HomeInfo SehatKesehatan UmumKetindihan, Serangan Makhluk Gaib atau Gangguan Kesehatan?
Kesehatan Umum

Ketindihan, Serangan Makhluk Gaib atau Gangguan Kesehatan?

dr. Fiona Amelia MPH, 21 Mar 2017

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ketindihan saat tidur sering dihubungkan dengan hal-hal gaib. Bagaimana dengan faktanya?

Ketindihan,  Serangan Makhluk Gaib atau Gangguan Kesehatan?

Pernah tiba-tiba terbangun dari tidur, tapi sulit bergerak atau berbicara? Masyarakat sering menyebutnya sebagai ‘ketindihan setan’. Faktanya, kondisi ini dapat dijelaskan secara logis.

Dalam dunia medis, ‘ketindihan’ saat tidur disebut dengan sleep paralysis. Biasanya berlangsung selama beberapa detik hingga menit.

Sleep paralysis terjadi pada fase tidur REM (rapid eye movement), ketika otak sangat aktif dan mimpi bermunculan. Seseorang yang mengalaminya sebenarnya sadar, tapi tidak dapat bergerak maupun berbicara. Biasanya juga disertai rasa tercekik atau sesak napas.

Sebagian lainnya mengalami halusinasi yang terasa nyata, seperti melihat atau mendengar sesuatu. Inilah yang membuat sleep paralysis menjadi sangat menakutkan.

Umumnya, ketika orang menyadari dirinya ‘tertindih’, ia menjadi semakin takut. Ketakutan ini dapat membuat gejala semakin memburuk. Karena itu, tetaplah tenang. Dalam beberapa detik, tubuh Anda dapat kembali bergerak dan berbicara.

Mencegah Sleep Paralysis

Sleep paralysis kerap dipicu oleh pola tidur yang kurang baik. Misalnya: kurang tidur, insomnia, pola tidur yang tidak teratur akibat kerja shift atau jet lag, narkolepsi (tidak dapat mengontrol rasa kantuk), dan tidur dalam posisi telentang.

Selain itu, riwayat keluarga dengan sleep paralysis dan memiliki gangguan depresi atau kecemasan juga berpengaruh.

Seiring berjalannya waktu, sleep paralysis biasanya akan semakin jarang terjadi. Kondisi ini juga dapat dicegah dengan memperbaiki pola tidur dan hidup, seperti:

  • Tidur cukup setiap hari, yakni sekitar 7-9 jam untuk orang dewasa.
  • Tidur dan bangun di waktu yang kurang lebih sama setiap harinya.
  • Ciptakan lingkungan kamar tidur yang nyaman, tenang, dan gelap.
  • Hindari konsumsi makanan dalam porsi besar sesaat sebelum tidur. Begitu pula dengan merokok, konsumsi alkohol, atau kafein.
  • Berolahraga yang teratur, tapi jangan melakukannya dalam waktu empat jam sebelum tidur.

Pada banyak kasus, sleep paralysis hanya terjadi sesekali dan tidak akan berulang. Kondisi ini tidak membahayakan dan umumnya bukan tanda dari suatu gangguan kesehatan.

Segera konsultasikan pada dokter jika Anda sering mengalami ‘ketindihan’ saat tidur. Apalagi jika hal ini membuat Anda takut untuk tidur dan akhirnya kurang tidur. Begitu pula jika Anda memiliki gejala narkolepsi. Semoga membantu!

[RS/ RH]

tidurKetindihanKetindihan Mahluk HalusGangguan Tidur

Konsultasi Dokter Terkait