HomeInfo SehatKankerHarapan Hidup Pasien Kanker Lebih Panjang dengan Sikap Positif?
Kanker

Harapan Hidup Pasien Kanker Lebih Panjang dengan Sikap Positif?

Ayu Maharani, 08 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Katanya, cara untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker adalah dengan menjalankan sikap positif. Benarkah demikian?

Harapan Hidup Pasien Kanker Lebih Panjang dengan Sikap Positif?

Harapan hidup pasien kanker sering menjadi hal yang dipikirkan saat seseorang sudah divonis kanker. Baik pasien, anggota keluarga, maupun kerabatnya sering kali mempertanyakan tentang berapa lama lagi waktu hidup yang tersisa.

Ya, usia pendek dan penyakit mematikan seperti kanker memang seakan tak bisa dilepaskan. Sebagian orang berpikir angka harapan hidup pasien kanker sangat kecil, apalagi bila sudah stadium lanjut.

Hal tersebut memang tidak salah, namun juga tidak dapat dianggap benar. Sebab, dilansir dari Verywell Health, kualitas dan harapan hidup pasien kanker bisa tetap optimal apabila mereka selalu bersikap positif dalam menjalani kehidupan.

Adapun perilaku positif yang dimaksud dalam hal ini, yaitu:

  • Kecewa, tapi tidak berlebihan

Bersikap positif saat divonis dan menjalani pengobatan kanker bukan berarti Anda tak boleh meluapkan perasaan sedih dan kecewa sama sekali. Sebab, Anda tetap harus membiarkan diri bersedih dan melampiaskan rasa marah atau kecewa agar bisa kembali bersikap positif.

Namun, kadar rasa kecewa atau sedih harus tetap dibatasi. Anda harus berupaya agar lebih banyak bersikap positif. Itu karena menghadirkan sikap positif saat Anda sakit sama saja dengan menghargai tubuh sendiri yang sudah berjuang melawan penyakit tersebut. Alhasil, tubuh akan mendapatkan kembali energinya untuk terus berjuang melawan sel kanker. 

  • Berada di lingkungan yang mendukung

Perlu diketahui bahwa hadirnya sikap optimis dan “biasa-biasa saja” pada diri pasien kanker juga dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika selama ini pasien kanker dikelilingi oleh keluarga yang selalu menerima tanpa merendahkan, otomatis ia akan lebih leluasa untuk terus melanjutkan hidup meskipun dalam kondisi terburuk.

Lagi pula, merawat pasien kanker bukanlah perkara mudah. Rasa lelah fisik dan hati mungkin saja dirasakan, walau tak ditunjukkan secara langsung di hadapan pasien. Oleh karena itu, hargai kehadiran mereka, baik dengan selalu mengucapkan terima kasih, tidak langsung membentak ketika mereka luput atau melakukan kesalahan, dan tetap berinteraksi semampunya.

Ketika pasien kanker menyenangkan hati orang lain, hal itu juga turut membuat hati sendiri merasa senang. Ini akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien kanker.

  • Hanya melakukan kegiatan positif

Selain dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar, perbaikan kualitas hidup seorang pasien kanker juga dipengaruhi oleh kegiatan yang dilakukannya. Sakit itu sendiri sebenarnya bukanlah penghalang untuk bahagia. Jika keadaannya memungkinkan, Anda masih bisa membaca-baca tulisan yang inspiratif, menonton film yang memotivasi, menyaksikan video kegiatan-kegiatan seru, atau mendengarkan banyak lagu.

Dengan tetap melakukan kegiatan yang menyenangkan dan sesuai dengan kondisi fisik, otomatis itu semua bisa membuat pasien kanker jauh lebih semangat ketimbang selalu beristirahat tanpa melakukan apa-apa.

Lalu, tetaplah berjalan-jalan ke tempat yang diinginkan. Selagi kondisi tubuh masih memungkinkan, diperbolehkan oleh dokter, dan ada kerabat yang kebetulan bisa menemani, maka tak ada salahnya, bukan?

Hanya untuk kualitas hidup

Perilaku positif memang diperlukan di segala kondisi, tak terkecuali saat Anda divonis kanker. Namun, menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, perilaku positif pada pasien kanker bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup.

“Pasalnya, meski sudah diobati dan si pasien sudah mencoba menjalani hari dengan sebaik-baiknya, tidak ada yang tahu apakah sel kanker sudah benar-benar berhenti berkembang atau belum. Intinya, harapan hidup pasien kanker sangat bergantung dari perkembangan sel kanker di dalam tubuh. Tapi, tentu saja, bersikap positif jauh lebih baik ketimbang terus-menerus pesimis hingga depresi,” jelas dr. Devia. 

Ketika pasien kanker cenderung berpikir negatif, pesimis, dan selalu menyesali keadaannya, risiko untuk mengalami stres dan depresi menjadi tinggi. Perasaan depresi pada penderita penyakit tertentu justru akan semakin menurunkan imunitas tubuh. Itu berarti, kondisi tubuh pasien bakal kian memburuk.

Kisah Sutopo Purwo Nugroho pengidap kanker paru stadium 4B bisa menjadi inspirasi bagi para penderita kanker. Semasa hidupnya sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo terus bertugas dengan penuh semangat. Ia berdamai dengan penyakitnya dengan caranya sendiri, yaitu dengan tetap aktif berkarya. Ia bahkan yakin harapan hidupnya menjadi lebih panjang.

Memang, Sutopo pada akhirnya wafat pada hari Minggu (7/7/2019) kemarin saat tengah berobat di Ghuangzhou China. Meski demikian, semangat dan perilaku positifnya diakui oleh banyak orang – baik para pejabat dan masyarakat – sebagai sikap yang sangat inspiratif.

Harapan hidup pasien kanker memang bisa diprediksi oleh dokter yang merawatnya. Namun faktanya sikap positif yang dijalankan pasien kanker dan keluarganya, bisa memberi pengaruh yang signifikan bagi harapan hidup penderitanya.  

(NB/ RVS)

Pasien KankerSutopo Purwo NugrohoKualitas hidupHarapan hidupSikap positifKankerkanker paru

Konsultasi Dokter Terkait