Kesehatan Umum

Waspada Efek Negatif di Balik Minyak Aromaterapi

dr. Melyarna Putri, 29 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di balik manfaatnya, minyak aromaterapi ternyata menyimpan beragam efek samping yang merugikan kesehatan.

Waspada Efek Negatif di Balik Minyak Aromaterapi

Stres merupakan keluhan yang sulit dicegah, apalagi bila Anda tinggal di kota besar yang penuh dengan kesibukan. Dilengkapi berbagai kondisi lain, seperti kehamilan, macet, baru melahirkan, dan lainnya, tekanan demi tekanan pasti akan terus datang bergantian. Untungnya, keadaan tersebut bisa diatasi, salah satunya dengan penggunaan aromaterapi.

Aromaterapi merupakan sumber minyak tumbuhan yang biasanya digunakan pada tempat-tempat spa kesehatan. Minyak esensial tersebut memiliki aroma yang menenangkan, juga bisa dicampurkan ke dalam air mandi atau dilumur langsung ke seluruh tubuh.

Terkait manfaatnya, salah satunya penelitian yang dipublikasi oleh Journal of Alternative and Complementary Medicine, minyak esensial yang mengandung linalyl acetate atau linalool yang biasa digunakan dalam aromaterapi terbukti memiliki efek relaksasi. Kedua zat tersebut dapat menyebabkan relaksasi otot polos, menurunkan laju detak jantung dan rasa panik.

Tak cuma itu, penggunaan linalyl acetate dan linalool pada wanita hamil terbukti dapat memperbaiki suasana hati (mood) dan berpengaruh pada aktivitas saraf parasimpatis yang dominan bekerja pada saat santai. Sehingga, menghirup linalyl acetate dan linalool dapat membuat relaks wanita hamil.

Karena menawarkan beragam manfaat sehat, tak sedikit orang yang ketergantungan pada penggunaan aroma terapi. Padahal, di balik segudang manfaat yang ditawarkan, aromaterapi juga memiliki efek samping merugikan.

Bahaya penggunaan aromaterapi

Menurut sebuah jurnal yang dipulikasi melalui International Journal of Risk & Safety in Medicine, penggunaan aromaterapi perlu diwaspadai pada seseorang dengan epilepsi, asma, gangguan saluran napas, dan bagian kulit yang sedang luka. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa aromaterapi bisa menimbulkan efek samping berupa iritasi pada kulit dan dermatitis kontak.

Dermatitis kontak merupakan kelainan kulit dengan keluhan utama merah dan gatal yang disebabkan kontak langsung suatu zat atau benda. Efek samping itu terjadi pada banyak zat aromaterapi, termasuk di antaranya adalah eukulaptus, lavender, rose, rosemary, orange, sandalwood, pine, dan lainnya.

Tak sekadar itu, aromaterapi juga bisa mengakibatkan efek samping yang lebih berat lagi. Disebutkan bahwa minyak esensial tersebut dapat menyebabkan penumpukan cairan di rongga paru atau pulmonari edema, diare, sesak napas, mual, muntah kerusakan ginjal, kejang, koma, hingga kematian.

Dari sederet fakta tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan aromaterapi bisa saja menyebabkan sesuatu yang gawat dan serius. Meski penelitian tersebut tidak menyebutkan secara gamblang tentang hubungan sebab akibat yang jelas antara aromaterapi dan efek sampingnya, namun penggunaan minyak esensial tersebut tetap perlu berhati-hati.

Kini Anda telah mengetahui bahwa aromaterapi menyimpan berbagai efek samping mengerikan di balik berbagai manfaat yang ditawarkannya. Maka dari itu, penggunaan minyak esensial ini benar-benar harus diperhatikan lagi, khususnya jika Anda punya riwayat epilepsi, asma, gangguan saluran napas, dan memiliki bagian kulit yang sedang luka. Jika Anda ragu, tak ada salahnya untuk berkonsultasi lebih lanjut sebelum menggunakan aromaterapi sebagai pereda stres sehari-hari.

[NB/ RVS]

AromaterapiStresminyakefek sampingMinyak EsensialAsmaMinyak Aromaterapi

Konsultasi Dokter Terkait