HomeInfo SehatKesehatan Umum10 Bahaya Minum Obat Terlalu Sering dan Tidak Sesuai Dosis
Kesehatan Umum

10 Bahaya Minum Obat Terlalu Sering dan Tidak Sesuai Dosis

Siti Putri Nurmayani, 27 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Icon ShareBagikan
Icon Like

Minum obat terlalu sering dan tidak sesuai dosis bisa menimbulkan masalah kesehatan baru. Ini 10 efek overdosis obat yang harus diwaspadai.

10 Bahaya Minum Obat Terlalu Sering dan Tidak Sesuai Dosis

Minum obat memang bisa meredakan gejala gangguan kesehatan yang kamu alami. Namun, jika obat terlalu sering dikonsumsi dan tidak sesuai dosis, kamu justru berisiko mengalami overdosis. 

Overdosis obat juga bisa disebabkan oleh penggunaan obat sembarangan. Hal ini serupa cuitan viral seorang dokter yang mendapati pasiennya mengonsumsi obat asal-asalan. Alih-alih sembuh, sang pasien yang menderita asam urat justru merasakan lemas, konjungtiva anemis (lekukan pada mata yang kemerahan menjadi pucat), feses hitam, dan nyeri lutut.

Akibat penggunaan obat yang tidak sesuai bahkan berisiko merusak lambung dan ginjal, lho. Faktanya, efek overdosis obat memang berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.

Di bawah ini efek terlalu banyak minum obat yang perlu diwaspadai.

1. Menimbulkan Toleransi Obat

Menimbulkan Toleransi Obat

American Addiction Centers mengungkapkan bahwa efek terlalu banyak minum obat bisa menimbulkan toleransi obat. Toleransi obat adalah kondisi ketika tubuh kamu harus mengonsumsi obat dalam dosis tinggi untuk bisa memperoleh efek obat yang diinginkan.

Kondisi ini terjadi ketika tubuh mengalami penurunan respon terhadap obat yang sering diminum secara teratur. Akibatnya, kamu harus mengonsumsi obat dengan dosis yang lebih besar atau menggunakan obat lain demi memperoleh khasiat pengobatan yang diharapkan.

Artikel Lainnya: Bahaya Konsumsi Obat Penenang Berlebihan

2. Muncul Gejala Baru

Dokter spesialis penyakit dalam dari New York University, Amerika Serikat, Nesochi Okeke-Igbokwe menjelaskan, akibat overdosis bisa menimbulkan risiko interaksi obat.

Interaksi obat dapat menimbulkan gejala baru, seperti merasa lemah, gangguan kognitif (kemampuan berpikir), masalah pencernaan, jantung berdebar, hingga masalah kulit. 

3. Nyeri Otot dan Sendi

Apakah kamu mengalami nyeri otot dan sendi setelah minum obat? Jika iya, tandanya obat yang kamu konsumsi terlalu banyak.

Disampaikan dr. Reza Fahlevi, efek samping penggunaan obat yang tidak tepat bisa menyebabkan nyeri sendi. Nyeri sendi juga bisa disebabkan oleh interaksi obat.

Beberapa obat-obatan juga memang bisa menyebabkan nyeri sendi dan otot.

“Beberapa jenis obat yang bikin nyeri otot, seperti obat penurun kolesterol dan golongan antibiotik tertentu,” tuturnya.

4. Terganggunya Kesehatan Mental

Minum obat yang tidak sesuai dosis bisa mengganggu suasana hati. Efek overdosis jangka panjang bahkan bisa menimbulkan gangguan psikologis yang bertahan lama.

Masalah psikologis yang mungkin dialami, seperti gangguan kecemasan, depresi, dan mudah lupa.

5. Laju Pernapasan Lambat

Opioid sering digunakan untuk mengobati nyeri. Penyalahgunaan obat resep ini bisa memperlambat laju pernapasan.

Pada kasus yang lebih serius, laju pernapasan lambat bisa menyebabkan henti napas. Kurangnya asupan oksigen ke otak bahkan dapat mengakibatkan koma hingga kematian.

Artikel Lainnya: Asupan yang Tak Boleh Disantap Saat Minum Obat

6. Kejang

Obat stimulan umumnya digunakan untuk mengobati attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD) dan gangguan tidur. Namun, konsumsi berlebihan obat ini justru bisa meningkatkan suhu tubuh yang berpotensi menyebabkan kejang.

7. Henti Jantung

Efek overdosis obat dapat membuat kamu mengalami masalah jantung maupun pernapasan. Keduanya bisa memicu henti jantung.

Berdasarkan penelitian dalam Academic Emergency Medicine, overdosis obat adalah penyebab utama henti jantung pada pasien berusia di atas 40 tahun di Amerika Serikat.

Karena itu, bila kamu mengalami gejala henti jantung setelah konsumsi obat, seperti mengi, pusing, nyeri dada, maupun pingsan, segera kunjungi fasilitas pelayanan terdekat.

8. Nyeri Dada

Overdosis akibat konsumsi beberapa jenis obat dapat memperburuk penyakit kronis (jangka panjang) yang kamu idap. Kamu bisa saja mengalami nyeri dada akibat kambuhnya asma.

Gejala sesak napas mungkin bisa terjadi karena adanya kerusakan jantung atau paru-paru. Selain itu, laju pernapasan kamu bisa berubah menjadi cepat, lambat, dalam, atau dangkal.

9. Sistem Pencernaan Terganggu

Beberapa obat-obatan yang diminum bisa memengaruhi sistem pencernaan. Misalnya, obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat mengiritasi lapisan lambung. Beberapa jenis antibiotik juga bisa mengakibatkan diare.

Ketika kamu mengonsumsi obat tidak sesuai dosis, nyeri perut, mual, muntah, atau diare bisa kamu rasakan. Bahkan, kamu berisiko mengalami muntaber yang bisa mengancam nyawa.

10. Hipoglikemia

Overdosis bisa kamu alami saat mengonsumsi obat terapi diabetes secara berlebihan. Kondisi ini bisa berkembang menjadi hipoglikemia alias gula darah rendah.

Hipoglikemia juga bisa terjadi ketika kamu berlebihan minum parasetamol. Gejala gula darah rendah yang mungkin muncul, seperti keringat berlebih, gemetar, dan mudah tersinggung.

Artikel Lainnya: Jarak Waktu Aman untuk Minum Obat setelah Minum Susu

Dokter Reza mengatakan efek overdosis akibat konsumsi obat terlalu sering dan tidak sesuai dosis bisa berbeda pada setiap orang. Jenis obat yang diminum turut memengaruhi efek yang ditimbulkan.

Apabila kamu merasakan gejala yang tidak biasa setelah minum obat, segera konsultasikan kepada dokter atau kunjungi unit gawat darurat terdekat. Konsultasi dokter online juga bisa lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, lho!

Yuk, #JagaSehatmu dengan mengonsumsi obat sesuai resep dokter agar tidak menimbulkan masalah kesehatan baru.

(ADT/JKT)

obatInteraksi Obat

Konsultasi Dokter Terkait