Kesehatan Umum

Kerokan Bawang Merah untuk Mengatasi Masuk Angin, Benarkah Ampuh?

Ayu Maharani, 15 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kerokan dengan bawang merah banyak dilakukan untuk mengatasi masuk angin. Sebetulnya, efektifkah metode tersebut?

Kerokan Bawang Merah untuk Mengatasi Masuk Angin, Benarkah Ampuh?

Sebagian kalangan masyarakat mengandalkan kerokan dengan bawang merah - atau dengan koin – untuk mengatasi masuk angin atau tidak enak badan. Bagi sebagian orang cara ini dinilai efektif untuk mengusir masuk angin. Sedangkan yang lain masih mempertanyakan efektivitas kerokan, apalagi dengan memakai bawang merah.

Perlu Anda ketahui bahwa istilah masuk angin tidak ada dalam kamus kesehatan. Masuk angin merujuk pada sekumpulan gejala, seperti demam, pegal-pegal, perut begah atau kembung, hidung mampet, badan lemas, serta tidak bisa buang angin.

Budaya kerokan yang masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia sebenarnya sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Bahkan, raja-raja dan petinggi kerajaan di Nusantara banyak yang melakukan terapi ini untuk kesehatan. 

Kerokan sebenarnya juga dikenal di beberapa negara lain, tetapi beda dalam bentuk dan tekniknya. Di Vietnam, kerokan disebut sebagai cao gio, sedangkan di Kamboja disebut sebagai goh kyol. Di Tiongkok, dikenal sebagai gua sha. Karena memakai batu giok, maka metode tersebut dikenal sebagai terapi jade stone.

Mengerik atau kerokan sebenarnya tak hanya dilakukan pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak sebagai cara tradisional untuk menangani masuk angin. Namun karena kulit anak belum sekuat orang dewasa, kerokan dilakukan dengan bawang merah karena teksturnya yang lebih lunak, bukan dengan koin.

Kerokan dengan bawang merah, apakah aman?

Umumnya, kerokan bawang merah dilakukan dengan cara mengupas dan memotong bawang merah menjadi beberapa bagian besar. Ada yang mencampurkan bawang dengan minyak esensial atau baby oil sebelum mengeriknya ke tubuh seperti leher atau punggung, ada juga yang langsung tanpa campuran.

Jurnal medis “Phytotherapy Research” 2002 pernah membahas soal manfaat bawang merah. Bawang merah ditemukan mengandung senyawa antikanker, antiplatelet (untuk mencegah penggumpalan darah), dan antibiotik alami.

Tak hanya itu, salah seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret, Jawa Tengah, yaitu Prof. DR. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK., MM, Mkes, pernah mengungkapkan, bahwa kandungan flavonglikosida pada bawang merah dapat menurunkan suhu panas tubuh, sehingga demam karena masuk angin bisa berkurang. Jika punggung anak dikerok dengan bawang putih, kondisi kumpulan gejala masuk angin anak bisa berkurang.

Kerokan dengan bawang merah aman dilakukan pada anak, asalkan caranya tepat. Saat akan melakukan metode tersebut, jangan menggosoknya terlalu kuat ke kulit anak.

Selain itu, hindari melakukannya terlalu lama, apalagi jika anak masih usia bayi. Pada bayi dan anak, jaringan kulitnya masih belum sempurna, sehingga dikhawatirkan kerokan yang dilakukan bisa membuat kulitnya sakit.

Kerokan dalam dunia medis masih menjadi perdebatan

Kerokan bawang merah sebenarnya mampu memberikan efek vasodilatasi, yakni melancarkan peredaran darah dan menimbulkan efek menenangkan. Bahkan, kerokan bawang merah dianggap jauh lebih baik ketimbang kerokan dengan koin. Sebagian besar orang menolak untuk dikerok dengan koin dengan alasan sakit.

Meski begitu, menurut dr. Atika dari KlikDokter, kerokan masih menjadi kontroversi di dunia kesehatan. Berdasarkan ilmu kedokteran, kemerahan yang muncul di kulit saat kerokan disebabkan oleh melebar atau pecahnya pembuluh darah kecil (kapiler) di kulit akibat goresan.

“Juga tidak ada hubungan antara kerokan dan proses hilangnya suatu penyakit di tubuh. Banyaknya pembuluh darah kecil yang pecah ini justru merugikan,” kata dr. Atika. Pecahnya pembuluh darah ini lebih sering disebabkan oleh kerokan yang menggunakan koin. 

Selain itu, perasaan sembuh setelah dikerok juga dipengaruhi oleh hormon bahagia. 

“Penelitian menyebutkan, tindakan kerokan menghasilkan hormon endorfin. Orang yang habis dikerok akan merasa membaik atau merasa jauh lebih sehat, meski mungkin penyakit yang mendasarinya belum benar-benar hilang,” jelas dr. Atika. 

Dengan demikian, meski bawang merah memang memiliki manfaat sehat, tetapi perasaan sembuh itu dipengaruhi oleh kerja hormon endorfin.

Kerokan pakai bawang merah untuk mengatasi masuk angin – baik untuk Anda sendiri maupun anak – sebenarnya boleh saja. Ampuh atau tidaknya, ini bergantung pada kemungkinan penyakit yang mendasari timbulnya gejala masuk angin yang dialami. Jika setelah berhari-hari masih saja tak enak badan, atau justru memburuk, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

(RN/ RVS)

Kerokanbawang merahmasuk anginMengerikMengatasi Masuk AnginTidak Enak BadanendorfinKerokan Bawang Merah

Konsultasi Dokter Terkait