HomeInfo SehatKesehatan Umum8 Gejala Ini Bisa Menjadi Tanda Adanya Penyakit
Kesehatan Umum

8 Gejala Ini Bisa Menjadi Tanda Adanya Penyakit

Krisna Octavianus Dwiputra, 05 Des 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penyakit yang menyerang dan bersarang di dalam tubuh Anda dapat dideteksi melalui tanda dan gejala yang timbul. Kenali sekarang juga!

8 Gejala Ini Bisa Menjadi Tanda Adanya Penyakit

Penyakit bisa datang kapan dan di mana saja. Ironisnya, tidak setiap orang yang mengalaminya benar-benar mengetahui bahwa dirinya sedang terserang penyakit. Hal ini karena tidak setiap penyakit memberikan tanda dan gejala yang khas, bahkan ada yang terlihat sangat samar.

Atas dasar itu, Anda dituntut untuk peka terhadap segala perubahan yang terjadi pada tubuh. Hal ini terutama apabila perubahan tersebut terjadi secara tidak sengaja atau tidak direncanakan.

Adapun beberapa perubahan pada tubuh yang dapat menjadi bagian dari adanya penyakit yang menyerang. Apa saja?

1. Penurunan berat badan

Kehilangan 4,5 kilogram berat badan tanpa mengubah pola makan atau melakukan olahraga intens dapat menjadi pertanda adanya penyakit tertentu. Menurut kepala satuan tugas pengendalian kanker di American Cancer Society, Richard Wender, MD, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas paling sering terjadi akibat kanker pankreas, perut, esofagus, atau paru-paru.

2. Kerusakan gigi

Gigi yang mudah rusak bisa menjadi tanda dari sakit mag. Ini karena asam yang naik dari lambung ke kerongkongan (refluks) bisa mengikis lapisan pelindung gigi.

Gejala refluks yang tidak kentara tapi cukup bisa dicurigai sebagai penyebab sakit mag, termasuk sakit tenggorokan yang menetap, batuk, atau sensasi "busuk" yang sering terjadi di dalam mulut. Jika Anda mengalami tanda-tanda tersebut, segera temui dokter. Refluks yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan gigi, juga meningkatkan risiko Anda untuk kanker esofagus.

3. Marah-marah tidak jelas

Suka marah-marah tidak jelas? Bisa jadi Anda mengalami depresi. Faktanya, marah-marah merupakan pertanda dari depresi yang parah dan telah terjadi dari waktu yang lama. Menurut studi dari Universitas Michigan, pria yang depresi lebih mungkin melampiaskan perasaan yang sedang dialaminya dengan kemarahan yang tidak jelas.

4. Mendengkur

Ini adalah gejala umum sleep apnea, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Sleep apnea, menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, adalah keadaan henti napas sementara saat tidur.

Tak hanya itu, mendengkur juga dapat menjadi pertanda dari adanya penyakit pembuluh darah (kardiovaskular). Sebuah studi tahun 2013 menemukan, mendengkur dikaitkan dengan penebalan arteri karotid di leher. Kondisi tersebut merupakan kejadian awal dari penyakit stroke dan serangan jantung.

Selanjutnya

5. Impotensi

Menurut sebuah studi pada tahun 2013 di Australia, pria berusia di atas 45 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung tapi mengalami disfungsi ereksi, dirinya 60 persen lebih mungkin untuk mengalami masalah jantung.

Jika pria dengan disfungsi ereksi dan memiliki faktor risiko lain, seperti riwayat keluarga penyakit jantung, dokter dapat merekomendasikan tes skrining lanjutan seperti pemindaian kalsium koroner.

6. Radang gusi

Studi awal di Universitas Florida menemukan bahwa bakteri penyebab penyakit gusi juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung. Penelitian lain menunjukkan, orang lanjut usia dengan tingkat bakteri tertentu yang tinggi di mulut mereka memiliki arteri karotis yang lebih tebal, yakni penanda penyakit stroke dan serangan jantung.

“Hubungan tersebut berkaitan dengan respons tubuh terhadap peradangan,” kata direktur penelitian klinis di NYU College of Dentistry, Stuart Froum, DDS.

7. Sering bolak-balik kamar mandi

Sering bolak-balik kamar mandi, terutama untuk buang air kecil, bisa jadi pertanda adanya diabetes tipe 2. Ketika menderita penyakit metabolik tersebut, tubuh Anda menjadi kurang efisien dalam memecah makanan menjadi gula untuk digunakan sebagai bahan bakar (energi). Sehingga, tubuh akan berusaha keras membuang penumpukan glukosa melalui peningkatan intensitas berkemih.     

8. Lupa nama teman

Lupa nama orang karena kelelahan dan stres, itu adalah hal biasa. Akan tetapi, jika Anda sehat namun kerap melupakan nama teman, bisa jadi Anda mengalami hipotirodisme. Kondisi ini menyebabkan metabolisme tubuh berlangsung lebih lambat, termasuk kinerja otak dalam mengingat.

Dari beberapa keadaan yang berhubungan dengan penyakit seperti di atas, gejala mana yang sering yang Anda alami? Jika memang demikian, jangan sungkan untuk memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter. Tindakan ini bertujuan agar kondisi kesehatan Anda dapat dipastikan, dan penyebab dari keluhan yang Anda alami bisa segera ditemukan serta diatasi dengan benar.

[NB/ RVS]

JantungPenyakitgejala penyakitDiabetesGejalaImpotensiradang gusi

Konsultasi Dokter Terkait