Pencernaan

Berbagai Penyebab Muntah dan Cara Mengatasinya

Tri Yuniwati Lestari, 07 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada banyak kondisi yang dapat menyebabkan seseorang muntah. Cari tahu penyebab muntah melalui ulasan berikut.

Berbagai Penyebab Muntah dan Cara Mengatasinya

Muntah biasanya menjadi tanda ada suatu masalah di pencernaan. Kondisi ini bisa juga merupakan respons terhadap iritasi usus. 

Kalau terjadi sekali, biasanya muntah tersebut tidak berbahaya. Sebaliknya, muntah terus-menerus bisa menjadi tanda kondisi serius. 

Penyebab muntah nyatanya sangat banyak. Mari ketahui dan cegah agar kesehatan kamu terus terjaga!

Macam-Macam Penyebab Muntah

Simak di bawah ini daftar penyebab muntah-muntah:

  1. Gastroenteritis
  2. Keracunan makanan 
  3. Keracunan zat kimia
  4. Mabuk perjalanan
  5. Konsumsi alkohol berlebih 
  6. Efek pascaoperasi
  7. Penyumbatan pada saluran pencernaan 
  8. Radang usus buntu
  9. Pankreatitis
  10. Peningkatan tekanan intrakranial (rongga kepala) 
  11. Meningitis
  12. COVID-19
  13. Ketoasidosis diabetik
  14. Efek samping obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi 
  15. Perawatan radiasi
  16. Konsumsi vitamin dosis tinggi 
  17. Kehamilan
  18. Migrain
  19. Alergi makanan
  20. Gangguan saluran pencernaan atas
  21. Gastroparesis
  22. Batu ginjal
  23. Tumor otak
  24. Bulimia
  25. Reaksi terhadap bau tertentu, misal yang menyengat

Artikel lainnya: Penyebab Batuk Disertai Muntah pada Orang Dewasa

Cara Mengatasi Muntah 

Penanganan muntah tergantung penyebabnya. Namun, secara umum kamu perlu minum banyak air atau minuman mengandung elektrolit untuk mencegah dehidrasi setelah muntah.

Penanganan setelah muntah juga bisa berbeda-beda, misalnya pada orang dewasa, bayi, dan ibu hamil:

1. Orang Dewasa

  • Makan dalam porsi kecil, terdiri dari makanan ringan dan tawar seperti nasi, roti, crackers
  • Minum banyak air mineral
  • Istirahat dan hindari aktivitas fisik
  • Minum obat, misalnya antasida ataupun jenis lainnya yang harus dikonsultasikan dengan dokter

2. Bayi

  • Baringkan bayi secara menyamping atau tengkurap untuk menurunkan risiko ia menghirup muntah
  • Pastikan bayi mengonsumsi banyak air. Beri ASI jika ia masih menyusu
  • Hindari makanan padat
  • Periksakan ke dokter kalau bayi tidak mau minum atau makan apa pun, khususnya kalau sudah berjam-jam menolak

3. Ibu Hamil

Ibu hamil yang mengalami morning sickness ataupun hiperemesis gravidarum mungkin perlu menerima cairan infus. 

Kemudian, beberapa obat mungkin disarankan, misalnya promethazine, metoclopramide, atau droperidol untuk membantu mencegah mual dan muntah. 

Kapan Perlu Memeriksakan Diri ke Dokter?

Kondisi-kondisi muntah berikut ini perlu segera diperiksakan ke dokter, baik pada orang dewasa maupun anak:

  • Muntah berulang kali selama lebih dari satu hari
  • Muntah berwarna hijau atau mengandung darah
  • Memiliki tanda-tanda dehidrasi berat, seperti kelelahan, mulut kering, haus berlebihan, mata cekung, detak jantung cepat, serta sedikit ataupun tidak buang air kecil
  • Menangis tanpa mengeluarkan air mata dan mengantuk pada bayi
  • Kehilangan berat badan drastis sejak muntah dimulai
  • Muntah terus-menerus selama lebih dari sebulan
  • Tidak dapat makan dan minum apa pun

Waspadai berbagai penyebab muntah di atas. Jika diabaikan, maka kesehatan tubuh secara keseluruhan bisa terganggu.

#JagaSehatmu dan segera konsultasi dengan dokter kalau kamu muntah terus-menerus. Untuk mengetahui info penting seputar kesehatan pencernaan lainnya, download aplikasi KlikDokter

(FR/JKT)

Referensi:

Anesthesia Progress. Diakses 2022. Nausea, Vomiting, and Hiccups: A Review of Mechanisms and Treatment.

Gastroenterology Clinics of North America. Diakses 2022. Nausea and Vomiting of Pregnancy.

Health Direct Australia. Diakses 2022. Vomiting.

muntahGangguan Pencernaanmual

Konsultasi Dokter Terkait