Kulit

7 Pilihan Obat Paling Ampuh untuk Mengatasi Biduran

Siti Putri Nurmayani, 11 Sep 2023

Ditinjau Oleh dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Biduran atau urtikaria bisa diatasi menggunakan obat medis. Ini 7 pilihan obat biduran yang bisa dicoba.

7 Pilihan Obat Paling Ampuh untuk Mengatasi Biduran

Biduran alias urtikaria adalah reaksi alergi berupa timbulnya bentol kemerahan disertai rasa gatal pada kulit. Kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kulit kamu terasa terbakar dan perih.

Urtikaria terjadi karena sistem kekebalan tubuh (imun) bereaksi terhadap alergen (pemicu alergi) dan menghasilkan histamin. Zat kimia ini menyebabkan timbulnya gejala biduran.

Gejala biduran mungkin bisa membuat kamu merasa tidak nyaman. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan sejumlah obat biduran di bawah ini:

1. Antihistamin

Antihistamin bisa digunakan untuk mengatasi gatal akibat biduran. Menurut dr. Reza Fahlevi, antihistamin adalah salah satu obat biduran paling ampuh dan efektif untuk mengatasi reaksi alergi.

Antihistamin bekerja dengan memblokir efek dari histamin sehingga meredakan gatal dan meringankan reaksi alergi yang ditimbulkan zat kimia tersebut.

Beberapa jenis antihistamin yang mungkin diresepkan oleh dokter, yaitu:

Deretan antihistamin tersebut bisa menimbulkan sedikit efek samping. Karena itu, berkonsultasilah kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan antihistamin, terutama jika kamu sedang hamil atau menyusui, mengonsumsi obat-obatan lain, ataupun mengidap penyakit kronis (berlangsung lama).

2. Suntik Omalizumab

Apabila setelah mengonsumsi obat, rasa gatal dan gejala biduran lainnya tidak kunjung sembuh, dokter mungkin akan merekomendasikan suntikan yang mengandung omalizumab.

Berdasarkan penelitian di jurnal Northern Clinics of Istanbul, omalizumab terbukti efektif dan dapat diandalkan untuk mengobati gejala urtikaria berkepanjangan.

Omalizumab bekerja dengan menghalangi imun menghasilkan Imunoglobulin E (IgE), yaitu jenis antibodi yang dapat memperparah reaksi alergi. Dengan begitu, gejala biduran dapat diredakan.

3. Kortikosteroid Oral

Gejala biduran bisa diatasi dengan minum obat kortikosteroid oral. Kortikosteroid oral bisa jadi pilihan ketika gejala urtikaria tidak bisa diobati pakai antihistamin ataupun steroid topikal.

Meski begitu, obat resep ini hanya boleh digunakan dalam waktu singkat. Soalnya, penggunaan jangka panjang kortikosteroid dapat menimbulkan efek samping, seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan, penambahan berat badan, serta glaukoma (peningkatan tekanan bola mata).

Mengonsumsi kortikosteroid oral dalam waktu lama juga bisa menyebabkan katarak, peningkatan kadar gula darah, kulit menipis, dan berkurangnya hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Perburukan respons imun juga bisa terjadi sehingga membuat tubuh kamu mudah terinfeksi kuman penyebab penyakit.

4. Injeksi Epinefrin

Tidak jarang, reaksi alergi akut (mendadak) bisa memicu kondisi yang mengancam jiwa seperti anafilaksis. Reaksi alergi ini ditandai dengan rasa gatal dan pembengkakan pada wajah, mulut, maupun tenggorokan. Anafilaksis juga menyebabkan mengi, muntah, tekanan darah rendah, hingga sesak napas.

Untuk membuka jalan napas akibat pembengkakan, dokter biasanya merekomendasikan injeksi epinephrine.

Artikel Lainnya: 12 Cara Mengatasi Biduran Alami dan Tanpa Obat

5. Losion Calamine

Losion Calamine

Losion calamine adalah obat biduran yang bisa kamu beli di apotek. Calamine dapat memberikan efek dingin ketika dioleskan ke kulit sehingga mengalihkan rasa gatal akibat urtikaria.

Jika kamu tidak alergi terhadap calamine, losion ini bisa kamu oleskan ke area kulit yang mengalami gejala biduran.

6. Doxepin

Doxepin topikal adalah salah satu obat oles paling ampuh untuk mengatasi biduran kronis yang tidak kunjung sembuh. Menurut studi dalam World Allergy Organization Journal, doxepin efektif untuk mengurangi pembengkakan kulit akibat efek histamin.

Penelitian lain yang dilakukan State University of New York, menemukan bahwa obat jenis antidepresan trisiklik ini memiliki kemampuan menghambat aktivitas histamin yang besar.

Meski begitu, penggunaan doxepin bisa menimbulkan efek samping, seperti konstipasi dan mulut kering. 

7. Obat Antiperadangan

Obat antiperadangan, seperti colchicine, dapson, dan sulfasalazine dapat mengurangi frekuensi kemunculan dan keparahan lesi urtikaria kronis.

Meski begitu, sederet obat biduran tersebut bisa menimbulkan efek samping. Kamu bisa mengalami diare ketika menggunakan colchicine.

Penggunaan dapson bisa memicu efek samping, berupa hemolisis (sel darah merah yang hancur sebelum waktunya) dan methemoglobinemia (kelebihan hemoglobin).

Adapun efek samping pakai sulfasalazine bisa menyebabkan masalah pencernaan, sakit kepala, dan ruam.

Artikel Lainnya: Penyebab Biduran Tak Kunjung Sembuh

Gejala urtikaria memang bisa diatasi menggunakan obat biduran termasuk yang tersedia di apotek. Namun, penyakit ini pada dasarnya bisa sembuh tanpa pengobatan. 

Dokter Reza mengatakan proses penyembuhan biduran bergantung dengan jenis penyakit yang dialami. Karena itu, lakukan pemeriksaan ke dokter kulit untuk tahu apakah kamu mengidap biduran kronis atau akut. Dengan begitu, dokter bisa meresepkan pengobatan yang tepat sesuai kondisi kamu.

Masalah kulit lainnya juga bisa kamu konsultasikan lewat fitur Tanya Dokter kulit dan kelamin dan temukan layanan kulit dan kelamin di aplikasi KlikDokter.

Agar terhindar dari biduran, #JagaSehatmu dengan menjaga kebersihan dan menghindari bahan-bahan yang memicu alergi, ya!

(ADT/JKT)

Konsultasi Dokter Terkait