Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatKankerPedoman Olahraga Terbaru bagi Pasien dan Penyintas Kanker
Kanker

Pedoman Olahraga Terbaru bagi Pasien dan Penyintas Kanker

dr. Nabila Viera Yovita, 11 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Rutin berolahraga penting banget untuk para penyintas kanker. Anda masih bingung memulainya? Intip pedoman olahraga untuk penyintas kanker ini!

Pedoman Olahraga Terbaru bagi Pasien dan Penyintas Kanker

Menjadi penyintas atau orang yang mampu bertahan hidup dari kanker bukan berarti bebas lakukan semua hal dan tak punya risiko apa pun. Justru, pola hidup sehat wajib dijaga demi mencegah kembali aktifnya sel kanker. Salah satunya adalah dengan olahraga. Panduan olahraga seperti apa, sih, yang pas untuk penyintas kanker?

Manfaat Olahraga bagi Penyintas Kanker

Untuk orang dewasa, olahraga penting untuk mencegah kanker dan menurunkan risiko tujuh jenis kanker. Ada usus besar, endometrium, ginjal, payudara, kandung kemih, kerongkongan, serta lambung.

Namun, bagi para penyintas kanker, olahraga rutin berguna untuk meningkatkan angka harapan hidup usai didiagnosis kanker payudara, usus besar, dan prostat.

Berolahraga saat dan pasca terapi kanker juga akan mengurangi beberapa keluhan yang umum dialami. Misalnya, lelah berlebihan, kecemasan, depresi, fungsi kemampuan fisik, dan menurunnya kualitas hidup.

Olahraga juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya limfedema, yakni pembengkakan akibat penumpukan cairan berlebih. Dengan pedoman terencana, target yang ingin dicapai akan lebih terarah untuk mengurangi keluhan-keluhan di atas.

Di sisi lain, preferensi dan kemampuan masing-masing individu juga akan disesuaikan dalam pedoman ini.

Artikel Lainnya: Kondisi Pasien Kanker Membaik Bisa Drop Lagi, Mengapa?

Panduan Olahraga untuk Penyintas Kanker

Olahraga sudah terbukti dapat mencegah tujuh kanker yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan catatan, olahraga aerobik intensitas sedang dilakukan selama 150-300 menit per minggu, atau olahraga aerobik intensitas tinggi selama 75-150 menit per minggu.

Dengan dosis olahraga yang sama, risiko beberapa kanker spesifik, yakni payudara, usus besar, dan prostat juga akan turun. Secara keseluruhan, semakin banyak aktivitas fisik memperlihatkan penurunan risiko yang semakin meningkat.

Adapun panduan olahraga untuk penyintas kanker secara umum dibagi menjadi tiga. Ada latihan aerobik saja, latihan kekuatan saja, atau kombinasi keduanya, sesuai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah penjelasannya ini.

  • Kurangi Rasa Lelah Berlebihan

- Latihan aerobik saja yang dilakukan tiga kali per minggu selama 30 menit per sesi dengan intensitas sedang.

- Latihan kekuatan saja dilakukan dua kali per minggu untuk dua set dengan 12-15 kali pengulangan untuk grup otot besar dengan intensitas sedang.

- Latihan kombinasi (aerobik dan kekuatan) dilakukan tiga kali per minggu selama 30 menit per sesi aerobik. Ditambah dua kali per minggu latihan resistensi untuk dua set dengan 12-15 kali pengulangan untuk grup otot besar dengan intensitas sedang.

  • Meningkatkan Kualitas Hidup

- Latihan aerobik saja yang dilakukan 2-3 kali per minggu selama 30-60 menit per sesi dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kekuatan saja dilakukan dua kali per minggu untuk dua set dengan 8-15 kali pengulangan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kombinasi (aerobik dan kekuatan) yang dilakukan 2-3 kali per minggu selama 20-30 menit per sesi aerobik. Ditambah dua kali per minggu latihan resistensi dengan 2 set untuk 8-15 kali pengulangan untuk kelompok otot besar dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Artikel Lainnya: Harapan Hidup Pasien Kanker Lebih Panjang dengan Sikap Positif?

  • Fungsi Kemampuan Fisik

- Latihan aerobik saja dilakukan tiga kali per minggu selama 30-60 menit per sesi dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kekuatan saja yang dilakukan 2-3 kali per minggu untuk dua set dengan 8-12 kali pengulangan untuk kelompok otot besar dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kombinasi (aerobik dan kekuatan) dilakukan tiga kali per minggu selama 20-40 menit per sesi aerobik. Ditambah 2-3 kali latihan resistensi untuk 2 set dengan 8-12 kali pengulangan untuk kelompok otot besar dengan intensitas sedang hingga tinggi.

  • Mencegah Kecemasan

- Latihan aerobik saja dilakukan tiga kali per minggu selama 30-60 menit per sesi dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kekuatan saja masih kurang bukti ilmiah.

- Latihan kombinasi (aerobik dan kekuatan) 2-3 kali per minggu selama 20-40 menit olahraga aerobik intensitas sedang hingga tinggi. Ditambah dua kali per minggu latihan resistensi sebanyak 8-12 kali pengulangan untuk kelompok otot besar dengan intensitas sedang hingga tinggi.

  • Mengurangi atau Mencegah Depresi

- Latihan aerobik saja dilakukan tiga kali per minggu selama 30-60 menit per sesi dengan intensitas sedang hingga tinggi.

- Latihan kekuatan masih kurang bukti ilmiah.

- Latihan kombinasi (aerobik dan kekuatan) dilakukan 2-3 kali per minggu selama 20-40 menit olahraga aerobik intensitas sedang hingga tinggi. Ditambah dua kali per minggu latihan resistensi dengan 8-12 kali pengulangan untuk kelompok otot besar dengan intensitas sedang hingga tinggi.

  • Menghindari Limfedema

- Latihan aerobik dan kombinasi masih kurang bukti ilmiah.

- Latihan kekuatan dilakukan 2-3 kali per minggu latihan progresif yang disupervisi untuk kelompok otot besar, tidak akan memicu limfedema.

Anda salah satu penyintas kanker? Kalau iya, jangan lupa olahraga ya! Panduan olahraga di atas bisa jadi pedoman Anda untuk tetap sehat dan bebas keluhan di masa pemulihan. So, kalau punya pertanyaan seputar kanker dan olahraga yang sesuai, jangan ragu chat dokter di fitur Live Chat!

[HNS/AYU]

OlahragaHari Kanker SeduniaKanker

Konsultasi Dokter Terkait