Masalah Kesehatan Umum

Masuk Angin

dr. Valda Garcia, 24 Nov 2022

Ditinjau Oleh dr. Valda Garcia

Masuk angin adalah istilah yang sering digunakan saat merasakan gejala tidak enak badan. Ini penyebab, gejala, dan pengobatannya.

Masuk Angin

Masuk Angin

Dokter Spesialis

Penanganan awal di dokter umum, dapat dirujuk ke dokter spesialis bila ada indikasi penyakit lain

Gejala

Demam, kembung, pilek, sakit kepala, nafsu makan menurun

Faktor Risiko

Daya tahan tubuh menurun

Diagnosis

Dengan memperhatikan gejala yang muncul

Pengobatan

Obat untuk meredakan gejala, cukup istirahat, konsumsi makanan sehat

Obat

Penurun demam dan atau anti-nyeri

Komplikasi

Jarang memicu komplikasi

Kapan Harus ke Dokter?

Saat keluhan tak juga membaik, bahkan memburuk


Pengertian Masuk Angin

Masuk angin adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia saat merasakan sekumpulan gejala yang berhubungan dengan tidak enak badan.

Istilah ini dipakai untuk menggambarkan kondisi di mana dianggap ada banyak “angin” di dalam tubuhnya.

Secara medis, masuk angin sebenarnya tidak ada.

Tidak ada penjelasan medis mengenai penyebab, diagnosis, gejala, dan pengobatan masuk angin.

Namun, istilah masuk angin sudah sangat wajar digunakan masyarakat, bahkan digunakan secara turun-temurun.

Artikel Lainnya: Deretan Penyakit Berbahaya yang Sering Dikira Masuk Angin

Penyebab Masuk Angin

Tidak ada penjelasan medis mengenai penyebab masuk angin.

Secara medis, tidak mungkin tiba-tiba “angin” masuk dan terperangkap di dalam tubuh.

Penjelasan yang paling mendekati untuk masuk angin kemungkinan adalah sekumpulan gejala flu like symptoms.

Flu like symptoms atau gejala serupa flu merupakan kumpulan keluhan yang sering dirasakan seseorang sebagai gejala awal dari infeksi virus (biasanya pada common cold).

Kondisi medis lain yang gejalanya cukup menyerupai masuk angin adalah gangguan pencernaan, terutama dispepsia.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menggali lebih lanjut gejala yang dialami oleh pasien, termasuk kemungkinan faktor pemicunya.

Bisa saja, keluhan yang dirasakan satu orang berbeda dengan orang lain yang sama-sama merasa mengalami “masuk angin”.

Faktor Risiko Masuk Angin

Faktor risiko keluhan masuk angin yang dialami oleh seseorang kembali lagi pada kemungkinan penyebab yang mendasarinya.

Jika masuk angin disebabkan oleh infeksi virus sehingga mengalami flu like symptoms, kemungkinan faktor risikonya adalah daya tahan tubuh yang menurun.

Adapun jika seseorang mengalami masuk angin karena dispepsia, faktor risiko yang mendasari bisa berupa riwayat terlambat makan, konsumsi makanan yang bersifat asam atau pedas.

Gejala Masuk Angin

Terdapat beberapa kumpulan gejala yang sering diartikan sebagai masuk angin.

Gejala yang dirasakan satu orang dengan lainnya pun dapat berbeda dan bervariasi, tergantung penyebab utama yang mendasarinya.

Akan tetapi, ciri-ciri masuk angin yang kerap dikeluhkan antara lain:

  • demam
  • menggigil
  • keringat dingin
  • kembung
  • sering buang gas (kentut)
  • sering bersendawa
  • pilek
  • mual dan muntah
  • nafsu makan menurun
  • sakit kepala
  • lemas

Artikel Lainnya: Pilihan Obat Masuk Angin untuk Ibu Hamil

Diagnosis Masuk Angin

Seseorang umumnya mudah menyampaikan dirinya terkena masuk angin, terutama bila berdasarkan tanda yang dirasakan.

Di lain sisi, tidak ada pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis masuk angin.

Jika memeriksa ke dokter pun, kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan diagnosis masuk angin.

Bisa jadi, dokter akan memberikan diagnosis berupa keadaan lain yang gejalanya paling menyerupai gejala yang Anda rasakan.

Pengobatan Masuk Angin

Tidak ada obat masuk angin yang dapat diberikan untuk menyembuhkan penderita masuk ‘angin’ ini.

Sering kali, pengobatan simptomatik sudah mencukupi. Pengobatan simptomatik berupa obat-obat untuk meredakan gejala yang dirasakan penderita.

Misalnya saja, penurun demam, anti-mual, anti-nyeri untuk sakit kepala, dan lain-lain.

Namun jika keluhan tidak kunjung membaik dengan pengobatan, sebaiknya Anda berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Bila dirasa perlu, Anda dapat diperiksa oleh dokter spesialis penyakit dalam untuk mengetahui kemungkinan penyebab keluhan yang dialami.

Beberapa hal yang dapat Anda lakukan jika merasa masuk angin adalah

  • Banyak beristirahat
  • Pastikan tetap makan, walaupun tidak enak badan dan kurang berselera makan. Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
  • Konsumsi makanan berkuah dan hangat, misalnya sup, terutama jika batuk. Hal ini dapat membantu mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan. Uap juga bisa membantu mengatasi gejala hidung tersumbat
  • Banyak minum, tapi hindari konsumsi kafein dan alkohol. Konsumsi cairan yang banyak membantu mengencerkan dahak. Minuman yang mengandung kafein atau alkohol membuat seseorang kehilangan banyak cairan sehingga berisiko dehidrasi.
  • Konsumsi suplemen, terutama yang mengandung vitamin C. Hal ini dapat membantu kerja sistem imunitas tubuh dalam melawan penyakit.

Artikel Lainnya: Manfaat dan Bahaya Kerokan bagi Kesehatan Anda

Pencegahan Masuk Angin

Mencegah kondisi masuk angin kembali pada penyebab utama yang mendasarinya.

Jika disebabkan oleh infeksi virus, jagalah daya tahan tubuh Anda dengan baik.

Terapkan kebiasaan rutin mencuci tangan dan menggunakan masker untuk menghindari tertular virus dari orang lain.

Apabila kemungkinan disebabkan oleh peningkatan asam lambung pada kasus dispepsia, sebaiknya hindari terlambat makan, makanan asam ataupun pedas.

Komplikasi Masuk Angin

Pada umumnya, keluhan masuk angin dapat ditangani dengan pengobatan simtomatis dan tidak menyebabkan komplikasi.

Namun, jika keluhan tak kunjung membaik, segera periksakan diri ke dokter untuk evaluasi klinis dan tatalaksana lebih lanjut.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika keluhan tidak juga membaik, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter.

Mungkin diperlukan evaluasi menyeluruh untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain yang membuat Anda sakit.

Kini, Anda sudah tahu apa itu masuk angin. Jika masih ingin bertanya lebih lanjut seputar penyakit lainnya, tanyakan langsung kepada dokter di fitur Tanya Dokter dan Temu Dokter.

(HNS/AYU)