Kesehatan Umum

Mengenal Aphantasia, Ketika Imajinasi Tanpa Gambar

Christovel Ramot, 22 Mei 2024

Ditinjau oleh dr. Gia Pratama

Aphantasia adalah kondisi neurologis di mana individu tidak dapat menghasilkan gambar visual dalam pikiran mereka. Meskipun tidak dapat "melihat" gambar, mereka masih memiliki imajinasi.

Mengenal Aphantasia, Ketika Imajinasi Tanpa Gambar

Siapakah di antara kita yang tidak pernah terpesona oleh kemampuan otak kita untuk menciptakan dunia baru dalam pikiran kita? Namun, bagi beberapa orang, hal ini sebuah kemewahan.

Aphantasia, sebuah kondisi neurologis yang menarik, di mana imajinasi tidak lagi diwarnai oleh gambaran visual. Penderita tidak bisa "melihat" pantai yang tenang, matahari terbenam yang memikat, atau bahkan wajah orang yang paling dekat dengan kita dalam pikiran.

Nama ini diambil dari bahasa Yunani "a-" yang berarti "tanpa", dan "phantasia" yang berarti "fantasi, kapasitas untuk membentuk gambar", menggambarkan kondisi di mana seseorang tidak mampu menghasilkan gambar visual saat mereka berimajinasi apapun.

Ditemukan dan dinamai oleh Profesor Adam Zeman dari Universitas Exeter pada tahun 2015, Aphantasia telah menjadi subjek penelitian yang menarik.

Dengan menganalisis pasien yang kehilangan kemampuan visualisasi setelah operasi jantung, Zeman membuka pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas otak manusia.

Aphantasia tidak dapat "melihat" gambar dalam pikiran mereka, bukan berarti mereka tidak memiliki pengalaman imajinasi. Ingatan visual dan kemampuan untuk mengenali objek dan wajah masih ada, tetapi tanpa komponen visualnya.

Bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini, dunia mungkin terlihat sedikit berbeda, tetapi tidak kurang kaya akan pengalaman dan emosi.

Artikel lainnya: Kenapa Makin Tua Kemampuan Imajinasi Berkurang Drastis?

Gejala dan Diagnosis Aphantasia

Di dunia yang penuh dengan keanekaragaman manusia, Aphantasia adalah fenomena menarik yang mengungkapkan kompleksitas otak.

Kondisi ini tidak dianggap gangguan atau penyakit karena memang tidak ada batasan protokol standar untuk diagnosis, Aphantasia seringkali diungkapkan melalui laporan subjektif dari individu yang mulai menyadari perbedaan dalam cara mereka memvisualisasi mental.

Gejalanya bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi ada beberapa ciri umum yang menarik perhatian:

  1. kemampuan untuk membayangkan objek, orang, atau situasi secara visual dalam pikiran mungkin menjadi hal yang sulit bahkan tidak mungkin.
  2. Sensasi mental yang biasanya terjadi saat mengingat atau memvisualisasikan sesuatu mungkin tidak dapat dirasakan sepenuhnya oleh penderita Aphantasia.
  3. Jika mereka dapat membayangkan sesuatu, gambar mental seringkali kurang jelas atau kurang rinci, memberikan pandangan yang berbeda terhadap dunia dalam pikiran mereka.

Penyebab Aphantasia

Penyebab aphantasia belum sepenuhnya terungkap, para peneliti menduga bahwa kompleksitas otak kita memproses informasi menjadi kunci dalam memahami fenomena ini.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan struktural dan fungsional dalam otak individu dengan Aphantasia, terutama dalam area yang bertanggung jawab atas pengolahan visual dan memori.

Namun, apa yang membuatnya semakin menarik adalah kemungkinan faktor-faktor lain yang turut berkontribusi, seperti:

1. Kehilangan imajinasi setelah trauma

Trauma atau cedera pada otak dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membayangkan hal-hal secara visual.

2. Ketidakseimbangan neurotransmitter

Ketidakseimbangan dalam zat kimia otak seperti neurotransmitter juga dapat memengaruhi fungsi imajinasi.

3. Faktor genetik

Ada kemungkinan bahwa faktor genetik juga memainkan peran dalam penentuan seseorang rentan terhadap apanthasia.

Artikel lainnya: 5 Cara Seru Melatih Imajinasi Anak

Dampak pada Kehidupan Sehari-hari

Bagi beberapa orang, kondisi ini mungkin terasa seperti sekadar catatan sampingan dalam kisah hidup mereka, tetapi bagi yang lain, itu bisa menjadi tantangan yang nyata, seperti mengalami kesulitan dalam tugas-tugas yang memerlukan visualisasi mental, seperti merencanakan masa depan atau mengingat peristiwa masa lalu.

Banyak dari mereka yang hidup dengan Aphantasia menemukan jalan pintas yang kreatif dan efektif untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.

Dari seni hingga sains, mereka mengembangkan strategi kompensasi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan berkontribusi dalam berbagai bidang dengan cara yang unik dan berharga.

Perawatan dan Strategi Adaptasi

Karena aphantasia bukanlah gangguan, tidak ada "pengobatan" khusus yang diperlukan atau tersedia. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki aphantasia sering kali memiliki cara unik untuk beradaptasi dengan cara mereka mengalami dunia.

Beberapa strategi yang dapat membantu termasuk:

  1. Menggunakan daftar tertulis atau catatan digital untuk menggantikan pengingat visual.
  2. Mengandalkan organisasi dan perencanaan yang lebih berbasis tekstual atau numerik.
  3. Memanfaatkan kekuatan di area lain, seperti pemikiran konseptual, analitis, atau verbal.

Artikel lainnya: Apa yang Membuat Anak Memiliki Teman Imajiner

Aphantasia adalah contoh yang menarik dari keragaman pengalaman manusia dalam memproses dan menginterpretasikan informasi sensorik.

Walaupun mungkin menimbulkan tantangan tertentu, banyak orang dengan aphantasia menemukan cara unik dan inovatif untuk beradaptasi dan berkembang.

Lebih banyak penelitian diperlukan untuk membongkar misteri di balik pengaruh Aphantasia terhadap otak dan pengalaman subjektif seseorang. Dengan setiap temuan baru, kita semakin mendekati pemahaman yang lebih utuh tentang kompleksitas manusia.

Dengan mengeksplorasi ini, kita tidak hanya memperdalam pengertian kita tentang Aphantasia, tetapi juga menghargai keberagaman manusia dalam segala kemungkinan.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokter atau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.

Atau cari tahu informasi kesehatan lainnya dengan mengunduh Aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store. Gunakan juga KALStore untuk belanja sehat, Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu.