yang tidak cukup makan sebelum sahur, terlalu sering menggunakan obat terapi diabetes, punya kebiasaan mengonsumsi alkohol berlebih, ataupun mengidap penyakit hati dan ginjal.

Pusing merupakan gejala hipoglikemia akibat sel otak kekurangan gula. Sementara, mual merupakan pertanda sel saluran cerna defisit glukosa.

Untuk mencegah kadar gula darah rendah, pastikan mengonsumsi makanan dengan kadar gula yang tidak terlalu tinggi, diimbangi dengan protein dan sayuran secara cukup.

4 dari 4

4. Kondisi Medis Lainnya

Dokter Christina Lee menambahkan, mual saat puasa juga bisa disebabkan oleh kondisi medis lainnya, seperti kadar gula darah tinggi, kenaikan kolesterol, ataupun tekanan darah tinggi (hipertensi).

Artikel Lainnya: Daftar Penyakit yang Penderitanya Disarankan Tidak Berpuasa 

Selain itu, melansir Medical News Today, mual dan pusing saat puasa bisa pula dipicu oleh migrain, alergi ataupun keracunan makanan, radang tenggorokan, tonsillitis, stres, dehidrasi, maupun flu perut (gastroenteritis).

Karena itu, dr. Christina menganjurkan agar orang dengan kondisi medis penyerta memeriksakan dirinya ke dokter sebelum berpuasa, guna memperoleh penanganan lanjutan.

Jika Anda mengalami kondisi medis tertentu yang memicu mual dan pusing saat puasa, dokter mungkin bisa mempertimbangkan kelayakan Anda dalam menjalankan puasa.

Itulah beberapa penyebab kenapa perut mual saat puasa. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar puasa, gunakan fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter

(PUT/JKT)

Referensi:

Live Science. Diakses 2022. Why Does Hunger Sometimes Cause Nausea?

Boulder Medical Center. Diakses pada 2022. Fasting for Your Health: What You Need to Know.

Medical News Today. Diakses 2022. What causes a headache with nausea?

Diabetes UK. Diakses 2022. Nausea and Vomiting.

Ditinjau oleh dr. Adeline Jaclyn

puasa
mual