HomeInfo SehatKesehatan Umum8 Fakta Mengejutkan tentang Migrain
Kesehatan Umum

8 Fakta Mengejutkan tentang Migrain

dr. Nadia Octavia, 26 Feb 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan migrain dapat membantu mengatasi gejala yang dialami. Kenali fakta seputar migrain di sini.

8 Fakta Mengejutkan tentang Migrain

Anda mungkin sering mendengar dari dokter, kerabat, atau teman tentang nyeri kepala sebelah alias migrain. Atau, Anda sendiri sering mengalaminya? Penyebab migrain sendiri masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang diduga berperan menjadi penyebabnya. Mulai dari faktor hormonal, genetik, asupan bahan makanan tertentu, dan masih banyak lagi.

Banyak orang yang menyepelekan migrain karena pengobatannya bisa dilakukan dengan cukup mudah, baik dengan obat migrain maupun beristirahat. Padahal, munculnya migrain dapat mengganggu kualitas hidup dan menurunkan produktivitas penderitanya.

Berikut ini adalah fakta-fakta tentang migrain yang tak banyak diketahui orang:

  • Obat migrain dapat membuat gejala bertambah berat

Meski obat–obatan dapat meringankan gejala migrain, tapi pada beberapa kasus, penggunaan obat–obatan migrain secara berlebihan dapat menimbulkan medication-overuse headaches, atau nyeri kepala akibat penggunaan obat. Nyeri kepala ini bisa dipicu oleh berbagai jenis obat–obatan seperti narkotika, parasetamol, OAINS (obat anti inflamasi non-steroid) dan obat golongan triptan (yang bisa digunakan penderita migrain). Solusinya? Usahakan untuk tidak mengonsumsi obat anti migrain lebih dari 2 kali seminggu.

  • Seks dapat memicu migrain

Aktivitas fisik yang intens, termasuk berhubungan seks atau bahkan sekadar terangsang secara seksual dapat memicu terjadinya migrain. Biasanya migrain jenis ini lebih umum dialami oleh pria berusia muda atau paruh baya dan akan menghilang dengan sendirinya seiring usia. Solusinya? Batasi frekuensi berhubungan seks, seperti 2-3 kali per minggu.

  • Migrain berkaitan dengan risiko bunuh diri

Beberapa studi menyebutkan bahwa ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa migrain dapat meningkatkan risiko percobaan bunuh diri. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada orang yang mengalami migrain dengan aura (gejala gangguan sensorik seperti lebih sensitif terhadap cahaya, melihat kilatan cahaya, atau sensitif terhadap suara).

  • Migrain berkaitan dengan penyakit lainnya

Penderita migrain memiliki peningkatan risiko untuk mengalami strok dan masalah penyakit jantung. Risiko strok pada penderita migrain dengan aura akan lebih meningkat apabila terjadi pada wanita usia lebih dari 35 tahun, menggunakan kontrasepsi oral, dan punya kebiasaan merokok.

  • Petir dapat memicu migrain

Sebuah studi yang dilakukan pada penderita migrain di Ohio dan Missouri, Amerika Serikat, menemukan fakta bahwa risiko migrain akan meningkat pada cuaca yang sedang banyak petir ketimbang ketika tidak ada petir. Para peneliti menyimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik dari petir dapat memicu terjadinya nyeri kepala pada penderita migrain.

  • Perubahan mood dapat memicu migrain

Jika Anda berpikir menyelesaikan deadline pekerjaan atau berakhirnya ujian di kampus akan mengurangi risiko Anda mengalami migrain, Anda salah. Ada sebuah penelitian yang melaporkan bahwa risiko migrain akan meningkat hingga 20% ketika seseorang mengalami perubahan mood yang drastis, seperti misalnya dari sedih atau gugup menjadi bahagia dan rileks. Migrain ini dipicu oleh adanya perubahan hormonal.

  • Risiko migrain pada wanita 3x lipat lebih tinggi

Tidak ada kesetaraan gender ketika bicara soal risiko migrain. Faktanya, wanita memiliki risiko tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Risiko migrain pada wanita, terutama ketika sedang haid, lebih tinggi. Risiko ini meningkat karena adanya perubahan hormonal yang fluktuatif.

  • Migrain paling sering terjadi pada usia 35–45 tahun

Berdasarkan sebuah studi terhadap para penderita migrain, kejadian migrain paling sering menyerang kelompok usia 35–45 tahun. Setelah rentang usia tersebut akan terjadi penurunan angka kejadian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa migrain sering kali tidak terdiagnosis atau tidak diberikan terapi dengan tepat. Bahkan, banyak orang yang menyepelekan migrain hingga hingga akhirnya merasakah keluhan yang bertambah berat.

Nah, itulah sepuluh fakta-fakta seputar migrain. Meski kerap disepelekan, namun migrain bisa sangat mengganggu kualitas hidup dan produktivitas. Jika Anda merasa sering mengalami migrain atau merasakan migrain yang sangat intens, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter untuk menghindari adanya komplikasi atau pertanda gangguan kesehatan lainnya.

[RN/ RVS]

 

MigrainmoodHormonalSakit Kepala

Konsultasi Dokter Terkait