Kesehatan Umum

Hasil Laju Endap Darah (LED) Tinggi, Apakah Artinya Berbahaya?

Siti Putri Nurmayani, 13 Mar 2023

Ditinjau Oleh dr. Gia Pratama

Laju endap darah (LED) merupakan salah satu tes untuk mengetahui kondisi tubuh. Lalu, apa arti laju endap darah tinggi, apakah berbahaya?

Hasil Laju Endap Darah (LED) Tinggi, Apakah Artinya Berbahaya?

Laju endap darah menjadi salah satu tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh. Tes laju endap darah (LED) alias erythrocyte sedimentation rate (ESR) bertujuan untuk mengukur sel darah merah yang mengendap dalam tubuh. 

Semakin banyak sel darah merah yang menggumpal, maka hasil tes LED akan semakin tinggi. Hasil LED yang tinggi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal. Yuk, cari tahu dampak laju endap darah tinggi bagi kesehatan dan penyebabnya di sini. 

Berbahayakah Hasil Laju Endap Darah yang Tinggi?

laju endap darah tinggi 2

Hasil LED tinggi bisa dialami oleh siapa pun, termasuk kamu. Pada dasarnya, tes laju endap darah akan mengukur seberapa cepat eritrosit atau sel darah merah terpisah dari sampel darah. Nantinya, tes ini akan menunjukkan berapa banyak darah yang menggumpal. 

Dijelaskan dr. Gia Pratama, ketika darah keluar dari pembuluh darah, maka nantinya akan mengendap. 

“Kecepatan darah yang mengendap ini disebut sebagai laju endap darah. Pada kondisi normal, nilai laju endap darah berkisar di angka 10 milimeter/jam. Jika laju endap darah mencapai 100 ml/jam, berarti ada masalah pada darah, sehingga ia lebih berat dan cepat mengendap,” jelasnya. 

Selama tes berlangsung, sejumlah kecil darah akan dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian tenaga medis akan mengukur kecepatan sel darah merah yang mengendap di bagian bawah tabung setelah satu jam. 

Apabila sel darah merah menggumpal, tandanya tubuh mengalami peradangan atau adanya kerusakan sel, sehingga sel darah merah menjadi lebih berat dan lebih cepat menggumpal. 

Umumnya, nilai normal penggumpalan sel darah merah berkisar antara 0 hingga 15 mm/jam pada pria dan 0 hingga 20 mm/jam pada wanita. Semakin cepat sel darah merah mengendap dan turun, maka semakin tinggi hasil tes LED. 

Artikel Lainnya: Efek Gangguan Pembekuan Darah pada Tubuh

Penyebab Laju Endap Darah Meningkat

Ada banyak kondisi yang dapat mengakibatkan hasil tes LED yang tinggi, di antaranya:

1. Penyakit Autoimun 

Hasil tes LED yang lebih tinggi dari nilai normal biasanya dikaitkan dengan penyakit imun. Kondisi autoimun yang dialami, yakni:

  • Lupus
  • Radang sendi
  • Kanker langka seperti Macroglobulinemia Waldenstrom
  • Arteritis temporal atau kondisi di mana arteri temporal yang rusak atau meradang
  • Polymyalgia rheumatica yang menyebabkan nyeri otot dan persendian

2. Infeksi 

Penyebab laju endap darah tinggi juga bisa terjadi karena infeksi. Berikut beberapa jenis infeksi yang bisa dialami:

  • Infeksi tulang
  • Demam rematik
  • Infeksi kulit
  • Tuberkulosis (TBC)
  • Infeksi sistemik

Artikel Lainnya: Ini Antibodi Penyebab Penggumpalan Darah pada Pasien COVID

3. Vaskulitis Sistemik 

Dikutip dari Buku Erythrocyte Sedimentation Rate, vaskulitis sistemik bisa menjadi salah satu penyebab hasil tes LED tinggi. 

Vaskulitis sistemik sendiri merupakan kondisi peradangan yang menyebabkan terjadinya perubahan struktur serta fungsi dinding pembuluh darah. 

Munculnya bekas luka secara terus-menerus dapat menghambat aliran darah dan menyebabkan kerusakan organ. 

4. Penyakit radang usus

Radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD) ternyata dapat memengaruhi hasil laju endap darah. Kondisi ini merupakan peradangan yang terjadi di usus yang ditandai dengan rusaknya sel-sel di usus akibat infeksi, gangguan imun, dan penyebab lainnya. 

Ketika mengalami radang usus, penderitanya akan mengalami nyeri perut atau kram, diare, dan adanya darah saat buang air besar. Selain itu, gejala yang dialami juga akan disertai dengan perut kembung, demam tinggi, dan penurunan berat badan.

5. Penyakit jantung 

Tingkat laju endap darah tinggi sering kali ditemukan pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Penyakit jantung ini terjadi karena adanya penyempitan pembuluh darah di jantung. 

Penyakit jantung koroner umumnya disebabkan oleh obesitas, sering mengonsumsi makanan tinggi lemak atau karbohidrat, atau jarang melakukan aktivitas fisik. 

Jika punya pertanyaan lain seputar laju endap darah, konsultasikan langsung dengan dokter lewat aplikasi KlikDokter. Gunakan layanan Tanya Dokter agar lebih praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

(NM)

Konsultasi Dokter Terkait